Pagi itu, Suara hiruk piuk dan hentakan kaki yang mencoba berlari dengan sedikit desah ke sebuah tempat yang di penuhi orang-orang berbaju putih abu-abu. Hari ini tahun ajaran baru 2018 telah di mulai. Tak terkecuali SMA 2 Bandung yang pagi itu sedang mengadakan upacara bendera.
Namanya Melody Amanda. Gadis berparas cantik dengan mata bulat berwarna kecoklatan ini memiliki rambut pendek dan warna kulit putih langsat dengan tinggi badan 160 cm. Dia duduk di bangku kelas 12 Mia 3 semester 2. Namanya melejit sebagai siswa yang jago di bidang musik.
Hari itu, beberapa siswa sedang sibuk bercerita long-holidays nya dengan teman-teman, beberapa lainnya masih belum bisa percaya bahwa hari ini masuk sekolah.
Dengan langkah sedikit berlari perlahan namun pasti seorang gadis berambut pendek dengan bandana merah pun masuk kelas. "fyuh untung saja gurunya belum dateng hehe" gumamnya. "Melody!!! Ya Allah telat lagi?udah tahun baru ih" suara sahabat Ody .
"Sheilaa aku rindu banget peyuk dungs" sapa Ody
"hehe, kamu makin cantik aja sih. Maaf ya nggak bisa nepatin janji buat dateng kerumahmu minggu lalu"
"ah gapapa Shei, hmm.. Kira-kira Devan lagi dimana ya"
"kamu itu, baru juga masuk udah nyariin pacar mulu'. Kurang puas apa liburannya" celoteh Shei ketus.
"pfft.. Jangankan liburan bareng, ketemuan aja engga. Tau kan kek udah di pingit orang tua nya"
" Gila', yaudahlah sabar aja calon ibu prajurit jangan cemberut dong ulululu"
Tiba-tiba, seorang lelaki berambut cepak berbadan tegap menghampiri kedua siswa perempuan itu..
"Melody, tadi pagi aku buat bekal ini buat kamu. Semoga kamu suka ya sayang"
"e..a.. eh i.. Iya Dev, makasih ya"
"sama-sama, aku balik ke kelasku dulu ya. Jangan lupa di makan . I love you" (mengelus kepala Melody).
Melody masih saja merasa deg-degan bahkan malu dengan Devan terlebih saat Devan menatap Melody. Padahal mereka sudah berpacaran selama lebih dari 2 tahun tetapi rasanya seperti pertama jatuh cinta.
*Bel tanda pulang sekolah berbunyi seiring dengan bunyi pesan hanphone Melody, notif dari Devan
"maaf sayang, aku ngga bisa ketemu kamu pulang sekolah ini mendadak aku harus bimbingan jasmani, I Love you."
Melody menutup layar handphone nya. Ini bukan pertama kali nya Devan membatalkan rencana yang mungkin sudah Melody nantikan lama padahal sudah 3 bulan terakhir ini Melody dan Devan belum menghabiskan waktu bersama layaknya para pasangan lainnya. Namun Melody selalu berusaha memaklumi keadaan Devan.
Tiba-tiba suara melengking menghancurkan lamunan Melody
"Melody nyari kuliner yuk" suara 3 orang wanita dari belakang .
"hih kalian itu, rumah kalian di hutan apa bisa-bisanya teriak dengan jarak segini deketnya"
"hehehe, sengaja sih supaya kamu marah gini,ayo Mel" ajak Risa
"mau kuliner kemana?"
"ke mashita korea yuk, lagi pingin banget mie sayang nih" jawab Sheila
"Mie samyang keles Sheil" ketus Syahra
"hahaha, iya itulah. Gimana ikut gak mel daripada begong gitu"
"kuy lah" jawab Melody.
Namanya juga SMA tingkat akhir, semua kegiatan luang hanya digunakan untuk main dan main ehew, ya nggak sih ?
*Sesampainya Melody di rumah saat ia hendak membuka pintu terdengar suara teriakan wanita dari dalam rumah nya. Dengan langkah gesit melody mencari sumber suara yang mengarah di dekat dapur.
"mamah! Ada apa? Kenapa teriak?" sambil melihat keadaan sekitar dapur dengan tatapan panik
"loh Ody udah pulang to, ini mama dapet arisan. Saking senengnya jadi kebawa teriak deh hehehe" jawab wanita itu dengan sumringah
"(wajah datar) hmm, yaudah Melody ke atas dulu"
"Loh, gak makan dulu kamu? Udah mama siapin tuh"
"iyaa, mau ganti baju dulu ma"
"oke, eh gimana tadi habis kencan sama Devan kan? Ehem ehem"
"ih si mama. Boro-boro" Melody pergi dengan wajah muram
"Lah.. Kok gitu Dy Ody.. Mama salah nanya ya?"
Gadis yang biasa di sapa Ody oleh orang-orang terdekat nya itu pergi ke kamar dengan wajah merah menahan air yang memaksa keluar dari matanya. Tangannya membuka pintu kamar. Matanya pun tertuju pada sudut tembok yang terdapat sebuah gitar akustik berwarna merah muda.
Gadis itu mengambil gitar kesayangannya yang ia beri nama Mells lalu memainkannya di atas ranjang.
🎼But I always thought you'd come back, tell me all you found was
Heartbreak and misery
It's hard for me to say, I'm jealous of the way
You're happy without me..
*clingg* handphone Melody menyala sebuah notif dari Devan
"Hei Sayang, sedang apa?"
"Hallo Dev, lagi main gitar" send
Hening.. handphone Melody bergetar
*Drrtt..(panggilan Vidio dari Devan)*
Ody mengangkat panggilan tersebut dan dilihatnya wajah Devan yang sedang berada di sebuah Gedung Olahraga dan wajah yang berkeringat
"Ada apa Dev? Masih bimbingan kok main hape sih"
Devan hanya menatap Melody tanpa berkata
"Dev, udah mati in nanti pelatihmu marah bisa di hukum kamu ih"
Devan masih menatap Melody tanpa berkata namun kali ini ia tersenyum
"ih apa-apaan sih malah diem aja" Melody kesal. Ia hendak mematikan panggilan vidio Devan tersebut
"Ody.. Aku rindu, maaf baru bisa menelvonmu. Entahlah sedari tadi aku merasa deg-degan dan berkeringat dingin. Ku pikir aku cemas memikirkanmu ternyata.."
"Ternyata apa Dev?" Sangat ingin tau
"Ternyata aku lapar hahaha" jawab Devan merasa puas menjahili pacarnya.
"hih!! Tau ah"
"Uh pacarku ini cantik sekali kalau marah, yaudah aku latihan dulu ya. Bye"
"ih bodo amat" jawab Melody ketus namun senang.
Setelah menutup panggilan vidio Devan muncul notif dari Mas Feri seorang guru les Melody
"Dek, nanti malam ada acara? Yang pasti aku akan kerumahmu malam ini. Ada sesuatu yang harus ku katakan ke kamu"
Melody terkejut, "mau apa lagi dia, aku harus bagaimana ini....."
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketetapan Terindah
RomanceDia hanyalah seorang abdi negara yang mencintai gadis SMA. Alunan suara merdu sang gadis selalu menjadi melodi kerinduan nya di setiap malam. Namun ada yang tak nampak namun memperhatikan. takdir berkata lebih indah dari keinginan.