Mulanya aku adalah sejumput asa yang kau taburkan pada secangkir kerinduan
Dan kau adalah pemanis sekaligus pelengkap hidup yang selalu aku harapkan pada setiap seduhanPada awalnya sang duka enggan menyapa
Tetapi luka datang tanpa bersuara
Membutakan jalanmu tanpa bisa melangkahDalam luka yang lantang menantang
Sederet perisai pun tak mampu menopang
Duka kini enggan beranjak
Memporandakan butiran asa yang terlanjur berirama dalam tuangan rindu yang berserak