Bagian 2

1.8K 60 0
                                    

RIZKIKU ADA DI LANGIT BUKAN DITEMPAT KERJA

Belajar dari anak 10tahun.

Hatim Al-Ashom seorang ulama besar kaum muslimin teladan kesederhanaan dan tawakal.

Suatu hari Hatim berkata kepada istri dan 9 putri-putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu.

Istri dan putri-putrinya merasa keberatan karena siapa yang akan memberikan makan mereka?.

Salah satu putri itu berusia 10 tahun dan hafal al-quran berkata.

"Biarkan beliau pergi, beliau menyerahkan kita kepada zat yang Maha Hidup, Maha pemberi rizki dan Tak pernah mati".

Hatim pun pergi dan hari itu berlalu malam mulai menjelang mereka lapar tapi tidak punya makanan.

Semua mulai memandang protes putri 10 tahun itu yang mendorong kepergian ayahnya. Putri itupun kembali meyakinkan.

"  Beliau menyerahkan kita kepada zat yang Maha Hidup, Maha pemberi rizki dan Tak pernah mati. "

Pada suasana seperti itu rumah mereka di ketuk seseorang.

Pintupun dibuka didapatinya seorang penunggang kuda bersama pasukanya dan berkata.

"Adakah air minum dirumah kalian?"
Penghuni rumah menjawab

"Ya kami memang tidak punya apa-apa kecuali air" air dihidangkan dan pemimpin penunggang kuda itu bertanya.

"Rumah siapa ini?"
Penghuni rumah menjawab

"Hatim Al ashom"

"Hatim ulama besar kaum muslimin?"

Penunggang kudapun mengeluarkan kantong yang berisi uang dan melemparkan uang tersebut ke pintu dan berseru kepada para pasukanya.

"Siapa yang cinta kepada saya lakukan seperti apa yang saya lakukan!" Para pasukan pun melemparkan uang tersebut hingga pintu sulit untuk ditutup.

Dan taukah kamu siapa pemimpin pasukan berkuda itu?
Dia adalah Abu Jafar Al- mansyur amirul muminin.

Kini giliran putri 10 tahun itu yang memandangi ibu dan saudari-saudarinya

Dia memberikan pelajaran akidah yang mahal sembari menangis ia berkata

"Jika satu pandangan makhluk bisa mencukupi hidup kita. Maka bagaimana jika yang memandang kita adalah Al-Khaliq"

"Terimakasih nak engkau telah menyengat kami yang dominasinya kegelisahaan urusan dunia hingga lupa ada Ar Razzaq hingga lupa janjinya".

DILANGITLAH RIZKI KALIAN
BUKAN DIPEKERJAAN
BUKAN DIBANK
BUKAN DIKEBUN
BUKAN DITOKO
TAPI INGATLAH RIZKI KALIAN ADA DILANGIT.

Sebuah Kisah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang