Prologue

866 319 247
                                    

°•♡•°

Puk. Puk. Puk.

Suamiku menepuk pundakku dan benyanyi. "Geunyang nal anajwo nareul jom anajwo," seperti perintahnya yang ada di lirik itu, aku menyembunyikan wajahku di ketiaknya dan memeluknya erat. Walaupun suaranya tidak terlalu bagus, rasa kantukku malah datang dan semakin menjadi-jadi. Padahal aku masih ingin bersamanya.

Peluk saja aku, peluk aku walau sedikit.
Hug Me - Jung Joon Il

Mataku perlahan tertutup. Aku tidak mendengar suaranya lagi. Mungkin ia ikut tertidur bersamaku.

Menit-bermenit telah berlalu, aku tak kunjung masuk ke mimpi walau kantuk menyerangku dengan sangat hebat. Dan sekarang, entah kenapa aku ingin melihat wajahnya yang tertidur. Saat aku membuka mata,

Bruukk.

Mataku membulat sempurna.

"Aish jinjja! Jika berjalan buka matamu, Bodoh!" umpat lelaki yang ada di depanku.

"Ah, joseonghamnida," pintaku sambil menunduk 90 derajat.

"Karenamu bajuku menjadi kotor, aish!" kesalnya lalu meninggalkanku.

Aku membenarkan kacamataku yang melorot. Tunggu, kacamata? Bukannya aku sudah mengoperasi mataku? Lalu apa ini?

Baju yang berbeda, suasana berbeda. Bahkan, aku memegang choco cone yang hampir habis terjatuh karena tersenggol lelaki tadi. Choco cone? Sejak kapan aku membeli choco cone? Seingatku, aku berada di kamar bersama suamiku. Dan pertemuan itu?

Apakah aku kembali ke masa lalu?

Hai? Tujuanku buat repub buku ini, aku buat yang new version

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai? Tujuanku buat repub buku ini, aku buat yang new version. Gak banyak yang berubah, tapi yang pasti bakal ada perubahan.

choco cone | kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang