Pagi ini mendung tetapi tampaknya suasana hati gadis itu tidak sedang mendung.
“Oh My God Mom!! Mom serius?? Ke London?? Aku mau banget Mom.” Pekik gadis itu kegirangan dengan telepon genggam di tangannya. Ia baru saja di telepon ibunya dan kemudian dia tampak sangat gembira. Bagaimana tidak? Pagi-pagi di bulan Desember begini, Ibunya menyuruhnya liburan ke London. Gadis itu tampak sangat senang. Sudah lama ia tidak ke London dikarenakan jadwal kuliahnya yang cukup padat.
“Oke, Mom. Thank you so much.” Gadis itu pun mengakhiri pembicaraan di telepon dengan ibunya.
“Whooaa!! London!! I’m coming,”pekik gadis itu kegirangan sampai melupakan teman sekamarnya yang sedang tidur.
“Alona!! For God sake, ini masih pukul 6 dan kau sudah ribut?? Aku gak bisa tidur lona gara-gara tugas sialan itu. Ada apa sih??”Ucap teman sekamarnya itu kepada gadis pirang yang bernama Alona atau lebih lengkapnya Alona Christabel.
“Jessie, maafkan aku karena telah mengganggu tidur cantikmu tapi Mom ku baru saja memberitahu ku kalau aku akan pergi liburan ke London. And you know what?? Alone darling, Alone!! Sudah lama aku tidak travelling sendiri.”
Cewek yang dipanggil Jessie itu pun melompat dari tempat tidurnya dan melupakan rasa ngantuknya seketika. “Seriously??? Oh my… seandainya saja aku bisa ikut denganmu, tapi tak apa lah. Brazil di musim dingin juga tidak buruk. Hooamm tapi ini masih jam 6 lona. Biarkan aku tidur sebentar lagi okey?”
“Siap darling!!”Kata Alona dengan semangat sambil menghormat. Jessie yang notabene sahabatnya dari SMP itu pun hanya bisa geleng-geleng kepala dan masuk ke alam mimpinya lagi.
------Dream Catcher-------
“Wah sepertinya ada yang sedang bahagia. What’s happen girls?”Tanya seorang cowok berambut coklat dengan mata hazelnya kepada dua orang gadis yang sedang duduk di cafetaria kampus tersebut.
“Yo Matthew! Ini gadis kecilmu akan berlibur ke London musim dingin nanti. Apa kau tak turut senang mendengarnya?”Kata Jessie kepada cowok yang dipanggil Matthew itu. Matthew atau lebih tepatnya Brandon Matthew Adams adalah sahabat Alona semenjak SMP juga. Dia sudah menganggap Alona sebagai adiknya sendiri begitu pula dengan Alona. Sedangkan Jessie Adams yang merupakan sepupu Matthew itu bertetangga dengannya sehingga jalinan sahabat itu pun dimulai pada saat itu.
“Oh, c’mon J, aku sudah bukan gadis kecil lagi.”Kata Alona sambil memutar matanya sebal.
“Whhooaa apa ini? Kau tidak ingin berbagi ceritamu dengan big bro mu ini? ck?”Kata Matthew dengan nada merajuk.
“Oh ayolah M. Just take a sit if you wanna hear my story.”ucap Alona dengan nada jengah.
“Okey okey, aku anggap itu juga sebagai traktiranmu.”Kata Matthew sambil nyengir lebar tanpa dosa.
“Ha! Harusnya aku tahu kau selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tapi tak apa lah, just for today.”
“Hurray!!”Kata Matthew dan Jessie serempak.
“Eh apa ini? Aku hanya mengajak Matthew.”
“Oh ayolah Alona. Kau kan baik.”Bujuk Jessie dengan puppy eyesnya. Alona pun mendesah kesal. “Yeah yeah. Kalian menang dudes, silahkan pesan apa yang kalian inginkan tapi jangan kebanyakan okey??”
“Aye aye captain”Ucap keduanya sambil menghormat kepada Alona. Alona hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil melihat kedua sahabatnya itu. Hari itu sudah cukup siang dan sebentar lagi mereka akan memulai kelas mereka.
“So, lil’ girl apa yang membuatmu dapat berlibur ke London ‘lagi’ tahun ini?”Tanya Matthew sambil mengunyah bakon yang ia pesan.
“Aku tak tahu alasan Mom yang pasti ia benar-benar membuatku bahagia, kau tahu? Dia mengizinkan ku berlibur ke London sendiri setelah sekian lama aku tidak melakukan itu.”Ucap lona dengan mata berbinar-binar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
FantasyMimpi. Alona Christabel. Seorang anak 18 tahun yang punya mimpi menjadi seorang penyanyi terkenal. Marcello Pablo Collins. Seorang CEO perusahaan musik ternama berumur 22 tahun yang tidak percaya akan mimpi. Bagaimana jika dua orang tersebut diperte...