Ujung Perjalanan

Six

Aku: Rivan..
Rivan: Iya, apa Bil?
Aku: Aku mau nanya sama kamu.
Rivan: Iya, nanya apa?
Aku: Aku ngerasa sikap kamu ke aku akhir-akhir beda, Van.
Rivan: Beda gimana?
Aku: Ya aku ngerasa sikap kamu dingin ke aku, kamu jarang chat aku, perhatian sama aku pun kamu jarang sekarang. Kenapa sih, Van? Ada apa?
Rivan: Itu cuma perasaan kamu aja kali, Bil. Aku rasa sama aja kok. Enggak, Bil. Gak kenapa-kenapa dan gak ada apa-apa.
Aku: Yaudah gpp kalo kamu gak mau jujur.

Keesokan Harinya

Aku kembali chat Rivan, karena aku penasaran sebenarnya ada apa. Sikap dia masih kayak gini sama aku.

Aku: Rivann...
Rivan: Iya, Bil?

Aku: Plis aku mohon, jujur sama kamu sebenarnya ada apa? Kenapa sikap kamu masih kayak gini sama aku?. Apa aku ada salah sama kamu, atau ada cewek lain di luar sana yang bikin sikap kamu kayak gini sama aku? Maaf bukannya aku suudzon sama kamu, aku cuma ingin kamu jujur, kalo emang iya kamu lagi dekat sama cewek lain selain aku. Aku gak akan marah kok, malahan aku akan marah kalo kamu gak bisa jujur apa adanya sama aku. Plis Van, jangan buat aku terus penasaran dengan sikap kamu ini.
Rivan: Iya Bil, iya emang aku lagi dekat sama cewek lain. Maaf aku udah ingkari janji aku ke kamu, buat tetap setia nungguin kamu. Dan sekarang terserah kamu mau marah sama aku silahkan, aku terima kok.

Aku: Oke, makasih Van atas kejujuran kamu. Walaupun berat untuk aku terima itu semua, tapi aku akan coba terima kok. Aku juga gak punya hak buat larang kamu sama siapapun, itu hak kamu. Aku bukan siapa-siapa kamu juga, kan!. Aku cuma kecewa aja, kenapa kamu gak jujur dari dulu. Kamu malah tutup-tutupin ini semua dari aku.
Rivan: Maaf Bil aku udah bikin kamu kecewa, aku gak bilang sama kamu, karena aku takut kamu marah dan kecewa sama aku. Karena aku gak bisa tepattin janji-janji aku buat setia sama kamu. Aku benar-benar minta maaf Bil, kalo kamu mau marah gpp, aku terima kok, silahkan kamu marah. Memang kamu berhak marah sama aku, Bil.

Aku: Udah dulu ya, Van. Aku butuh waktu buat terima semua ini. Aku butuh waktu buat menghilangkan kekecewaan aku ini, aku kecewa ke kamu bukan karena kamu gak bisa nepattin janji kamu buat setia nunggu aku. Tapi, aku kecewa karena kamu gak bisa jujur sama aku, van.
Rivan: Iya, aku tahu aku emang salah Bil. Aku minta maaf udah kecewain kamu.
Aku: Ya