Ku putuskan untuk berhenti kuliah dengan alasan yang belum bisa ku beritahu. Karena itu kegiatanku di rumah hanyalah sebatas diam dan istirahat di dalam kamar. Sungguh membosankan tidak bisa melakukan aktivitas yang seperti biasanya.
Mengingat aku sudah tidak lagi kuliah, aku memutuskan untuk berlibur ke kampung nenek di desa Jambar agar dapat melupakan segala beban hidupku walau hanya sementara.
Aku mengutarakan niat ku ini pada ke dua orang tuaku dan mereka menyetujuinya. Aku akan diantarkan ke rumah nenek ku besok oleh abang ku Rey. Membayangkannya saja aku sudah senang, menikmati sejuknya angin dan hijaunya hamparan sawah di sana.
Setelah disetujui, aku kembali ke kamarku dengan riang. Aku ambil koper yang berada di atas lemari dan meletakkannya di atas tempat tidurku. Resleting koper kubuka dengan cepat dan ku biarkan menganga.
Aku membuka lemari baju ku memilih baju yang akan ku bawa besok. Setelah aku memilihnya, aku memasukkannya kedalam koper ku. Setelah semuanya siap, ku tutup kembali koper itu dan kutaruh serapi mungkin di samping tempat tidur.
Oh ya satu lagi yang ku lupa, benda berharga ku yang tak boleh sampai tertinggal. Aku membuka laci meja yang ada di samping tempat tidur, kamera ku yang berada rapi dalam kotak ku ambil dan ku masukkan juga ke dalam koper.
Aku naik ke atas tempat tidur dengan perasaan tak sabar menunggu datangnya hari esok. Aku rebahkan tubuh ku dan memejamkan mata sehingga tanpa sadar aku telah terbawa ke alam mimpi.
"Umhh.." erangku saat sinar matahari menyinari wajah ku.
"Ayo bangun ini sudah siang" kata abang ku Rey yang berada di jendela setelah membukakan gorden kamar ku.
"Aku masih ngantuk bang, biarkan aku tidur 5 menit lagi" kata ku membetulkan kembali selimut yang hanya menutup setengah badan ku.
"Apakah kau ingin terlambat berangkat kerumah nenek?" tanya abang yang membuatku teringat kalau hari ini aku akan kerumah nenek.
Aku membulatkan mata dan duduk diatas tempat tidur. Abang ku pun sudah keluar dari kamar setelah berhasil membuat ku terbangun.
Aku turun dari tempat tidur berlari mengambil handuk yang tergantung di samping lemari pakaian kemudian menuju ke kamar mandi. Aku pun membasuh seluruh tubuh ku dengan air yang turun dari shower. Setelah selesai aku memakai handuk dan keluar dari kamar mandi.
Aku kembali ke kamar mengganti baju ku dengan pakaian casual dan tak lupa memakai kaos kaki dan juga sepatu. Kutarik koper yang ada di samping tempat tidur ku dan keluar dari kamar menuju ke ruang keluarga.
Di sana sudah ada abang dan mama serta papa yang mungkin sudah dari tadi menunggu ku. Aku melihat abang ku yang juga sudah siap. Aku pun berpamitan kepada mama dan papa ku.
Raut wajah papa dan mama terlihat sedih. Aku tahu kenapa orang tua ku bersedih, karena aku ke rumah nenek dalam waktu yang cukup lama yaitu 3 bulan. Karena aku benar-benar akan menghabiskan waktu ku di sana.
"Aku berangkat pa, ma" kata ku berpamitan.
Abangku berjalan di depan dan membawakan koper ku dan aku hanya mengekorinya. Sesampainya di mobil, Abang memasukkan koper ke dalam bagasi dan membukakan pintu mobil untuk ku setelah selesai menutup bagasi.
Aku masuk ke dalam mobil di kursi bagian depan. Kemudian Abang mengitari bagian depan mobil lalu juga ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi. Abang pun mengendarai mobil dengan kecepatan yang sedang.
Setengah perjalanan, kami mampir ke sebuah rumah makan yang ada di pinggir jalan. Abang dan aku turun dari mobil dan menuju ke rumah makan tersebut. Abang dan aku duduk di meja yang masih kosong kemudian abang memesankan makanan untuk ku. Kami akhirnya makan bersama dengan abang yang mentraktirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Thanks For Your Memories
RomanceMasih ku ingat hari dimana kau datang Lalu kau membuat diriku tak lagi riang Karena dirimu kunjung hilang Apakah hatiku yang terlalu malang Atau kau hanya ingin tuk dikenang?