Sama halnya dengan Elled, dia merupakan Bendahara di OSIS dan pastinya mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keuangan OSIS, Hadim terkadang merasa kasihan melihat Elled pusing atau pun kelelahan ketika menyetorkan atau menagih uang kas ke Anggota dan kemudian menyetorkan nya ke Pembina, terkadang ia harus menyimpan uang yang begitu banyak sehingga ia kelelahan untuk menjaga uang tersebut agar tidak hilang.
Sama halnya, Elled terkadang merasa kasihan dengan tugas yang diberikan kepada Hadim sebagai Humas dan juga Wakil Ketua Rohis.
Dalam diri mereka berdua, terdapat perasaan yang tidak bisa diungkapkan satu sama lain, karena mereka ingin mengambil jalan yang sesuai dengan syari'at agama Islam. Mereka hanya bisa menunggu untuk menjadi 2 orang yang bersatu menjadi satu, dalam hal apapun, dimanapun, dan kapanpun.
Menunggu adalah kata yang bisa dibilang "membosankan" dan juga "lelah" apa lagi menunggu yang tidak pasti! Seperti hubungan anak muda jaman now yang entah mengapa selalu mengadu kepada Robb-nya tapi ia tuak mau berubah dan tidak ingin berbenah diri.
Apalagi jikalau lagi melakukan kegiatan yang disebut dengan pacaran, Eehh pas lagi deket lupa dengan yang diatas, tapi pas udah putus bilang "cobaan apa lagi ini ya Allah?" Ini adalah hal yang membuat Hadim geram! Karena Hadim telah mengalami hal yang serupa, yakni "PACARAN"! Hadim mengambil hikmah dari pacaran itu dan ia berfikir bahwa tiada faedahnya berpacaran malahan lebih banyak mudharatnya.
Hal pertama yang Hadim Fikirkan tentang pacaran adalah :
1. Uang bakalan Cepet habis (maklum Hadim orangnya mata duitan).
2. Waktu bersama keluarga menjadi berkurang.
3. Dan yang tak kalah pentingnya adalah! Dosa yang bertambah sangat banyak dan mengalir terus setiap detiknya bagaikan sungai yang mengalir tanpa ada halangan sedikitpun.Hal itulah yang membuat Hadim dan juga Elled tidak ingin melakukan hal yang hanya merugikan diri sendiri. Lebih baik mereka menunggu waktu yang tepat dan langsung menjadisepasang kekasih yang halal. Yaaah, walaupun menunggu itu melelahkan.
Ada hari dimana, Elled dan Hadim sedang duduk bertiga didalam sekretariat OSIS bersama Wakil Ketua OSIS yang bernama Saptra. Mereka bertiga berbincang-bincang tentang masalah yang sedang mereka hadapi!."Gimana nih?!, aku nggak mau ah jadi bendahara kalo kalian susah banget di tagih uang kas-nya." Kata Elled dengan wajar yang cemberut namun dengan gaya bicara yang lucu seperti biasanya.
"Gimana mau bayar uang kas OSIS, jikalau bayar uang kas kelas aja nggak mau, maklum gue........." Kata Saptra.
"Gue beruntung yaa?" Hadim yang memotong pembicaraan Saptra.
"Maksudnya apa dim??" Saut Elled dengan nada yang bingung dan mengerutkan jidat kepala.
"Iya, gue beruntung karena kelas gue nggak ada uang kas :v jadi uang tetap aman dan tertata rapi di dompet." Jawab Hadim dengan ekspresi dalam keadaan tertawa dan berbicara sambil menahan tawa.
"Enak dong, bisa bayarin gue buat kas kelas or kas OSIS." Saptra menambahkan sambil tertawa.
"Oke, gue bayarin kok, kan loe lagi bokek dan gue tau kalo loe itu bujang buntu." Hadim tertawa lepas, begitu juga Elled yang sedang membuka buku besar keuangan OSIS.
Namun, Elled sontak Kaget! Melihat buku kas OSIS itu,
"Hhwwaaa!""Kenapa El?" Saut Hadim dan Saptra yang sontak terkejut juga mendengar Elled teriak kaget.
Sambil memasang wajah sedih Elled berkata, "uang kas kita tinggal 35k! Padahal Kemaren masih ada 240k!"
Inilah kebiasaan Elled, menyimpan uang di dalam buku besar keuangan OSIS.Hadim pun langsung bingung kok bisa? Uang 240k bisa terkuras langsung jadi 35k?
"Kamu sih El, jangan suka nyimpen uang di buku yang kek gituan" Saptra sambil kebingungan dan merasa bahwa kebiasaan Elled ini sangat berbahaya, karena uang OSIS bisa-bisa hilang terus-terusan.
Namun Hadim dalam keadaan tenang menasihati Elled,
"Coba elu cari di dompet loe deh, kali aja ada beberapa di sana"Lalu Elled mengambil dompetnya di kelas dan melihat isinya, tapi sayangnya tetap nggak ada! Elled langsung berteriak di kelas nya.
"Woyy! Siapa nih yang ngambil uang gue!!"Kelas pun tiba-tiba hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dia Cocokkah?
Novela JuvenilBerawal dari panggilan candaan, yang berubah menjadi perasaan yang menggebu-gebu. Tak disangka-sangka dari panggilan itu kemudian bisa berubah menjadi suatu hal yang sangat susah untuk dilupakan,,, Ini adalah hal yang aneh, hal yang dialami oleh seo...