Trivia : Abashisayo Iswed, 16 tahun, kelas 2, suka Izumi Sena Bangedz, weaboo, kimo. Orang amrik katanya. Suka panggil Izumi dengan sebutan "Senpai.". Rambutnya cokelat belah tengah, mata Hijau, emerald atau apalah yang ijoijo, tinggi 167cm. /gapenting/
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Senpai,"
Pagi itu, seperti biasanya. Abashisayo atau yang kerap kali disapa sebagai Sayo menghampiri lelaki dengan rambut kelabu yang tampak seperti rumput laut yang bergoyang. Ngga, cuma hiperbolis aja.
"Apa?" Dengan nada judes yang biasa, ia melirik kearah Sayo. Yang selalu membuat Sayo bersyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karenanya, pagi ini senpoi kesayangannya menjawab getoh.
"Anu, aku mau kasih cokelat. Tapi--" Iya, dia sengaja potong kalimatnya biar kaya di shojo-shojo picisan.
"Tapi apa?" dengan nada yang lagi-lagi judes, kali ini dia sedikit lebih tertarik dengan ucapan adik kelasnya itu.
"Cintanya senpai buat Yuuki kasihin ke aku."
Benar-benar, dia Sayo adalah adik kelas yang tidak tahu diuntung, tapi sungguh dia berterima kasih atas nikmat sabar yang tuhan berikan padanya.
Mengheningkan cipta mulai, hanya sebentar tapi cukup buat mengheningkan cipta.
"Kamu, kalau ngga niat mending gausah."
Yaiya, Sayo bingung. Ngga niat gimana? Cokelatnya udah dibungkus rapi-rapi, ada tulisan sambung meliuk-liuk estetik ajaran kakak Itsoeki Shoe, rasanya juga sudah teruji di laboratorium terdekat. Apa lagi kurang niatnya?
"Kamu ngasih katanya tapi maksa terus bersyarat gitu."
Lah, otomatis dia bingung. Emang syaratnya susah ya?
"Iya sih bersyarat tapi ngga maksa, semisal ngga mau pun aku kasih ke yang lain. Soalnya kalo senpai ngga dipaksa, mana mau senpai sama aku."
Izumi sempat berpikir, dia ngomong kaya gitu ngga pernah capek. Tapi kok dia yang liat capek bener ya?
Nah itulah perasaan capeknya Yuuki Makoto yang dikejar mulu, guenya kapan?:(
"Yaudah iya, mana sini. Nyusahin aja--"
"Nah cintanya mana?"
..
.
.
.
.
.
Ternyata bener, rumor cewe yang satu ini ngga peka itu terbukti.
"Ada di hatimu."
"Bercandanya suka lucu ah,"
Iya kzl gue. Apalagi tampangnya yang malah makin bego gitu.
"Senpai, gini ya. Aku tuh mulai ngga paham kalau senpai ngga ngasih keterangan yang jelas tapi singkat dan padat. Tapi kalo singkat banget juga akunnya mana paham."
Izumi disaat itu juga pengen goyang gergaji.
Ngga tahu apa maksudnya tapi rasanya asik aja gitu goyang gergaji.
"Sini deh coba---"
"Ada apa senpai?"
Izumi menempeleng kepala Sayo dengan cukup keras, yang pastinya cukup buat disleding Kak Kei(se)to.
"An*ir!"
"Nah, begonya udah ilang belom?"
"Senpai, bully banget. Nih dah daripada basi, cintanya gausah. Kapan-kapan aja dah." Lalu dia pergi sambil elus-elus kepala. Hatinya sih lagi bersorak girang. Maso emang.
"Ada-ada aja kids jaman ima." Kata Izumi sembari menggerutu.
Orang sabar disayang tuhan loh , bang.
"Bacod."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dengan gajenya, Fin.
Iya fin, makanya request dong ehe:3
Salam cinta,
Author Gab00ed.
YOU ARE READING
Kegabutan yang HQQ
RandomCeritanya gue mau buat drabble gitu tapi ya gagal, cuma kegabutan aja kok ngga usah baper. Site ceritanya OC x Ensemble Stars Copyright HappyElements. Iya sekali lagi gausah baper, dan maaf ooc. Keinginan pribadi seorang makanya menjadi seperti itu...