Part 2 - His Back

60 9 2
                                    

***

Terkadang kesendirian, membuatku lebih tau makna hidup.. Tak ada pertengkaran,tak ada kebohongan, tak ada aturan dan keterpaksaan

***

"Engkau yang saat ini tengah pilu

Betapa menanggung beban rasa kepedihan

Tumpahkanlah sakit itu dalam tangismu

Yang menusuk ke relung hati yang paling dalam"

Tulisan dalam surat itu masih tergiang dalam pikiran seorang gadis yang berkecamuk, ia tidak bisa melupakan segala hal yang telah dilontarkan oleh seseorang di masa lalunya. Sekilas, ia membayangkan "apakah waktu bisa diputar?" ia ingin sekali menolak dan pergi dari kehidupan seseorang itu. Pepatah memang benar, ia selalu menentang kata kata tersebut " Penyesalan akan selalu datang di akhir"

***
" sudah berapa kali aku jelaskan! Aku tidak ingin bergabung, aku muak dengan semua itu" teriak seseorang

Gadis yang sedang bergulat dengan mimpinya terpaksa membuka mata nya, ia menguap pertanda masih menggantuk.

" Aish, siapa yang berteriak sepagi ini? Apakah dia tak tahu sekarang masih pagi, menggangu tidur orang saja" kesal gadis yang setengah tertidur itu. Siapa lagi kalau bukan Amanda

Ia berjalan ke kamar mandi untuk membasuh muka dan membersihkan diri. Setelah selesai ia pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Drtt...Drtt...

Getaran handphone Amanda membuatnya harus menunda kegiatan dapurnya terlebih dahulu.

Siapa? tidak ada namanya, batin Amanda

"Halo?" sapa sebuah suara dari ujung telfon

" Ini dengan siapa?" tanya Amanda dengan sopan. Karena ia tidak mengetahui siapa pemilik suara tersebut

" Lupa dengan suaraku sayang? " tanya sebuah suara itu

Seperti sebuah signal Amanda langsung mengetahui siapa yang sedang berbicara dengannya sekarang. " Apa yang kau ingin kan? Katakan, aku tidak ingin berlama lama" Ucapnya to the point

" Buka pintu apartemen mu, aku lelah menunggu dari setengah jam yang lalu" ucap suara itu

" Alfaro, aku sedang tidak bercanda. Sedang apa kau di depan pintu apartemenku?" kesal Amanda kepada lelaki itu. Ia sudah muak sekarang, lelaki itu selalu menguntit nya kemanapun amanda pergi

"Buka? Atau aku dobrak?" Tantang lelaki yang diketahui bernama alfaro tersebut

Amanda segera bergegas ke ruang tamu untuk membuka pintu apartemen nya. Lebih baik dia menabung untuk keperluannya dari pada harus membayar kerugian yang harus ia tanggung untuk kerusakan pintu apartemennya

" Ada apa? " tanya Amanda setelah membuka pintu apartemen nya

"Alfaro huh? " sindir Alfaro pada amanda

" Kenapa? Nama kau Alfaro bukan? "
sindir Amanda balik pada Alfaro yang ada di depannya sekarang

" Kau tidak mempersilahkan mantan suami mu ini masuk?" tanya Alfaro pada Amanda

" Apa maksud kau? Dasar brengsek!" Jujur Amanda sudah tidak ingin mengingat semua kejadian itu lagi. ia berniat untuk menutup pintu dan membiarkan Alfaro tidak masuk tetapi semua itu tidak bisa Amanda lakukan

" Aku hanya ingin berbicara denganmu sebentar" jelas Alfaro sambil menarik pintu apartemen Amanda agar tak bisa di tutup kembali

" Disini saja" sahut Amanda yang tiba tiba dingin pada sosok Alfaro

"Di dalam saja, aku tidak ingin penghuni kamar lainnya mendengar" tutut Alfaro pada Amanda

" Kubilang Disini, ya Disini" cegah Amanda agar Alfaro tidak memasuki Apartemen nya

" Kenapa denganmu Amanda, tiba tiba bersikap dingin pada ku?" tanya Alfaro yang baru menyadari perubahan Sikap Amanda terhadap dirinya

" Sudah lah, kapan aku ada waktu kosong, kau bisa datang kembali " Jelasnya dan menutup pintu apartemen nya

" Seharusnya kau bertindak lebih sopan terhadap diriku Amanda!" Teriak Alfaro pada Amanda.

" Aku lelah Alfaro, aku sedang dalam mood yang tidak baik" tutur Amanda menjelaskan pada Alfaro

" Aku ini mantan Suami mu Amanda! " Jelas Alfaro untuk yang kedua kalinya

Amanda seketika membeku, ia tidak tahu harus berkata apa, semuanya bagaikan deja vu. Alfaro mencoba mengingat kenangan yang telah ia kubur dalam dalam.

" Cu..cukup Alfaro" isak Amanda.

Jatuh sudah pertahanan Amanda, ia tidak bisa memegang janjinya selama ini. Ia tidak ingin lagi masuk kedalam masa lalunya yang kelam. Amanda tak tahu harus berbuat apa sekarang. Membiarkan Alfaro membentak dan mengingat kan masa lalu nya? Atau Sebaliknya, ia yang mengingatkan betapa besar pengorbanan yang ia berikan kepada sosok Alfaro?

"Aku kecewa padamu" ucap Amanda
sambil mengusap air matanya

"Kecewa? Aku yang seharusnya kecewa pada mu Amanda!" Bentak Alfaro pada Gadis yang sedang berada di kini ada di depannya. Alfaro spontan menghentakan tubuh Amanda ke arah pintu dan memukul kepala Amanda sehingga Membuat Amanda terhuyung kebelakang.

" Apa yang kau lakukan?!!" Bentak Amanda.
"Aw..." Ringis Amanda karena kepalanya sudah mengeluarkan darah dan seketika ia pusing dan masuk kedalam kegelapan.

***
Shit! Apa yang aku lakukan? perlakuanku tadi seperti lelaki brengsek. Astaga! Aku tidak tahu sekarang harus bagaimana.

" Ahh! Maafkan aku Amanda, Sungguh aku tak tahu mengapa aku bisa melakukan itu padamu" tuturnya pelan pada Amanda yang terbaring tak berdaya di hadapannya

"Calm down, Pikirkan sesuatu Alfaro" ia mengatur nafasnya yang terengah engah seperti orang yang sedang lari marathon

Tanpa pikir panjang, ia mengambil ponsel nya dan Menelfon dokter pribadinya

***

" Gadis ini hanya butuh istirahat, darah yang keluar dari belakang kepalanya sudahku Perban, aku ingatkan, Jaga emosimu, dia gadis baik baik jangan kau lampiaskan emosimu pada gadis ini" tegur Dokter Pribadi Alfaro. Alfaro sudah menggapnya sebagai saudara, ia telah tau seluk beluk kehidupan Alfaro.

" Terima Kasih Ray, aku sangat bersyukur mempunyaimu aku tidak tahu tadi harus dengan siapa aku memintan bantuan" jawab Alfaro Pada Rayhan yakni Dokter yang sudah mengobati Amanda.

" Baiklah, telfon aku kalau kau membutuhkan bantuan" kata Rayhan

"Pasti" Jawab Alfaro

***

Secercah Cahaya membuatku harus membuka mataku.
" Aw!" aku meringis saat merasakan bagian kepala belakang ku sangat sakit.

"Kau sudah Bangun?" tanya sebuah suara.

Akhirnya bisa konsisten dalam Upload The Perfect Man Aku nya ya. 😊. Jangan lupa Vote dan komennya untuk menghargai cerita aku ini yaa. Makasii sebelumnya.
Cuap cuap dari Author yang ngaret Upload ini😍.
- The Perfect Man? -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect Man?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang