PERJUANGAN SEORANG AYAH

95 4 2
                                    

          Berawal dari kisah 20 tahun yang lalu, sebuah pasangan suami istri yang baru menikah sekitar 2 bulan yaitu Asih Putri dan Fandi Eko. Mereka baru saja melaksanakan akad nikah disebuah KUA didaerahnya yang dihadiri oleh beberapa saksi, setelah pernikahannya lalu beberapa bulan kemudian Asih hamil muda saat itu Eko yang pekerjaannya adalah penjual gorengan keliling dari kampung ke kampung bersemangat untuk mencari nafkah untuk persiapan isterinya untuk persalinan.

          Hari demi hari Eko jalanani berjualan, dari kampung satu ke kampung lainya ia berjalan untuk menjajakan gorenganya, pernah seketika berjalan dan ia dihadang oleh sekumpulan para pereman kampung yang sedang melakukan pesta minuman memabukan, dan apa yang terjadi pada Eko yang hendak lewat jalan tersebut...? Eko pun dihadang oleh pereman pereman itu dan diambila semua gorengan daganganya tanpa dibayar oleh pereman itu, sedih hatinya ketika ia pulang tidak membawa uang sepeserpun dan iserinya melihat dagangan yang sudah ludes tak tersisa. Syukur isterinya paham dengan situasi yang telah terjadi pada suaminya tersebut dan saat itu Asih sudah mengandung 7 bulan anak pertamanya.
Melihat perut isterinya yang semakin lama semakin besar karena anak yang dikandungnya Eko pun tak menyerah untuk bangkit dan terus membanting tulang untuk segera mempersiapkan persalinan untuk Asih sebentar lagi. Eko semakin giat untuk bekerja, yang awalnya hanya berjualan gorengan dipagi hari iya menambah kerjanya menjadi seorang pemulung sampah setelah ia pulang berjualan gorengan, lalu ia melanjutkan bekerja malam hari disebuah terminal untuk menjadi seorang kernet. Ia bekerja pagi hingga malam untuk istri tersayangnya yang sedang mengandung calon anaknya nanti. Dan 2 bulan sudah berlalu tak terasa bahwa Asih akan segera melahirkan anak pertamanya, lalu Eko pun segera menghampiri Asih yang saat itu sedang duduk sambil mengelus perutnya dan bertanya kepada Asih.

" mau diberi nama siapa anak kita nanti " tanya Eko pada Asih~
" Terserah mas saja kalo begitu, kan mas calon ayahnya" dengan senyman sambil memandang suaminya yang terlihat letih~

Lalu Eko pun hanya terdiam dan tersenyum sambil menjauh pergi untuk berangkat ke terminal. Setelah 3 minggu berlalu Asih pun melahirkan anak pertamanya yang lahir pada 10 Meret 1998. Karena anaknya perempuan lalu Eko memberi nama Ashfa Putri.
Tak lama waktu bergulir setelah kelahiran Ashfa, tepat dihari Ulang Tahunnya yaitu 10 Maret 2003 kini ia beranjak usia 5 Tahun, namun setelah hari bahagianya 1 minggu berlalu ibunya Asih Putri menghembuskan nafasnya yang terakhir dan saat itu ayahnya mengalami kecelakaan saat berjualan gorengan yang mengakibatkan Eko harus lumpuh kakinya karena terlindas truk yang saat itupun harus di amputasi keduanya.

"Sudah jatuh tertimpa tangga pula"
Pepatah yang menggambarkan nasib Eko yang harus berjuang untuk membesarkan Ashfa sendirian tanpa seorang isteri disampingnya untuk membantu.
Dan sayangnya ia belum terbiasa menjalankan hidupnya tanpa Asih, ia masih kerepotan untuk melakukan pekerjaan rumah tangganya. Dan karena keadaannya saat ini ia pun harus rela mengundurkan diri menjadi kernet diterminal, tapi Eko tidak ambil pusing hal itu, karena ia masih bisa berjualan gorengan dan mencari sampah sampah bekas atau sebutan lainnya adalah pemulung.
Lambat laun Ashfa pun tumbuh dengan cepat dan cantik seperti ibunya, namun sayang ia tidak sehalus atau sesabar ibunya. Karena lingkungan dan keadaan yang ia miliki saat ini ia tumbuh menjadi anak yang kasar terhadap ayahnya jika permintaannya tidak terpenuhi.

PERJUANGAN SEORANG AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang