Chapter 3

48 1 0
                                    

"ya ampun chaca bangun udah jam berapa ini, anak perempuan kok jam segini belum bangun" seru ibu yang sedikit agak kesal.

"iyah bu bentar lagi ya, aku ngantuk banget" ujarku.

"jangan mentang-mentang hari sabtu ya cha kamu malas-malasan" seru ibuku yang langsung membuatku bangun.

Sabtu Minggu ku berjalan begitu saja, tidak ada yang menarik. hanya membaca buku, menonton drama korea atau kadang nongkrong bareng sahabat-sahabatku. mereka yang selalu menjadi tempatku curhat, begitu juga dengan mereka. iya mereka, chika yang selalu lebih mengertiku, tita yang rada-rada lemot kalau diajak bicara, dan kimi yang paling aneh diantara kita, tapi bagaimanapun juga aku sayang mereka.

"udah hari senin aja", gerutuku dalam hati.

"eh pipi bakpao, pagi-pagi muka ditekuk, ga enak banget si diliat, pantes aja jomblo mulu lu" ujar kevin dari belakang.

"heh ga usah nyari masalah deh pagi-pagi, mending lo pergi dari pandangan gue" ujarku seraya kesal dengan ucapan kevin.

"kenapa lagi sih kalian, berantem mulu, nanti jodoh loh" seru chika dari belakang yang mengagetkanku.

"hah jodoh ? ga salah lo chik ngomong kaya gitu. oggaahhh" teriakku . disusul dengan tawa kami menuju kelas.

Hari itu pukul 15.00 Wib dan aku sudah tidak ada mata kuliah lagi dikampus, rasanya aku mau langsung pulang saja, lelah sekali rasanya ditambah rasa kesal ku terhadap kevin yang kerjaanya cuma membuat badmood meningkat.

"Tinn,,,Tinnn,,,, suara klason mobil dibelakangku yang membuatku kaget"

"pipi bakpao, mau pulang bareng gue ngga, ayo gue anterin, seneng kan lo gue ajak pulang bareng" tanya kevin seraya meledekku.

"ish sampe kapanpun gue ogah satu mobil sama lo apalagi pulang bareng, sana lo pergi" emosiku memuncak.

"huh yaudah kalo gamau, bye pipi bakpao" seru kevin yang melesat pergi dengan mobilnya.


Sesampainya dirumah aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur, seperti biasa rumah sepi hanya ada aku. ayah selalu pulang malam, dan ibu selalu ada acara dengan ibu-ibu PKK sekitar rumah.

"chaca tumben kamu jam segini sudah pulang" tanya ibuku yang tiba-tiba membuka pintu.

"eh ibu, iyah ngga ada mata kuliah lagi bu. ibu juga kapan pulang ? perasaan tadi ngga ada" tanyaku.

"iya ibu baru aja pulang terus liat sepatu kamu dibawah, oh iya sebentar lagi ayah pulang cepat, nanti malam kita mau ketemu teman ayah sekalian makan malam sama keluarganya juga, kamu siap-siap ya"ujar ibuku.

"iya bu, teman ayah siapa bu, ko tumben ketemuan diluar". tanyaku penasaran.

"katanya sih temu kangen gitu namanya om hendra sama tante dina, sekalian mau ngenalin kamu sama putra, anak laki-laki mereka. katanya sih anak satu-satunya loh cha" seru ibu yang semangat sekali bercerita.

"hah ngenalin aku bu? ko aku si bu, buat apa dikenalin ?" tanyaku sedikit kesal.

"makanya nanti malam kamu dandan yang cantik ya" . ujar ibu dan langsung keluar.

"Hah dikenalin? , anaknya teman ayah?, tumben banget sih" gerutuku dalam hati.


Jam menunjukan pukul 8 malam, kami sekeluarga sudah sampai di satu tempat makan terkenal dijakarta. kata ayah ibu sih keluarganya teman ayah sudah sampai lebih dulu.

"hai rif, nda, udah lama ya ngga ketemu, silahkan silahkan duduk" ujar seorang pria paruh baya yang aku rasa dia om hendra karna memanggil ayahku arif dan ibuku dinda.

"nah ini pasti chaca yah, sudah besar ya kamu, cantik lagi" puji om hendra dan tante dina.

"putra mana ndra, ko ngga ada" tanya ayahku pada om hendra.

"lagi ke toilet rif, bentar lagi juga dateng. nah ini dia anaknya" ujar om hendra.

"hai om, tante"suara laki-laki yang bersaliman dengan ayah dan ibu.

"wah sudah besar sekali kamu putra, ganteng udah gitu gagah lagi" ujar ayah.

Dan pada malam itu juga aku merasa dunia ini sempit sekali untukku, tidak adil, sial, dan semua kata-kata kasar yang ingin aku luapkan. setelah aku melihat bahwa putra itu adalah kevin, musuh besarku! ya... Putra, Kevin Adijaya Putra.


belum sempet lanjutin karna lagi banyak banget kerjaan,

jangan lupa di follow ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musuhku Tunanganku !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang