Bagian 2
Happy Reading guys .....
Sejak kejadian pelukan tak sengaja yang dilakukan oleh Rizky di parkir bandara padanya, Syifa selalu memandang cowok tampan itu dengan sinis. Bukan apa-apa, Syifa ini anak perempuan satu-satunya di keluarga Wijaya dan juga adik kesayangan abang-abang tampannya. Sejak dulu, Randi dan Anwar selalu membatasi interaksi Syifa dengan cowok-cowok seumurannya, sentuh sedikit jangan harap bisa main lagi ke rumah. Syifa pun tidak merasa terkekang, karena ia tau apa yang dilakukan abang-abangnya itu demi kebaikannya. Nah, mengenai insiden di pelukan yang dilakukan oleh Rizky seminggu lalu di bandara, tentu saja Syifa tidak terima. Pegang tangan saja, ia marah apalagi peluk.
"Nooooo!!!"
"Berisik, Adek" Teriak Randi dari kamar sebelah. Saat ini Syifa sedang memandang langit-langit kamarnya sambil mengingat kejadian pelukan itu. Ih, itu pertama kali Syifa dipeluk oleh cowok bukan keluarganya.
"Iiiih, berisik"
"Kamu yang berisik, Dek"
"Iya, maaf"
"Kak Ina ngapain, ya?" Syifa langsung bangkit menuju balkon kamarnya. Kebetulan sekali kamarnya dan kamar Ina berseberangan.
"Kak Ina" Tak ada sahutan.
"kak Ina, Oh kak Ina"
Rizky yang saat itu sedang memetik asal gitarnya seketika berhenti begitu mendengar teriakan dari luar. Dibukanya jendela mencari sumber suara.
"Si cadel" gumamnya.
"Kak Ina"
"Oy Cadel, bocah cadel. Ngapain sih lu teriak-teriak malam-malam gini" Syifa menoleh ke balkon tepat samping kamar Ina. Dilihatnya sosok Rizky yang sedang bersandar sambil memangku gitarnya.
"Apa? Aku nggak manggil kakak"
"Kak Ina"
"Lu berisik banget, sih"
"Bodo! Kak Inaaa!"
"Ina pergi sama pacarnya, adek" gemas Rizky.
"Ngapa kakak nggak bilang daritadi. Aku kan capek teriak" Sewot Syifa.
"Eh, eh. Mau kemana, lu?"
Syifa yang sudah berbalik hendak masuk kamar menoleh malas-malasan ke arah Rizky.
"Apalagi sih, kak? Aku mau masuk, males liat orang kurang ajar"
"Eh, Lo ngatain gue kurang ajar?" Rizky tentu saja tidak diterima dikatain seperti itu. Siapa juga yang mau meluk orang yang nggak dikenal. Salahkan saja Ina dan gadis kecil ini, kenapa mirip sekali tampak belakang. Rizky kan niatnya meluk Ina.
"Iya, kenapa? Kenyataan!" Balas Syifa.
"Salahin aja lo sama Ina. Kenapa coba mirip kali dari belakang"
"Yee, enak aja nyalahin aku. Kakak tu ya, emang nggak sopan. Sembarang aja meluk-meluk cewek"
Randi yang baru saja melepas earphonenya langsung berjalan menuju balkon kamarnya melihat siapa yang teriak malam-malam gini.
"Siapa yang meluk-meluk?" Tanya Randi. Ia melihat Syifa dan Rizky yang berada di balkon tepat di seberang kamarnya.
Syifa langsung memegang tengkuknya sambil tersenyum yang dibuat manis sekali, begitupun dengan Rizky yang tampak salah tingkah diseberang sana.
"Siapa, dek?" Tanya Randi lagi.
"Itu bang, ada cowok di bandara. Pas aku sama kak Ina dan tante Ika jemput kak Rizky di bandara, dia meluk cewek sembarangan" Jawab Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Syifa
FanfictionSenyumannya indah Bibirku terbuka terpesona Matanya indah Mataku tak mau lepas memandangnya ~Rizky Adrian