1. Jellyfish's Sting

23.7K 408 5
                                    

Sarah menarik kopernya di atas jembatan kayu yang kokoh. Di sebelahnya Maya berjalan dengan langkah riang.

"Gue baru nemu orang yang foto pre-wed di Maldives coba. Biasa mah orang ke sini buat honeymoon," komentar Sarah yang masih bingung dengan lokasi pilihan sahabatnya itu.

"Komen aja deh loe. Gue tuh maunya beda. Gue nggak mau foto pre-wed gue tuh yang romantis-romantis doang, gue maunya foto gue harus hot. Pokoknya beda."

Yang tidak habis Sarah pikir, memangnya sahabatnya itu tidak malu memperlihatkan foto intimnya dengan calon suaminya ke tamu undangan? Tapi mengingat otak sahabatnya ini memang agak berbeda, Sarah tidak lagi berkomentar.

"Pokoknya loe pastiin gue cantik dan make-up gue tahan air," pinta Maya.

"Siyap Non Maya," sahut Sarah.

Mereka tiba di Maldives tepat pukul 6 pagi bersama dengan rombongan fotografer. Rencananya mereka akan melakukan sesi pemotretan selama dua hari sebelum kembali ke Jakarta.

Langit biru tampak bersih, hanya sedikit awan yang menghiasi, membuat fotografer tampak senang dengan cuaca hari ini.

"Terus entar malem gue tidur sama loe kan?" tanya Sarah. Ia memang sengaja melontarkan pertanyaan itu untuk menggoda Maya yang hanya memutar kedua bola matanya.

"Tidur sama guling lah. Ngapain gue tidur sama loe sementara calon laki gue bisa melukin gue?"

"Gue bobo sendiri dong?" Sarah memasang wajah cemberut.

Maya menghentikan langkahnya lalu memegang kedua bahu Sarah dan memutar tubuh gadis itu. "Loe lihat kan gerombolan fotografer itu?"

Sarah mengangguk. Tim fotografer kali ini terdiri dari lima orang yang semuanya adalah laki-laki.

"Loe lihat nggak ada yang ganteng di antara mereka? Tuh yang rambutnya agak keriting itu." Maya menunjuk pria yang dimaksud.

"Nggak perlu tunjuk-tunjuk kali Non," sahut Sarah yang buru-buru menurunkan tangan Maya dan menggandeng sahabatnya itu kembali melangkah.

"Daripada bobo sama gue, mending bobo sama dia lah," sahut Maya.

"Tapi kata nyokap loe, loe harus bobo bareng gue. Pokoknya loe harus menjaga kesucian loe sampai hari H nanti."

"Loe ngeledek gue ya?"

Sarah meringis ketika mendapat cubitan di perutnya. Tentu saja gadis itu tahu Maya sudah melepas kesuciannya pada calon suaminya itu. Maya bahkan tidak malu menceritakan detail kegiatan mereka di atas ranjang kepada Sarah, membuat gadis itu menutup kedua telinga karena malu mendengarnya.

"Pokoknya jangan banyak bacot dan bikin gue cantik di foto nanti."

Mereka akhirnya berpencar ke kamar masing-masing untuk meletakkan barang bawaan dan bersiap untuk sesi pemotretan.

Ini pertama kalinya Sarah tiba di Maldives, pulau kecil yang keindahannya dipuja-puja. Sebagai seorang yang menyenangi keindahan laut, Sarah beberapa kali hampir membeli tiket untuk liburan di sini, tapi ia takut pemandangan pasangan mabuk cinta yang bertebaran di tempat ini membuatnya gigit jari. Siapa sangka kesempatan ini justru datang dari sahabatnya?

Membuka pintu kamarnya, Sarah tidak bisa menghentikan decak kagum. Dengan pemandangan serba biru yang bisa diakses dari kamarnya, Sarah dipastikan betah berlama-lama di sini.

Namun keindahan ini tidak bisa segera dinikmatinya karena ponsel di saku celananya berdering dan menampilkan nama Maya. Gadis itu buru-buru menjawab panggilan. "Iya, otw," jawabnya lalu bergegas menarik koper make-up nya ke kamar di sebelahnya.

ExplicitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang