Kim Minju

6.3K 613 20
                                    

Wonwoo pov

Hari ini adalah hari dimana aku resmi menjadi seorang single parent, ya aku telah bercerai dengan Mingyu. Baru kemarin sidang pemutusan perceraian kami digelar, dan hakim menyetujui dengan syarat Mingyu harus membiayai aku dan juga Minju sampai umur Minju 7 tahun. Aku ingin Mingyu melihat perkembangan Minju, aku ingin Minju berkembang dengan adanya seorang ayah, mungkin sekarang dia belum paham tapi jika nanti dia sudah besar dan menanyakan ayahnya bagaimana? Aku tidak butuh Mingyu membiayai kami, yang aku butuhkan dia. Mingyu berada di sisi kami sebagai seorang kepala keluarga, melindungi kami dari berbagai macam bahaya.

Dan orang tuaku juga sudah mengetahui perceraian kami, awalnya mereka sangat marah tapi akhirnya mereka menerima. Karena jika seperti itu memang lebih baik kami berpisah. Dan Minju, dia sementara waktu dirawat oleh orang tuaku, karena aku takut tidak kuat mengurusnya. Awalnya ibuku bertanya kenapa Minju dititipkan pada mereka karena untuk apa aku menitipkan Minju segala, ya aku memang belum memberi tau mereka soal penyakitku. Lalu aku berdalih 'Sekarang aku sedang ingin sendiri bu, mungkin untuk beberapa bulan kedepan Minju aku titipkan pada kalian'.

"Wonwoo apa kau yakin akan menitipkan Minju pada ibu?"

Ibuku terus saja bertanya seperti itu, sejak aku memberitahunya ibu terus bertanya seolah meyakinkan aku untuk tetap merawat Minju.

"Iya bu, memangnya kenapa? Ibu tidak mau ya?"

"Bukan begitu, ibu bahkan sangat senang jika Minju bersama kami. Tapi bagaimana denganmu?"

"Aku...tentu saja aku tetap tinggal dirumahku."

"Kenapa kau tidak tinggal lagi bersama kami?"

"I-itu..itu kan aku harus bekerja bu untuk memenuhi kebutuhanku dan Minju, tidak mungkin kan hanya mengandalkan uang Mingyu dan juga Ibu, lagi pula aku sekarang ini sedang ingin sendiri."

"Baiklah jika itu maumu, jika sudah bekerja jangan lupa jenguk Minju, dia kan masih bayi, masih butuh kasih sayang seorang ibu."

Mendengar ibu berbicara seperti itu, aku semakin tidak tega berjauhan dengan Minju. Anak itu, mungkin aku akan jarang sekali bertemu dengannya, mengingat bagaimana parahnya penyakitku ini. Pasti aku akan sangat merindukannya.

"Iya bu pasti."

"M-maaa."

"Iya sayang ada apa?"

"Nntuk..langg yyu."
Ngantuk, pulang yu

Melihat matanya aku semakin tidak tega meninggalkannya, pandanganku buram terhalang oleh air mata. Sedih rasanya harus meninggalkan Minju. Tapi bagaimana pun aku harus tetap meninggalkannya, aku harus sembuh agar bisa bersama Minju lagi

"Sekarang Minju pulang bersama nenek dan kakek, Minju akan tinggal disana untuk beberapa bulan. Mama harus bekerja, jadi tidak bisa bersama Minju lagi."

"Mmaa jan gii..."
Maa jangan pergi

Tolong Minju jangan seperti ini, mama makin tidak bisa meninggalkanmu-Wonwoo

"Tuh dengar kata anakmu, jangan pergi Won lebih baik kamu tinggal bersama kami."

"Tidak bisa bu, aku tetap harus pergi. Yasudah aku pergi dulu ya bu, tolong jaga Minju."

"Minju..mama pergi dulu ya, jangan nakal sama nenek kakek, turuti perkataan mereka. Mama akan menjenguk Minju sesering mungkin."

"Hati-hati dijalan nak, jika sudah sampai rumah kabari ibu. Jika kau butuh sesuatu kabari ibu juga."

[✔] Please; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang