BAB 2

2K 156 44
                                    

🚫🚫 konten dewasa di bawah umur jangan mendekat🚫🚫
______

Aiko menengadahkan kepalanya memberi akses lebih bagi Jung Shin untuk mencumbu lehernya. Erangan dan desahan tak kuasa ditahannya setiap kali Jung Shin mencumbu bahkan menghisap lehernya. Kedua tangan pria itu tidak tinggal diam, mulai menggerayangi setiap bagian tubuh Aiko tanpa jeda dengan lihainya. Ia melayang, terbuai dengan sensasi kenikmatan yang baru pertama kali di rasakannya.

Setiap sentuhan Jung Shin membuat tubuhnya menggelinjang, merasakan sensasi aneh layaknya kejutan listrik dalam frekuensi rendah. Tidak menyakitkan tapi cukup membuat sekujur tubuh menggelinjang, merasakan sensasi yang membuatnya begitu ingin merasakannya lagi dan lagi.

Ciuman Jung Shin turun menjelajahi tulang selangka, menciumnya dan menghisapnya dengan kuat bahkan sesekali mengigitnya hingga Aiko memekik merasakan perih. Tapi ia tidak ingin berhenti, ia ingin tahu sampai di mana Jung Shin akan menyentuhnya.

Kepala Aiko terasa berputar ketika bibir Jung Shin dengan lidahnya yang terasa hangat membelai puncak dadanya, mempermainkannya beberapa saat sampai akhirnya menghulumnya dengan begitu kuat. Sementara tangan kirinya meremas dan memelintir puncak dadanya dengan gemas.

Lagi-lagi Aiko hanya bisa mendesah, tubuhnya kaku. Ia terlalu bingung dengan reaksi tubuhnya yang seolah tidak pernah puas dengan sentuhan Jung Shin di tubuhnya.

Tubuh Aiko tiba-tiba melengkung, ketika sesuatu dalam dirinya mendesak keluar. Rasanya seperti ingin kencing, tapi apa yang dirasakannya kali ini terasa begitu berbeda, hingga membuatnya merasa gamang takut dengan apa yang terjadi padanya.

"Keluarkan sayang, jangan tahan."

Entah efek dari ucapan Jung Shin atau dirinya yang sudah tidak kuasa menahan keinginan itu, Aiko memekik ketika cairan itu keluar dari tubuhnya. Anehnya bukan air kencing seperti yang ia perkirakan sebelumnya tapi cairannya terasa lebih kental dan hangat. Seketika tubuhnya terasa begitu lemas seolah semua tenaganya terkuras habis.

"A... apa itu tadi?" tanya Aiko setelah hantaman kenikmatan yang dirasakannya beberapa saat lalu menghilang. Napasnya masih memburu, dengan kedua matanya yang menatap penuh tanya pada Jung Shin.

"Itu orgasme sayang dan sebentar lagi kau akan merasakannya lagi."

Ucapan Jung Shin benar, tidak lama setelah orgasme pertamanya, Aiko kembali merasakan orgasme keduanya tidak lama setelah Jung Shin menyapukan lidahnya di inti tubuh Aiko. Mencecap semua rasa yang didapatkannya dari inti Aiko yang berwarna kemerahan.

"Apa yang mau oppa lakukan?" Aiko menarik kedua kakinya yang ditekuk Jung Shin ketika melihat pria itu sudah memposisikan tubuhnya di antara kedua kakinya.

"Memberimu kenikmatan yang sesungguhnya Aiko."

Aiko melirik milik Jung Shin yang sudah berdiri sempurna dengan wajah ngeri. Ia tidak bisa membayangkan benda itu masuk ke dalam intinya pasti akan terasa sangat sakit sekali.

"Aku takut oppa." Aiko terisak.

"Sstt," Jung Shin mencium bibir Aiko dengan lembut lalu beralih pada kedua mata Aiko yang mengeluarkan air mata, "Aku berjanji akan melakukannya dengan pelan. Aku berjanji tidak akan menyakitimu. Percayalah padaku."

Aiko menggigit bibirnya. Haruskah ia melakukannya? Bukankah ini yang diinginkannya? Ia ingin memberikan mahkotanya pada Jung Shin, lalu apa lagi yang ditakutkannya? Ia sudah sejauh ini dan tidak mungkin untuk mundur saat ini.

"Percayalah padaku Aiko."

Aiko tersentak bangun dari tidurnya. Napasnya memburu, keringat dingin membasahi wajah dan telapak tangannya.

✔Unbreak My Heart (Sequel #1 GMAB) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang