Dia Dan Rahasia

Tentang Harapan

Tentang Harapan 

ini tentang harapanku dan juga mungkin harapan pria lainnya, aku hanya berharap disini berharap bisa memilikinya, berharap dapat dicintainya dan berharap bisa mencintainya. tapi untuk mencintainya sudah aku lakukan kurasa. tidak bagiku saja mungkin bagi yang lainnya juga, harapan ini terkadang membuatku merasa iri, iri karena orang lain juga berharap untuknya. mungkin karena dia terlalu sempurna dan terlalu didambakan oleh pria yang menginginkannya.

Harapanku sederhana saja, melihatnya tersenyum dan bahagia sudah menjadi mimpi yang ternyata itu nyata bukan mimpi, bingung? yaa itulah yang ingin kurasakan. disini aku terjebak dalam kebingungan mendalam akan adanya harapan atau kegagalan. untuk harapan aku sudah berharap bahkan sangat berharap akan dirinya.

Mungkin di part ini aku banyak bermimpi atau berkhayal, yaa setidaknya aku bisa membayangkan semuanya nyata dan bermimpi atau berkhayal itu gratis. bayangkan jika berimpi atau berkhayal itu bayar, mungkin sudah berapa uang yang aku harus bayarkan hanya untuk membayangkan senyum manis yang dimilikinya.

Khayalan ku akan kuterangkan beberapa paragraf dibawah.

Di Pagi Hari, aku berkhayal aku menyapanya dan dibalas dengan senyum manis yang disampingi dengan pipi merah merona yang membuatku merasa berada didalam surga.

Siang Hari, aku berkhayal aku akan mengajaknya pergi menikmati jajanan masa sma berdua, dikantin saling menatap dan berharap memikirkan hal indah akan bersama.

Sore Hari, aku berkhayal aku akan memberanikan diri untuk mengantarnya pulang menuju istana dimana aku akan bertemu kedua calon mertua suatu hari nanti.

Dimalam Hari, aku berkhayal aku akan mengucapkan selamat malam dan jangan tidur terlalu malam karena aku takut, aku takut nyamuk-nyamuk brengsek itu menyukainya dan menciumnya. Bayangkan saja, yang ada dikepalaku saat malam tiba "manusia saja banyak yang mencintainya bagaimana dengan nyamuk yang ada disana" begitulah kiranya.

Sepertinya tidak ada waktu yang aku lewati selain berkhayal tentang dirinya, setiap hari dia berputar seperti migren yang belum diobati ada dalam kepalaku, hanya untuk memberitahu bahwa kepalaku butuh diobati, beda dengan ini obatnya hanya khayalan saja yang mungkin tidak akan menjadi kenyataan.