Prolog

58 27 17
                                    

“Zi lo dipanggil tu sama Bu Sari, suruh ke ruang guru” Zeeba yang merasa namanya dipanggil pun langsung melihat ke arah sumber suara. Ternyata suara tersebut berasal dari Addar teman sekelasnya. “Emang kenapa kok gue disuruh ke sana?” Zeeba yang bingung pun bertanya pada Addar. Zeeba merasa tidak ada masalah apapun dengan guru tersebut. “Mana gue tau! Gue cuma disuruh juga sama Bu Sari, tanya aja sendiri sama Bu Sari!” jawab Azka. “Dihh santai aja kali gue kan cuma nanya” sahut Zeeba dan langsung meninggalkan kelasnya tersebut menuju kantor guru untuk menemui guru tari tersebut.

Setelah melewati beberapa koridor akhirnya Zeeba pun sampai di ruang guru. Zeeba pun masuk dan menuju meja Bu Sari. “Ada apa Bu kok manggil saya?” tanya Zeeba pada Bu Sari. “Oh kamu Zeeba, duduk dulu kita nunggu satu orang lagi” ucap Bu Sari. Zeeba semakin bertanya- tanya kenapa harus menunggu satu orang lagi. Ia merasa tidak pernah ada masalah dengan siapa pun. Akhirnya, Zeeba pun pasrah. Ia pun duduk sambil menunggu orang yang dikatan Bu Sari datang.

“Permisi” terdengar suara laki-laki dari samping Zeeba duduk. “Duduk dulu Gas” sahut Bu Sari mempersilahkan laki-laki itu untuk duduk. Zeeba semakin bingung ada apa hubungannya ia dipanggil oleh Bu Sari dengan laki-laki yang duduk di kursi kosong di sampingnya itu. Ia merasa tidak punya masalah sedkit pun dengan laki-laki di sampingnya itu, bahkan kenal pun tidak.

“Jadi, kalian saya minta ke sini itu sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan kepada kalian” ucapan Bu Sari itu membuyarkan lamunan Zeeba. Zeeba pun memilih fokus dengan apa yang akan dibicarakan oleh Bu Sari. “Saya ingin meminta kalian untuk menjadi perwakilan SMA Nusantara dalam lomba dance, itu juga kalau kalian mau” ujar Bu Sari. Zeeba pun bigung harus menjawab iya atau tidak. Sedangkan laki-laki yang disebalahnya hanya diam saja tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Tidak dapat dibaca apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki tersebut.

“Oh iya, dalam lomba ini kalian tidak dance sendiri-sendiri tapi kalian berdua sebgai partner, semua keputusan ada di tangan kalian, kalau kalian tidak mau saya akan mencari muid lain yang mau menjadi perwakilan sekolah” tambah Bu Sari. Saat Zeeba masih sibuk dengan pikirannya, laki-laki disebelahnya pun berbicara. "Saya mau” ucap laki-laki di sebelah Zeeba.

*****

Baca terus yaa, jangan lupa voment 😘

IramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang