GEVANLA

Chapter 2

Gevan Ferdinian. Memakirkan motornya seperti biasa di parkiran sekolah. Sebenarnya hari ini bukanlah hari yang bagus untuk masuk, karena Gevan sangat tidak bergairah sekolah. Dengan ogah ogahan dia melepas helmnya dan sedang mengumpulkan tenaga untuk berjalan ke kelas ketika matanya bertemu dengan mata seseorang, seorang gadis. Bisa di tebak gadis itu adalah murid baru, terlihat jelas dari ketegangan mukanya yang luar biasa dan wajah bingung seolah ia tidak tau dimana. Gevan sebenarnya bukan orang yang memulai percakapan, karna tentunya, dia malas. Tapi tidak kali ini.
"Kenapa ngeliat?" pertanyaan spontan yang keluar dari mulut Gevan, yang ia sendiri tidak tau kenapa.
"Hah."
"liat?"
"liat apa?"
sekali lagi entah apa yang dipikirkan Gevan, ia mengulurkan tangannya.
"Gevan."
"Namaku Gevan."
Gadis tersebut tersenyum kecil dan membalas juluran tangan Gevan.
"Mila."
" Cantik." Gevan bergumam dalam hati.
Setelah percakapan dan pertemuannya tersebut, Gevan, merasa ada yang tidak biasa, tentang mengapa tiba tiba ia mau berbicara pada seseorang yang sebelumnya tidak pernah ia kenal, mengapa dengan entengnya ia menolong dan mengapa dengan ringannya ia melangkahkan kaki mengantar Mila. Semua benar-benar terjadi tanpa kendali, terjadi menuruti keinginan hati.

Gevan kembali menjalani rutinitas seperti biasa, meskipun dalam hati kecilnya Gevan merasa ada sesuatu yang berbeda.Menurutnya, semua itu karna Mila. Entah apa yang ada pada diri cewek tersebut, tetapi bagi Gevan ada daya yang tidak biasa mampu menarik perhatian Gevan hanya dengan sekali pandang.
Tatapan itu, kembali menyadarkan Gevan akan energi berbeda yang selama ini tidak pernah ia rasakan. Itu apa? begitulah kira-kira pertanyaan yang akan terlontarkan,jika lubuk hati mampu berbicara.
Hari ini, pertemuan, Mila, mata, suara dan senyumnya menjadi alasan mengapa keengganan berubah menjadi kebahagiaan Gevan bersekolah.