Setelah pulang sekolah, Eta dan Karlo berencana bermain basket. Keduanya sangat suka dengan basket. Hampir setiap hari mereka bermain basket bersama. Namun, hari ini cuaca tidak mendukung. Hujan tiba-tiba datang, pakaian Eta dan Karlo basah kuyup.
Kebiasaan Karlo yang tidak pernah hilang adalah selalu membawa jaket ke sekolah. Walaupun jarak rumahnya dengan sekolah tak begitu jauh. Lalu, Karlo menyerahkan jaketnya kepada Eta dan menunggu hingga hujan terang. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Hingga ada sebuah kilatan petir yang mengejutkan Eta sesegera mungkin dia langsung memeluk Karlo. Eta sangat takut dengan petir, sebab petir membuatnya jadi seperti sekarang.
Karlo menepuk punggung Eta untuk menenangkan Eta. Dalam pelukan Karlo, dia tercengang. Eta dapat mendengar debaran jantung Karlo yang tak seperti biasanya,namun ia ragu apakah yang dirasakan saat ini.
.
.
.
Jangan lupa vote, makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Rasa Ceriping
Teen FictionPuzzle cerita tersusun acak. Menuangkan apa yang saya alami. Agar suatu saat nanti dapat mengenangnya. . . . Maaf garing, cerita pertama dan sekedar tulisan ?