2. Someone

98 47 35
                                    

Masih seperti biasa, matahari terbit dari sebelah timur. Semilir angin di pagi hari menambah kesejukan, memberikan semangat para generasi muda.

Di SMK NEGERI 1 KEBANGSAAN semangat para siswa yang tidak bisa ditandingi oleh sekolah lain, aku menginjakkan kakiku ke sekolah ini dengan semangat pagi dan juga kepala yang diperban. Ini semua gara-gara kecerobohanku. Untung ada Gavin, intinya hari ini aku harus ke kelas Gavin dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Tapi, alangkah bodohnya diriku, aku bahkan tidak tau menau dimana kelas Gavin. Andai saja kemarin aku menanyakannya.

Drett... Hpku berbunyi terdengar notif WA.

Whatsapp:
- : hy
Raya: iya
- : gimana keadaan lo?
Raya: em... Maaf lo siapa?
- : Gavin
Raya: oh. Baik
Gavin: syukur deh
Raya: Vin, lo kelas apa?
Gavin: X-D (Teknik Komunikasi dan Jaringan)
Raya: ok
Gavin: napa nanya?
Raya: nggak

Aku pun segera memasukkan hp ke dalam tasnya. Dan menuju kelas Gavin.

_______

Entah kenapa setiap hal yang berhubungan dengan Raya membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Seperti ada yang berbeda.

"Oii" teriak seseorang dari dekatku dengan menggebrak mejaku.

"Eh... Santai donk! " ucapku sambil berdiri.

Betapa terkejutnya aku saat mengetahui yang menggebrak meja tadi adalah Raya. Ternyata Raya sudah bisa masuk sekolah.

"Hello! Situ yang ngelamun kok nyalahin orang sih" sewot Raya dengan menggerakkan tangannya ke depan muka ku perlahan dengan gerakan atas bawah.

"Ada perlu apa? " ucapku melembut.

"Thank's, kemaren lo udah mau nolongin gue. Sekali lagi makasih" ucapnya dengan wajah merasa rendah.

"Iya sama-sama, jan lupa save nomer gue! "

"Hm... Iya kalo nggak lupa. By" ucapnya langsung ngeloyor keluar kelas.

"Dasar cewek nggak sopan! " omelku setelah Raya pergi.

"Ciee... Gue baru liat nih, seorang Gavin bisa lembut sama cewek" ejek temanku, Reza.

"Ehem.. Ehem.. Cantik tuh cewek. Tinggi juga selera lo Vin" sahut Dika.

"Emang cantik, tapi juteknya masyaallah Dik. Tapi kalian berdua jangan ada yang ngegebet dia, itu jatah gue! " sewot Gavin yang tidak terima jika Raya dicintai sahabatnya.

"Iya iya, serah lo. Gue cabut dulu, mau ketemu do'i " ucap Dika yang disusul Reza keluar kelas.

_______

"Hy. Lagi apa? " tanya seseorang di seberang telepon.

"Hy juga. Lagi mager nih"

"Duh! Kesayangan Farel kok males sih" rayu cowok itu dari telepon yang ternyata bernama Farel.

"Iyalah males, coba aja kalo kamu ada disini. Pasti kan duniaku nggak akan sepi! " omel Raya.

"Cie... Kangen ya? " ucap Farel dengan nada mengejek.

"Dih, emangnya yang disana nggak kangen? "

"Kangen lah aii, setiap detik malahan" ucap Farel.

"Dasar tukang gombal! " omel Raya sembari tersenyum.

"Nggak lah. Banyak cowok di dunia ini yang suka ngegombal aii. Tapi kalo aku beda aii"

"Iya deh. Kapan kesini aii? " tanya Raya.

"Aku tau kamu kangen aii, aku juga. Tapi jarak dan waktu yang membuat kita seperti ini " ucap Farel dengan nada sedih.

"Iya. Huft... Coba aja dulu papaku nggak pindah tugas, pasti kita nggak akan LDRan aii" sedih Raya.

"Aku selalu berharap aii, semoga papaku yang gantian pindah tugas ke Jakarta" harap Farel.

"Semoga aii. Aamiin... Udah dulu aii, ini udah magrib. Solat dulu ya! Kamu juga jangan lupa solat, wajib aii. Ini lebih penting daripada kamu mencintai aku" ucap Raya ngelantur.

"Cie.. Kesayangan Farel udah pinter ngegombal nih. Makin sayang deh sama kamu aii, tapi aii mencintai kamu juga termasuk kategori penting dalam hidup aku, setelah cintaku pada Allah, rasulullah, ibu, ibu, ibu, ayah, setelah itu baru kamu aii"

"Udah ya aii, nanti hatiku makin terbang tinggi. By aii, assalamualaikum " ucap Raya sebelum menutup telepon.

"Iya deh. Waalaikumsalam"

_______

Seminggu ini Gavin tidak pernah melihat Raya. Bahkan untuk sekedar menelepon atau mengechat saja tidak. Gavin hanya ingin dicintai terlebih dahulu, bukan malahan sebaliknya Gavin yang mencintai dulu. Egois, ya bisa dibilang begitu untuk sifat Gavin. Dia adalah cowok yang mementingkan sesuatu yang bisa mencapai kepopulerannya. Sedangkan yang diharapkan untuk mencintainya malahan cuek dan sibuk sendiri dengan dunianya.

Hari ini Gavin berpapasan dengan Raya saat akan latihan basket. Gavin dengan sengaja melemparkan bola yang dipegangnya itu ke arah Raya, tapi justru bola tadi terkena pelatih basket Gavin. Gavin yang mengetahui itu langsung menuju ke arah pelatihnya dan meminta maaf. Setelah itu dia menghampiri Raya.

"Ray" sapa Gavin.

"Eh lo. Ngapain? " tanya Raya dengan wajah menghadap ke atas memandang wajahku.

"Boleh duduk? " tanya Gavin dengan kikuk.

"Nggak ada yang ngelarang kok. Ini fasilitas umum " jawab Raya dan membuat Gavin langsung duduk di samping Raya.

"Hm.. Lo kok nggak pernah ngehubungin gue sama sekali? " tanya Gavin dengan kedua tangan saling menggenggam.

"Lah? Ngapain coba? Nggak penting banget" jawab Raya dengan cuek.

"Emang setelah beberapa pertemuan kita, lo nggak ada sedikit ada rasa buat gue gitu? " tanya Gavin memastikan kembali.

"Nggak lah. Emang ini di dunia sinetron apa?! " sewot Raya diiringi tawanya yang renyah.

"Ehm.. Ya nggak juga, tapi secuil aja deh. Nggak ada gitu? "

"Nggak. Maksa banget jadi cowok, oh gue tau, lo suka sama gue ya? " tanya Raya sembari tersenyum jahil.

"Ih..amit-amit gue sama lo, udah bawel, jutek, ngeselin, cuek banget, nggak peka, sok tau, dan satu lagi nggak banget" ucap Gavin dengan menahan tawa serta meluapkan semua emosinya.

"Ya deh, gue akuin itu bener. Tapi masih mending gue daripada lo, cowok sombong plus egois" ejek Raya.

"Eh.. Mending gue kemana-mana lah" sewot Gavin.

"Apanya yang mending sih? " tanya Raya dengan tertawa lepas.

"Lah gue kan banyak yang suka" sombong Gavin dengan bergaya sok tampan.

"Dih, gue juga banyak kali" ledek Raya yang tidak terima dengan kesombongan Gavin.

"Sapa coba? " ledek Gavin seolah-olah Raya itu cewek tidak laku.

"Someone gue lah" ucap Raya dengan senyum penuh arti.

Deg....

Someone. Kata itu sempat membuat jantung Gavin berhenti sejenak.

_______

Ehm... Gimana menurut kalian? Seru nggak nih? Duh... Kira-kira Raya itu jodohnya:
1. Gavin?
Atau
2. Farel?
Nantikan jawabannya hanya di crita ini😘 buat yang tetep stay aja nungguin ending nih crita aja yah😚. Semoga bisa sampai jadi buku deh😝
*plakk 😐
Mulai ngehayal nih 😂

Next? Voment plis 😌

By Heart (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang