Kabur Mengerikan

304 14 3
                                    

Pada suatu malam,

"Brummmm" Rudi mempercepat laju  mobil nya itu di jalanan agar cepat sampai dirumahnya dan beristirahat.

"Hoaahhhmm ngantuk banget." Rudi mulai lalai dalam mengendarai mobil nya kini. "Fokuss Rudi! fokus !" Gumam Rudi, namun tetap saja Rudi masih mengantuk, Kini Rudi benar benar lalai dalam mengemudikan mobilnya dia benar benar sangat mengantuk kini

"Aaaaaaaaaaaaa!!!!!"
Terlihat anak kecil yang berteriak dihadapan mobil Rudi, Rudi pun kaget, dan mobilnya pun oleng lalu menabrak anak kecil itu

"Brakkk!"anak kecil itu pun tertabrak mobil Rudi.

Kini dijalan itu sudah diwarnai oleh darah yang merah dan segar , tangan kiri anak kecil itu terlepas dari badanya, kepala yang mengeluarkan darah yang sangat banyak, dan kaki nya yang sobek hingga darah mengalir tanpa henti, anak itu telah tewas!

"Waduh! gawat! Gimana nih?" Rudi mulai gelisah, setelah itu diluar mobil Rudi terlihat seorang pria memakai helm biru mengetuk kaca mobil Rudi. "Woi mas! Tanggung jawab woi!" Orang itu marah marah dan disusul amarah pengendara lainya di belakang kendaraannya membuat Rudi semakin ketakutan. "Ah gawat! Ntar ganti nya mahal banget nih pasti! Kabur aja deh!" Gumam Rudi yang kini wajah nya dihiasi oleh keringat yang bercucuran. "Bremmmmmmm" Rudi langsung tancap gas dan meninggalkan tempat dimana ia menambrak seorang anak kecil tanpa rasa bersalah.

Di perjalanan,
"Salah siapa anak kecil dibiarin keluar malam malam? Ketabrak kan jadinya! Orang tua nya gimana sih?!" Rudi masih memngingat kejadian yang membuatnya sangat gelisah tadi. "Ah masa bodo! Lupai aja! Gausah ganti rugi." Rudi tidak peduli akan anak kecil yang ia tabrak tadi. Dia pun kembali fokus mengemudikan mobilnya.

👹

Sesampainya dirumah, ia langsung turun dari mobil dan langsung membersihkan dengan cara menyiram kan air kebagian mobil nya yang terkena cipratan darah anak kecil itu. "Semoga anak kecil itu di terima amal ibadahnya oleh Allah SWT." Gumam Rudi.

Saat Rudi sedang membersihkan mobilnya itu, Kening Rudi mengkerut,tanda ia melihat sesuatu yang aneh di matanya .Ternyata ia menemukan potongan jari telunjuk di bagian mobil yang terkena cipratan darah tadi." Ih,,ini pasti jari anak kecil yang aku tabrak tadi." Gumam Rudi sambil melihat potongan jari telunjuk itu. Tiba tiba anak laki laki rudi berumur 10 tahun yang bernama Fahmi itu pun keluar dari rumah nya dan menghampiri ayahnya yang sedang membersihkan mobilnya itu.Rudi langsung menyembunyikan jari itu di bawah alas sepatunya agar tidak ketahuan anak nya. "Eh Fahmi, ada apa nak?"  tanya Rudi kepada anak laki lakinya itu dengan ketakutan karana ia takut jika dia ketahuan menabrak anak kecil. "Fahmi lagi nyari sesuatu yang hilang, oh ya yah, tadi Fahmi habis dari rumah temen ada tugas kelompok, maaf Fahmi belum ijin dulu sama ayah." Ujar Fahmi. "Iya, gapapa, omong omong apa yang hilang nak.?"  tanya Rudi. "Itu ,,anu,, em,, yang hilang ,,,," belum sempat Fahmi mneruskan pembicaraan nya, tiba tiba Rudi didatangi oleh tetangganya. "Malam Pak Rudi,,, e,,anda harus bersabar ya pak, ini semua cobaan. " Rudi langsung bingung setslah mendengar kata tetangganya itu. "Sabar kenapa ya?" Tanya Rudi. Mereka (Tetangga Rudi)pun menjawab. "Ummm,,anu,, ee,,Fahmi masuk rumah sakit karena kecalakaan yang ia alami tadi di jalanan, pelakunya kabur pak." Ujar tetangganya itu kepada Rudi , Rudi langsung diam dan ia mulai mengeluarkan keringatnya. "Yasudah pak saya permisi dulu. " Tetangganya itu pun meninggalkan Rudi, setelah itu Rudi langsung melihat Fahmi yang dibelakangnya. "Fah,,fah,,Fahmi,,??" Rudi memastikan apakah bocah yang kini berada di belakangnya Rudi memang benar Fahmi.

Saat Rudi menengok ke arah Fahmi, alangkah terkejutnya ketika ia melihat Fahmi sudah berubah penampilanya, kini matanya mengeluarkan darah berwarna merah tua, hidung juga mengeluarkan darah, disusul oleh mulutnya ,baju,celana,kepala semua terkena darah dan terlihat jika kaki Fahmi sobek sangat parah dan tangan kiri yang sudah tidak ada.Penampilan Fahmi sunggu menakutkan!

"Sudah ketemu ayah!" Fahmi terlihat senang karena ia telah menemukan sesuatu yang ia cari. Dengan ketakutan Rudi melihat dengan serius yang ditemukan oleh Fahmi. "Jari!" jerit Rudi. "Iya ayah, jari ku hilang, makanya aku cari, dan kini sudah ketemu." Fahmi terlihat senang karena ia menemukan jarinya yang hilang.

"Fahmii,,,,"Rudi mulai meneteskan air matanya. " Sini ayah peluk nak,," Rudi mulai menangis. "Ayah tidak boleh menangis,,, ayah selalu mengajari Fahmi , anak laki laki tidak boleh menangis,," kata Fahmi kepada Rudi sambil mengelu pundak Rudi. "Maafkan Ayah nak!!" Kini air mata Rudi mengalir deras.  "Memangnya ayah salah apa?" tanya Fahmi ke ayahnya itu. "Ayah,,ayah,, ayah,, yang membuatmu seperti ini nak!! Maafkan ayah,,h,,"

"Oh ayah,,,tidak apa apa ayah,,, Fahmi memaafkan ayah,, karna Fahmi sangat menyayangi ayah,,, sudah yah,,jangan menagis, kan Fahmi sudah memaafkan ayah." Ujar Fahmi kepada ayahnya sambil mengusap air mata ayahnya itu.

"Oh ayah,, kini Fahmi sudah menemukan jari Fahmi, Fahmi pamit ya ayah,,, Fahmi harus pergi, tolong relakan Fahmi, agar Fahmi daoat tersenyum nanti, Ayah sayang Fahmi kan? Relakan Fahmi pergi, agar Fahmi dapat tersenyum nanti di sana."
Ujar Fahmi kepada ayahnya sambil memeluk nya.

"Tapi nanti ayah kesepian Fahmi,,,Ibu mu sudah tiada,dan kini kamu akan meninggalkan ayah?" Rudi mulai meneteskan air matanya kembali.

"Oh,,nanti gampang ayah,, Fahmi akan menemui ibu, dan lalu Fahmi dan Ibu akan selalu menemani ayah,, ok?" Fahmi mengusap airmata ayahnya itu.

"Baiklah nak,, ku,,kurelakan kau pergi."

"Baiklah kalau begitu, Fahmi pamit ya Ayah , Fahmi sangat menyayangi ayah, Fahmi akan selalu mengingat ayah, doakan Fahmi agar Fahmi selalu baik baik saja ya ayah, Fahmi ,,,pergi dulu ya yah,," Kata anak lelaki itu kepada ayahnya. "Iya nak, hati hati, ayah juga sangat menyayangimu melebihi sayangmu kepada ayah." kata Rudi sambil mengelus kepala Fahmi. "Iya ayah, Fahmi mengerti, yasudah, Fahmi pergi dulu ya ayah." Fahmi pun menghilang lenyap, kini Rudi sendirian, di malam yang sunyi dan dingin itu Rudi sendirian, sudah tidak adalagi canda dan tawa hangat dikeliarga itu, Karena Rudi juga sudah ditinggal mati oleh istrinya.

Kini Rudi sendirian .

👹



Horor dan Horor 👹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang