Diary MELODY

2.5K 84 5
                                    

" Terima kasih aku ucapkan,
Ku dengar kau semakin membaik. Meskipun aku tidak bisa memastikan benar tidaknya.
Kata mereka, Kau masih saja menakjubkan. Selalu berbuat baik. Kau tinggi namun selalu rendah hati.
Terimakasih, telah mengajariku kebaikan-kebaikan. Dan menepati janji tetap menjadi sahabat ku seperti yang kau katakan waktu itu.
Maaf, pernah membuat mu menangis. Pernah membuatmu menunggu lama. Pernah membuatmu harus bergegas menjemput ku saat sedang sangat sibuk. Pernah membuat mu hujan-hujan membawakan hal yang ku inginkan kerumah. Pernah membuatmu bingung untuk membuatku tetap tersenyum dan bahagia. Pernah membuat mu marah karena harus pergi. Pernah membuatmu harus mencintai orang yang mirip denganku.
-Terimakasih tidak pernah marah pada ku, sekalipun.
Terimakasih selalu menghubungi ku dan memberi ucapan selamat ulang tahun di setiap tahunnya.
Kini yang ku tau, kau sedang membahagiakan seorang wanita setelah lama menunggu ku tak kunjung kembali.
Dan kau masih saja berbuat baik.
Aku tidak sedang cemburu. Hanya teringat, bahwa wanita itu benar-benar beruntung.
Dan kau masih saja berkata
"Selamat ulang tahun Melody, Sahabat ku"
.......
Dari Melody untuk Devan
Air mata Melody jatuh."

Perlahan, kedua matanya terbuka. Yang di lihat pertama kali adanya seorang wanita.
"Selamat ulang tahun Melody yang 19th, Semoga menjadi anak sholehah, baik hati, rendah hati, mencintai sesama, dan selalu di lindungi Allah swt"
"Makasih mamah, aamiin" memeluk mamahnya.
"Sayang, yuk keluar ada sesuatu yang mau mama tunjukan"
"Ah mama, apasi Ody jadi deg-degan"
Melody pun bergegas keluar dengan kepala sedikit pusing dan mata agak merah. Ia turun dari tangga masih menggunakan baju baby doll lengan panjang dengan sandal tidur berbentuk panda.
Melody melihat beberapa orang di ruang tamu terlihat mulai berdiri.
"Selamat ulang tahun Melody!!!"
Teman-temannya menyodorkan kue coklat kacang bertulis 19th Melody dengan lilin dan diikuti seorang laki-laki membawa kue dan bouket bunga indah, boneka panda, dan kotak merah.
Laki - laki itu meletakkan semua barang itu di dekat Melody dan mengambil gitar.
Melody masih tercengang.
"Selamat pagi Melody, hari ini hari pertama di usia mu yang ke 19 th. Aku punya 1 lagu untukmu"
Lelaki itu memainkan gitar sembari menyanyi. Semua tampak mendengarkan suara merdu dari lelaki itu..
Setelah laki-laki itu memainkan gitar nya. Teman-teman Melody menyalakan lilin dan menyuruh Melody untuk make a wish dan meniup lilin..
"Makasih banyak ya temen-temen..
dan Devan" Sembari tersenyum melihat lelaki tersebut..
--
"Dev, gatau kenapa tadi aku kok bisa mimpiin kamu"
Tukas Ody memotong lelucon Devan. Mereka berdua sedang berbincang berdua di halaman belakang rumah Melody.
"Oh ya? Memang disitu aku ngapain?"
"hanya bergurau" jawab bohong Melody.
" ah Ody ah ga asik"
"hehehe, mana Olivia? Kok ga ikut" tanya Melody sedikit ingin tau
" dia kembali ke Kalimantan tempat orang tuanya,sejak 2 minggu yang lalu"
" Dia tau kamu kesini?"
Devan menengok ke arah Melody yang terlihat sangat ingin tau.
"iya, dia tau"
" Olivia gak marah?"
"Enggak Ody, aku udah jelasin ke dia"
"kamu bilang mau ngerayain ulang tahun mantan gitu?"
"Aku bilang mau memberi kejutan sahabat baikku namanya Melody"
Melody pun diam.
"ehm, Ody. Buat surat kemarin itu ga usah kamu pikirin itu sih kalau kamu bisa hadir aja ke undangan pelantikan ku minggu depan. Kalau semisal kamu sibuk juga gak papa. Ya mungkin pikirku kalau kamu dateng bisa ngobatin rindu nya papa mama ku ke kamu"
"emm, aku ga enak Dev sama Olivia takut dia salah paham"
Devan tersenyum
"Kamu orang yang pertama yang dulunya aku inginkan hadir disana sama mama papa, perihal Olivia aku bisa mengunjungi nya setelah ini kesana. Bagaimana?"
Melody masih berpikir.
"Mel temen-temen kamu udah pada balik ya?" tanya papa Melody yang baru datang
"Eh, papah udah pulang"
"udah kok pah, temen2 pamit pulang tadi"
"Wah, padahal mau papa mau ngajak mereka makan-makan. Selamat ulang tahun ya Sayang"
"Iya pah makasih" memeluk papah nya.
"Gimana dev kamu sudah tanyakan ke Ody?"
"Sudah om, ini sedang di bicarakan"
"Terus gimana Ody mau ga dateng? Sekalian nih om sama mamanya Ody dateng lama ga ketemu mama papa kamu Dev"
Devan melihat Ody. Ody masih bimbang.
"emm, iya pah Ody mau"
"Nah gitu dong, yaudah papa mau kasi tau mama dulu ke dalam. Di teruskan ngobrol nya ya"
"Iya om terimakasih"
"Ody, makasih banyak sebelumnya udah mewujudkan keinginan ku dulu"
Melody tersenyum. Hatinya tak bisa di bohongi. Ada rasa ingin berkata sangat rindu. Namun tak mungkin di katakan.

(Bersambung)

Ketetapan Terindah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang