Classmate

15 2 0
                                    

"Teettt"
Bel sekolah berbunyi pertanda masuk sekolah. Shania hampir telat karena kejadian tadi.

Dia bergegas turun dari mobil dan berlari ke arah kelas di lantai 3. Hal itu membuat Shania merasa kelelahan.

Setelah sampai di kelas,temannya bernama Rindang menghampiri tempat duduknya.

"Shan,lu tau ga tentang berita kabut tebal bulan2 ini?" Tanya rindang (teman Shania).

"Iya gw udh tau rin" jawab Shania.

Shania langsung tertuju pada kejadian tadi pagi di jendela rumahnya. Dia mengaitkan hal itu dengan khayalannya.

Seperti biasanya,Genta selalu menunggu di depan kelas untuk melihat dan mengawasi guru yang datang,apalagi guru killer.

"Eh eh, Pak tono dateng" sahut Genta.

Dia menjaga pintu itu untuk menghambat guru yang ingin mengajar di kelas,karena untuk menyelamatkan teman-temannya yang sedang mengerjakan PR.

pak tono pun datang,tapi ada sesuatu yang berbeda. Pak tono ternyata membawa seorang murid baru bernama Dewantara.

Para wanita dikelasnya pun langsung terpanah melihat ketampanannya,bagaikan melihat seorang pangeran tampan dari kayangan. Dia berbadan tegap,putih,dan tampan

Dia memperkenalkan dirinya,tapi dia tidak menjelaskan dimana rumahnya. pak guru menunjuk ke arah bangku di samping Shania untuk duduk bersamanya. Shania merasa gugup,tetapi Shania memaksakan diri untuk berkenalan dengan cowok itu.

"Mm.. kenalin nama gw Shania"mulai shania menjulurkan tangannya dengan senyum.

Itu adalah hal yang menyebalkan bagi Shania,karena cowok itu tidak membalas keramahan hati Shania,kecuali sedikit sekali dia melirik ke arah Shania dengan sinis.

"sombong banget sih dia,apa bener pangeran kayangan kayak dia? gw rasa ga mungkin" berkata Shania dalam hati.

"Emmm...Oh iya wa,bulan depan sekolah kita ada perkemahan di hutan"ujar Shania

"Trus?" Jawab Dewantara dengan tidak peduli.

Shania merasa benar-benar kesal dengan perilaku Dewantara. Tangannya mulai mengepal dengan keras seakan ingin memukul wajah mulus nya,tetapi terhenti saat Jehan memperhatikannya dan memanggilnya.

"Shania,lo kenapa?"panggil Jehan kepada Shania.

"Hehehe ga papa han,cuma pegel aja nulis terus." jawab Shania sambil menyeringai.

Shania langsung memerhatikan penjelasan pak tono dan menghela nafas dengan lega.

***
Istirahat ( di kantin sekolah)

Shania dan 2 sahabatnya yaitu Jehan dan Rindang memesan bakso. Saat berjalan menuju tempat duduk,Shania disenggol oleh pundak Pinky,yaitu geng yang beranggotakan 3 orang dan diketuai oleh nindy yang mengakibatkan baksonya tumpah ke lantai.

Dengan nada mengancam nindy bilang "lo ga boleh deketin cowok baru di sekolah ini". Setelah itu,mereka pergi.

Shania tidak mengerti apa yang dikatakan oleh nindy,Shania dan 2 sahabtnya akhirnya duduk di tempat duduk itu,dan tiba- tiba ada sebuah bakso yang bertuliskan "untuk Shania".

Shania kaget dan bingung siapa yang menaruh bakso untuknya. Akhirnya dia memakan bakso itu. Dan melupakan kejadian yang tadi

Saat sedang asyik menikmati bakso,Shania memberitahu 2 sahabatnya untuk datang ke acara ulang tahunnya yang akan diadakan di rumahnya.

Baca selanjutnya ya!!

The Last QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang