Chapter thirteen

2K 239 47
                                    

DEDICATED FOR RENA! REEEN BACA REN! KAMU HARUS BACA! GAK MAU TAU!! /nyolot/

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku menopang tubuhku dengan siku, berbaring tertelungkup sambil mengscroll laman Tumblrku tanpa tujuan yg jelas. Aku menekan tombol re-blog pada salah satu postingan lucu yg kutemukan sebelum kembali mengscroll down halaman. Mom masih tidak ada dirumah untuk beberapa waktu lagi, ia sedang mengunjungi salah satu anggota keluarga yg sedang sakit. Aku tidak tahu siapa, aku bahkan belum pernah bertemu dengan orang itu. aku sudah menelpon Mom tadi pagi, bertanya bagaimana keadaan disana, Mom terdengar sedikit cemas. Beliau belum bisa memastikan kapan ia bisa kembali kerumah, tapi aku memberitahunya untuk tidak perlu khawatir.

Kepalaku menoleh saat mendengar suara getaran handphone, aku mendesah, tidak ingin bergerak dari posisi nyamanku. Malas-malasan, aku berguling kesamping, tanganku meraih handphone itu. Nama Zoe tertera di dalam layar, aku membuka pesannya.

Zoe: hey :) Cuma ingin mengingatkanmu, kita ada acara nonton dirumahku besok, BAWA ICE CREAM! Xxx

Aku tergelak dan mengetik balasan. Acara menonton film ini biasanya berakhir dengan mengobrol dan sepenuhnya melupakan film yg sedang di putar. Aku jarang bertemu mereka akhir-akhir ini, aku punya feeling mereka pasti akan tertarik tentang situasi antara aku dan Harry.

Great! Permintaan diterima! Xx, aku membalas

Aku melemparkan handphoneku ke atas selimut dan kembali menatap layar laptop. Tawa kecil keluar dari bibirku saat handphone itu kembali bergetar beberapa detik kemudian. Aku kembali meng-unlock layarnya, perhatianku masih tertuju pada Tumblr selagi tanganku membuka folder pesan.

Harry: Apa nama tengah mu?

Aku mengerutkan kening bingung saat menatap layar handphone dengan nama Harry terpampang jelas disana. Dia belum pernah benar-benar bertanya tentang diriku sebelumnya, aku tidak yakin apakah aku harus memberitahunya informasi itu atau tidak. Aku menggesekkan jariku pada casing handphone sebelum mengetik balasan.

Grace

Aku menggigit bibir bawahku, ibu jariku menekan tombol send. Aku terlonjak kaget saat kucing abu-abu ku, Doug, melompat keatas kasur. Bulu-bulu halusnya membelai tanganku selagi ia berusaha untuk mendapatkan perhatianku. Aku tersenyum, menggaruk bagian belakang telinganya sebelum kembali menatap layar handphone. Jariku dengan cepat menambah pesan lagi.

Grace, dan kau? X

Handphoneku terus menerus bergetar sepanjang malam. Kami saling mengirim pesan, bertanya tentang kehidupan satu sama lain. Tapi, seperti biasa, Harry selalu menyisipkan beberapa pertanyaan intim di sela-sela obrolan dan membuat pipiku digelitiki rasa panas.

***** 

Keesokan malamnya

“Di-dia menyelamatkanmu? Harry menyelamatkanmu?”

Aku mengangguk.

Sahabat-sahabatku terkejut atas apa yg baru saja ku ceritakan pada mereka. Kami semua berbaring di tengah-tengah ruang keluarga Zoe, bantal berserakan dimana-mana. Persis seperti yg ku prediksikan, film yg di putar di tv sudah terlupakan selagi kami mengobrol dan memakan ice cream.

“Dan kau… kau, well, kau tahulah?” charlotte tergagap.

Aku bisa merasakan pipiku merona selagi aku meng-iya’kan apa yg terjadi di kamar Harry kemarin. Kami selalu berbagi tentang berbagai hal satu sama lain, itu yg membuat aku dan gadis-gadis ini menjadi teman dekat. Perhatianku teralih pada handphone ku yg bergetar di sandaran tangan sofa. Nama Harry muncul begitu aku membuka folder pesan.

DARK (H.S FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang