Dia Dan Rahasia

Dia

Dia, ini bagian dimana saya akan membahas seorang wanita yang dapat membuat aku jatuh cinta untuk selamanya dalam pandangan pertamanya. Dia bagiku makhluk yang hampir sempurna walau hanya dengan kesederhanaanya.

Dia, pertama kali aku berjumpa dengannya dan disaat aku jatuh cinta untuk selamanya itu di dalam sekolah, meski disekolahku ada ratusan wanita tapi entah mengapa mataku hanya tertuju padanya, yaa jika di ibaratkan dia itu bagai senja yang akan selalu cantik dan sangat menarik untuk dilihat.

Dia wanita yang memiliki senyum sederhana dan paras cantik dengan pipi yang merona. Mungkin aku melebih-lebihkannya tapi pada kenyataannya memang dia itu lebih cocok untuk menjadi bidadari dibandingkan dengan manusia. Senyumnya termasuk hal yang berbahaya bagiku dan mungkin bagi pria lainnya, karena ketika melihat senyumnya kamu akan merasakan suatu hal gelisaah yaitu, rasa takut akan kehilangannya, aneh bukan? padahal aku saja tidak mengenalnya. Dia juga termasuk wanita yang tenar di sekolah, banyak pria yang mengincarnya untuk dijadikan pacarnya, aku ingin mengenalnya tapi aku tidak sanggup, untuk menatap mukanya saja aku sudah merasa bahwa seorang manusia biasa sepertiku tidak akan bisa memiliki dia yang layaknya bidadari, tak banyak kata yang dapat diucapkan. Jadi disetiap kali aku berpapasan disekolah, yang terbenak dalam hatiku hanyalah, "apakah aku bisa untuk mengenalnya? Apakah aku bisa untuk memilikinya?"

Pertanyaan itu terus menurus datang menghampiri ketika aku melihatnya.
Entah apa yang dia punya tapi dia itu seperti virus yang akan selalu ada dalam pikiran dan tidak bisa dihilangkan meskipun pikiran itu mungkin jauh dari kenyataan.

Dia layaknya mentari pagi yang ada selalu menerangi hari-hari. Aneh memang aku sebagai pria yang hanya mengetahuinya saja dapat memuja layaknya pria yang dicintai dia, mungkin bagi sebagian lelaki merasakan seperti itu juga, entahlah aku tidak mengerti mengapa aku se-pesimis ini. tapi yang aku tahu dan yang aku harapkan hanyalah aku ingin melihat dia bahagia.

Dia dapat memberi harapan hanya dengan tatapan meski tanpa kepastian, heran? ya aku juga merasa heran dengan ini semua tapi itulah kenyataannya, kenyataan yang aku terima juga yaitu berharap kepadanya  sekarang ini semua yang aku fikirkan hanyalah tentang harapan