sunyi,rindu,dan sang nona.
seperti biasanya dimalam yang sunyi rindu itu kembali menyapa sang nona.
"cukup rindu,pergi! aku sudah lelah untuk merindu.aku ingin bebas,tapi aku terpenjara dalam kebingungan. aku ingin dirindu,bukan hanya merindukan. aku ingin dicintai,bukan hanya mencintai. aku ingin kamu,tapi yang kutemui malah sebaliknya. kamu sama sekali tidak menginginkan ku. jangankan menginginkan,menoleh padaku juga tidak. miris bukan? aku mohon pergi! ku bilang pergi! mari diakhiri saja!" ujar sang nona sembari menghapus sungai kecil yang tanpa sadar sudah menggenang.
"pergi kumohon pergi!" sekali lagi ujarnya,kini suaranya mulai melemah.
"cukup nona!cukup! hapus air matamu dan jangan paksa aku untuk pergi. yang harus kamu lakukan adalah berdamai dengan hatimu. sadarkan hatimu jika memang ia untukmu,ia akan kembali dengan cara yang tak diduga-duga. jika tidak,yasudah cobalah untuk ikhlaskan segalanya. pesanku satu nona,semakin kau bunuh semakin ia tumbuh. oleh karena itu,kamu hanya perlu menjalaninya dan nikmati prosesnya. kumohon jangan gegabah nona. di dunia ini tidak ada yang instan,semuanya butuh proses." jawab rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita;luka
Poetryseorang gadis kecil yang mencoba mengutarakan perasaannya tentang perihnya cinta,luka dan rindu.