"Eh guys denger nih ada pengumuman" ucap Ariq sang ketua kelas
"Ada apaan riq?" jawab Zahra
"Kita freeclass sampe istirahat oy guru guru pada rapat" ucap Ariq
Mendengar freeclass adalah hal terindah saat masa SMA begitu juga dengan Daffino dan Zahra. Mata mereka bertemu dan mereka saling melempar senyum isyarat.
"Yang nyampe duluan dia jagoannya" ucap Daffino
Zahra dan Daffino langsung lari keluar meninggalkan kelas yang tengah berbahagia itu. Kebiasaan mereka saat freeclass adalah nongki nongki cantik di rooftop. Mereka senang memandangi kendaraan yang lalu lalang melalui atap sekolahan itu. Tak lama kemudian, member geng mereka datang menyusul keduanya sambil membawa beberapa minuman kaleng dan cemilan.
"Lo berdua kebiasaan banget si, hobi banget lari lari." ucap Elin sahabat Zahra
"Tau tu orang dua." ucap Gery
"Seneng banget keknya berduaan di atas rooftop" ucap Elin lagi
"Rooftop itu ngangenin tau" ucap Zahra
"Gue bawa minuman,tapi cuma 3 soalnya lo sama lo ga gue beliin" ucap Lian menunjuk Zahra dan Daffino
"Gue si gapeduli" ucap Zahra
"Lah gitu aja marah" ucap Elin melemparkan dua minuman ke Daffino
"Lagian lo pada ngapain sih kemari" ucap Daffino.
"Eh pamali kalo cewe cowo berduaan" timpal Lian sambil melempar kulit kacang ke arah Daffino
"Berisik lo pada" ucap Zahra sambil meminum,minumannya.
"Sensi amat mbaknya" ucap Gery
"Pms kali awas deh tiati senggol bacok" ucap Daffino semua ikut tertawa, kecuali Zahra pastinya. Mereka memang bersahabat semenjak masuk sma pelita,jika ada yang bertanya Deffano tidak masuk geng ini, karena menurut Deffano geng ini adalah geng barbar, karena mereka adalah persatuan anak anak yang suka berulah di sekolah,juga suka bolos.
"Fin, ko lo beda banget si sama adek lo. Dia baik,pinter,vokalis juga, ko yang baik ada di dia yang negatif ada di lo" ucap Elin polos.
"Sialan lo" jawab Daffino sambil melempar tutup botol dan tepat mengenai kepala Elin.
"Laper gue." ucap Zahra.
"Makan lah bukannya curhat" timpal Lian.
"Gue mau cabut deh, ambil tas dulu ke kelas." ucap Zahra sambil berdiri.
"Yuk gue anter" ucap Daffino berdiri dan langsung menggandeng tangan Zahra.
"Lu gaakan balik lagi ra?" tanya Elin
"Ga gue males." jawab Zahra singkat, lalu Zahra dan Daffino langsung meninggalkan ketiga teman mereka yang lain. Mereka berjalan memasuki kelas dan langsung membawa tasnya. Deffano yang melihat Daffino akan pergi
"Mau kemana lo?" tanya Deffano sambil melempar penghapus yang sedang dipegangnya.
"Cabut,bosen gue lagian kan abis istirahat cuma ada satu jam lagi pelajaran pak botak. Dia juga jarang masuk kan. Yuk lo ikut cabut" jawab Daffino.
"Sialan lo ngajak gue yang ga bener, gue aduin mama lo bolos lagi" ucap Deffano mengancam sambil menunjuk Daffino
"Aduin sana, dasar anak mama" jawab Daffino
"Emang lo bukan anak mama" timpal Deffano tak mau kalah.
"Fin gue duluan deh, lama lo kek cewe." ucap Zahra berjalan meninggalkan Daffino.
"Eh ra tunggu, huu lo sih" ucap Daffino sambil menunjuk matanya dengan dua jari kemudian berbalik menunjuk mata Deffano. Daffino langsung berjalan mengejar Zahra.
"Emang lo mau kemana sih ra, buru buru amat." tanya Daffino
"Cape gue mau balik tidur," ucap Zahra sambil terus berjalan.
"Bukannya lo mau makan?" tanya Daffino
"Ya balik dulu lah,terus gue makan terus gue tidur." jawab Zahra sambil menyentil jidat Daffino
"Lo mah kebiasaan, emang lo mau balik pake apa" tanya Daffino sambil mengusap jidatnya.
"Pake taxi lah, mobil gue si pinky kan masuk bengkel. Nanya mulu lo kaya pembantu baru." jawab Zahra
"Gue anterin ayo,ga terima penolakan." ucap Daffino tersenyum. Sambil menarik Zahra ke arah parkiran. Daffino memang selalu perhatian terhadap Zahra, tak sedikit juga orang yang mengira bahwa mereka itu pacaran. Padahal mereka hanya berteman saja. Daffino membukakan pintu mobilnya untuk Zahra. Dalam perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, Zahra tidak suka dengan keadaan ini, tapi ia tidak mau memulai pembicaraan perutnya terlalu lapar bahkan hanya untuk memulai pembicaraan.
"Kryuuukkkk kruyuuuukk" Daffino menatap Zahra yang wajahnya sudah memerah. Lalu ia segera memarkirkan mobilnya di restoran cepat saji terdekat.
"Lohh,kenapa berhenti disini fin" ucap Zahra sambil berdecak sebal
"Ga kasian tuh sama perut lo bunyi dari tadi?" sindir Daffino mereka berdua langsung turun dari mobil dan memilih tempat duduk dekat jendela.
"Mau pesen apa ra?" tanya Daffino
"Samain aja" jawab Zahra
"Yaudah mbak nasi goreng sama minuman paling recomended disini yaa 2" ucap Daffino
"Siap mas, ditunggu yaa" pelayan tersebut meninggalkan mereka.
"Ra gue mau ngomong sama lo" ucap daffino sambil cengengesan. Tapi tanpa disangka Zahra sudah tertidur pulas di alasi oleh jaket yang tadi ia pakai.
"Elah, si kebo,-" ucap Daffino, akhirnya makanan yang tadi ia pesan dibawa ke rumah dan ia mengantar Zahra pulang ke rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNGYayy part 1 jangan bosenn yaa sama cerita akuuu😏
Makasi buat yang mau bacaa
Tinggalkan jejak guys
Kasih kritik dan saran yaaa di vomment jugaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Ficção Adolescente-karena cinta hadir karena terbiasa- "Zahra gisella abraham" "Daffino rafqa airlangga" "Deffano rafqi airlangga" Ayo ayo bersiap membaca ceritanyaaa