"Jar Of Hearts"

1.2K 149 16
                                    

Sepi, hanya bunyi dentingan jam yang menggema dan terpaan angin mengenai tirai.
Mata sendu tengah menatap kearah jendela yang terbuka lebar.
Dan tatapan sedih menatap kearah sosok pria yang tengah duduk di kursi roda yang mendekat kearah jendela.

Kim Taehyung, dia sedang menatap sedih pada sang kakak, Kim Seokjin.
Sudah seminggu hanya itu kegiatan yang dialkukannya, setelah bangun tidur.

Menatap keadaan luar dari arah jendela ruangam rawatnya. Seperti sedang menunggu seseorang.

"Hyung?" Panggil Taehyung karena melihat setetes airmata lolos dari pelupuk mata sang kakak.

"Ya?" Seokjin menatap Taehyung dengan senyuman. Selalu seperti itu, untuk menutupi yang sebenarnya.

"Jangan menangis." Ucap Taehyung yang kini menyamakan tingginya dengan sang kakak yang duduk dikursi roda.

"Hyung tidak menangis, hanya terkena angin saja." Bohong Jin.

"Aku sudah tahu Hyung, jangan menutupinya, yakinlah dia akan kembali." Taehyung tersenyum manis sembari mengusap tetesan airmata Jin.

"Bukankah hyung adalah orang yang kejam Taetae?" Jin tersenyum miris. Taehyung tertegun.
"Hyung, pergi meninggalkannya tanpa penjelasan apapun, lalu datang kembali dengan permintaan konyol seperti ini, tanpa memikirkan perasaannya, tanpa ingin tahu siapa yang sudah membuatnya tersenyum dihari-harinya, sepertinya hyung pantas mati." Jin menitihkan airmata lagi namun tanpa isakan hanya senyuman miris yang menggambarkan sakit hatinya.

"Jangan katakan kata itu hyung, jangan katakan kata itu lagi, jangan membuatku takut, jangan menyerah, yakin hyung bisa sembuh." Taehyung tidak tahu harus menjawab apa karena dia tahu saat ini perasaan kakaknya masih kacau.

Namjoon meminta waktu sebelum pernikahannya dengan Jin dilaksanakan, dia meminta kembali ke Korea tiga hari untuk menemui Yoongi. Namjoon memohon kepada orangtua Jin dan orangtuanya. Mereka mengijinkan dengan syarat ketika kembali ke Jepang lagi, mereka harus siap menikah ini adalah persyaratan dari orang tua Namjoon dan disanggupi oleh Namjoon.

Namun tiga hari berlalu Namjoon belum kembali ke Jepang lagi dan itu artinya belum menjenguk Jin yang memang belum boleh pulang dari rumah sakit.

Dan karena inilah perasaan takut kehilangan Jin mulai menggerayapinya. Dia takut Namjoon akan meninggalkannya.

-♡-

"Sayang, bangun." Namjoon membangunkan kekasihnya yang terlelap dipelukannya, hari sudah pagi, dan ini malah menjelang siang.

Namjoon tersenyum melihat kekasihnya mendusal di dadanya, tidak ingin bangun.

"Yoongie, bangun, kau tidak ingin membuatkan sarapan untukku." Namjoon berkata tepat ditelinga kekasihnya, membuat sang empunya menggeliat.

"Eung, ini masih pagi Namjoon! Satu jam lagi." Yoongi malah semakin memeluk erat kekasihnya.

Namjoon memandang teduh kekasihnya, matanya berkaca-kaca saat melihat kekasihnya ini begitu manja padanya dihirupnya aroma surai hitam milik kekasihnya.

"Maafkan aku, Yoongie, sekali lagi maafkan aku, aku mencintaimu." Batin Namjoon.

"Sayang, jika kau tidak segera bangun, aku akan kembali ke Jepang satu jam lagi." Ujar Namjoon dan dengan tidak sabaran sang kekasih menatap cemberut pada orang yang didekapnya semalaman ini.

Namjoon tersenyum geli melihat reaksi kekasihnya.

"Yak!! Kenapa kau mengancam seperti itu!" Yoongi berteriak tidak terima.

Namjoon hanya tersenyum dan malah memeluk dan mengecup kening kekasihnya. Membuat Yoongi menatap bingung.

"Kenapa aku merasa ada yang janggal, kenapa aku merasa akan menangis? Kenapa aku sedih saat aku merasakan pelukanmu." Batin Yoongi.

Sepasang kekasih itu menghabiskan waktu bersama, berjalan-jalan, lalu kencan di restaurant mahal ala orang kaya. Sungguh satu minggu di Korea digunakan Namjoon untuk membahagiakan sang kekasih.

Seperti pagi menjelang siang ini, kegiatan rutin mereka adalah membuat sarapan. Namjoon tengah duduk di pantry, memperhatikan Yoongi memasak.

"Sayang, hari ini kita sarapan Tteokguk." Ujar Yoongi.

"Terserah kau memasak apa, aku akan memakannya sayang." Jawab Namjoon.

"Jadi kau akan memakan masakanku meskipun gosong?"

"Aku yakin kau tidak akan lakukan itu." Tukas Namjoon. Belum sempat Yoongi menjawab perhatian Namjoon mengarah ke ponselnya.

Drrrtt drrrtt..

Handphone Namjoon bergetar tanda ada panggilan masuk.

"Aku angkat telpon dulu ya." Tukas Namjoon yang diangguki Yoongi.

Namjoon memilih menjauh dari Yoongi, tidak biasanya Namjoon lakukan itu pikir Yoongi.

'Hallo? Ya urusanku belum selesai.'

'Iya, aku akan kembali, jangan mencariku dan jangan ganggu Yoongi.'

'Ya, malam ini.'

Klik!

"Damn!" Gerutu Namjoon, membanting handphonenya ke sofa. Dan dia terduduk dan mengusap wajahnya kasar.

Dia tak menyadari jika, ada sepasang bola mata menatapnya, bersembunyi dibalik tembok.

"Kekhawatiranku terjadi." Batinnya.





Tbc

Oke ini updatenya sedikit.
Sungguh pingin update mendadak gak tau kenapa.
Ini akan di perbaruhi ntah kapannya .😂😂
oke terima kasih.
Vomentnya.

SAD SONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang