Prolog

27 3 8
                                    

"Aduhh telat nih, mampus gue", ucap Talitha seraya menepuk dahinya.

"Masa hari pertama telat sih? Kan ga elit banget... huh, ini tuh gara gara Kakak, sih", gerutu Talitha mengerucutkan bibirnya sambil mencepatkan laju mobilnya agar cepat sampai ke sekolahnya.

Brukk!!

Tiba tiba terdengar suatu benda yang menabrak mobil bagian belakang milik Talitha, ketika mobil Talitha berhenti karena lampu yang menunjukan warna merah.

Talitha yang sudah kesalpun bertambah kesal karena ada orang yang berani beraninya menabrak mobil kesayangannya.

"Ishh... siapa sih yang nabrak mobil gue?", geram Talitha lalu memutuskan keluar dari mobil untuk melihat siapakah gerangan pelakunya.

"Lo lagi lo lagi... apa dunia sudah sempit ya? Heran dah gue, bisa bisanya ketemu lo terus", kata Talitha seraya menunjuk nunjuk wajah cowok di hadapannya.Talitha berkata demikian karena ia sudah pernah bertemu dengan cowok itu tanpa sengaja di supermarket.

"Pokoknya lo harus ganti rugi! Mobil kesayangan gue lecet tuh gara gara mobil lo nabrak mobil gue"

"Ganti rugi?harusnya gue dong yang minta ganti rugi, mobil gue juga lecet tuh", balasnya sambil menunjukkan lecet yang ada di bagian depan mobilnya dengan wajah datar andalannya.

"Ga bisa gitu dong! Kan lo yang nabrak, berarti lo yang salah",ucap Talitha dengan nada yang agak tinggi.

"Tapi di sini lo yang salah, lo yang berhenti mendadak"

"Lo yang salah, kan gue berhenti karena lampu lalu lintasnya warna merah, gimana sih lo? Atau lo ga liat lampu lalu lintasnya, ya?", tuduh Talitha.

"Yang salah itu lo, gue liat lampunya kok, lo nya aja yang berhenti mendadak", balas cowok itu tak mau kalah.

"Ishh.. pokoknya lo yang salah...", setelah mengucapkan kalimat itu Talitha melirik arloji yang bertengger manis di pergelangan tangan kanannya, "AAPAA?", teriaknya histeris.

"Lo apa apaan sih? Ga usah teriak teriak gitu napa?", seru cowok itu.

"Ga teriak gimana ini udah jam 7.30 bego, gue telat nih.. gara gara lo sih gue yang tadinya udah hampir telat jadi tambah telat kan"

"Kok gue? Kan lo yang----" ucapan cowok itu terputus karena Talitha sudah menyelanya duluan.

"Huh.. ga usah banyak omong lo", selanya. Setelah itu ia pun masuk kedalam mobilnya dan mulai melajukannya menju sekolah.

Saat di dalam mobil, Talitha tak berhenti hentinya menggerutu." Tuh kan gue jadi lupa minta ganti rugi.. ah biarlah yang penting gue harus cepet sampai ke sekolah, udah wajahnya datar lagi ga ada ekspreksi niat buat minta maaf kek, apa kek." Gerutunya.

Sedangkan di posisi lain,
Cowok yang menabrak Talitha tadi hanya geleng heleng kepala melihat sikap aneh Talitha

*****

Setelai sampai di sekolah, benar saja gerbang sekolah sudah ditutup oleh satpam yang bekerja di sana.

"Pak satpam, saya boleh masuk ya pak, saya anak baru lho pak," rengekan yang keluar dari mulut Talitha tak di hiraukan oleh seorang satpam di sekolahnya.

"Bapak baik deh"
"Bapak kalo bantu saya pahalanya bertambah lho, pak"
"Ayolah pak buka gerbangnya pak please pak"

"Bapak saya kasih uang deh pak, please pak buka gerbangnya" sang satpam yang mendengar kata uang, langsung bangun dari duduknya dan membuka gerbangnya.

Love uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang