01. Awal dari segalanya

64 10 5
                                    

Acara peringatan HUT RI ke-72 merupakan acara yang paling Takterlupakan oleh Hadim. Karena, acara ini adalah acara yang pertama baginya sebagai Senior di OSIS, ya! Ia telah menjadi senior di OSIS dan dipercayai untuk menjadi HUMAS bagi OSIS.

Dia sudah berubah dari orang yang dulunya hanya Stay di kelas dan sekarang menjadi "hantu sekret" (anak osis yang selalu Stay di sekretariat OSIS).
Dan di sini juga ia kenal akrab dengan junior OSIS yang bernama Sanfee. Sebenarnya, mereka berdua kenal di suatu eskul dan sanfee adalah anggota OSIS yang pendiam namun tidak pendiam ketika ia telah mengenal orang yang dapat ia percaya, sama seperti Hadim.
Mereka berdua sangat akrab dan dekat, sama seperti kakak beradik yang sedang berada didalam rumah dan bermain bersama.
Ketika bel pulang sekolah berbunyi, mereka pun berpisah, namun hanya raga mereka saja yang berpisah satu sama lain, perasaan dan hati mereka tetap menyatu bagaikan orang yang ditempelkan dengan lem perekat dan tak bisa dilepaskan lagi, sanfee sering memberi komentar pada story WhatsApp-nya Hadim. Begitu juga Hadim, Hadim juga sering memberi komentar pada story WhatsApp-nya Sanfee.
Paras sanfee yang Yahh,, bisa dikatakan lumayan menawan, membuatnya banyak dikagumi oleh kaum Adam di SMA BILPA.
Hampir sama seperti sanfee, Hadim juga memiliki wajah dan penampilan yang keren, sehingga banyak digandrungi oleh cewek-cewek di sekolah, namun hal inilah yang membuat hubungan mereka RETAK, Yahh maklumlah banyaknya pengikut mereka bisa dibilang "fans", membuat mereka berdua saling curigai.
"Kak?, Sanfee mau nanya nih..."

"Iya, Silahkan fee".

"Kakak udah punya adik baru yaa?"

"Lohh, kok kamu ngomongnya gitu fee?"

"Karena, akhir-akhir ini kakak jarang banget bertemu dengan Sanfee, chattan, voicenote, dan lain-lain deh"

Hadim pun merasa bingung tentang pertanyaan Sanfee yang membuatnya jadi geram terhadap Sanfee, karena Sanfee merasa seperti tidak percaya lagi kepada Hadim.
"Sebenarnya, Sanfee sendiri yang membuat kakak menjadi seperti ini" saut Hadim di chat WhatsApp.

"Lohh?, kok nyalahin Sanfee sih kak?"

"Lah iyalah, Sanfee sendiri sekarang yang deket sama tuh kakak kelas XII IPS 3" balas Hadim dengan perasaan geram.

"Wajar aja kak, fee memang suka deket ke semua cowok yang menurut fee baik dan mudah diajak bergaul"
Kata Sanfee sambil gemetar memegang HP-nya.

"Kata fee cuma mau setia dan cuma mau deket sama orang yang fee percaya?"

"Kak, semua orang itu bisa berubah! Liat aja nih kakak sebagai contohnya, fee tau kalo kakak dulu pas masih zaman SMP, kakak tuh pendiem banget"

"Ohh, jadi semua ini gara-gara kakak gitu? Karena kakak mencontohkan kepada adik kakak untuk menjadi orang yang berubah sangat drastis sampai-sampai orang yang selalu ada di hati, jadi terlupakan?"

Sanfee pun semakin geram namun, ia tetap sabar menghadapi semua kata-kata dari kakak yang dianggapnya seperti kakaknya sendiri.

Waktu berselang lama, mereka berdua pun semakin menjadi-jadi, dan pada akhir voicenote mereka, Hadim mengatakan,,,
"Oke, kalau seperti ini sitkonnya! Lebih baik kita nggak usah lagi deh bertemu atau pun teguran!"

Sanfee yang merasa geram langsung aja membalas dengan jawaban "oke, terserah kakak aja kalo gitu kita nggak ada hubungan lagi".

"Awas ya kalo loe! negur gue pas lewat di kantin atau pun Dimana aja, apa lagi pas di OSIS!"

Mereka berdua pun berpisah dan tidak lagi bersama dan tegur sapa. Namun Hadim yang memiliki teman dekat yang ia panggil dengan sebutan "Umi", jadi kian dekat satu sama lain. Apalagi si Elled itu bendahara di OSIS dan memiliki eskul PRAMUKA yang sanggar-nya dekat dengan Mushollah tempat eskul ROHIS yang Hadim ikuti dan terpilih sebagai Wakil Ketua Umum di eskul tersebut.
Jadi, Elled dan Hadim pun dekat dengan sebutan yang mereka buat, yakni "Abi dan Umi".
Dari sinilah Hadim menghadapi segala cobaan dan melewatinya dengan hati yang enteng dan pikiran yang dingin, walaupun saat ini ia sedang capek-capeknya mengurusi kedua organisasi dan eskul yang ia gandrungi, yakni OSIS dan ROHIS, dan ia sadar bahwasanya ia menjadi orang yang bisa dibilang "penting" karena jabatan yang ia punya adalah TIM INTI, jadi ia mempunyai tanggung jawab yang besar.

Aku Dia Cocokkah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang