Arnart Glano Clovest

5 0 0
                                    

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah.

Seperti biasa selalu saja ada teriakan histeris anak cewek setiap aku lewat.

Bukannya aku sombong, tetapi perlakuan mereka itu malah membuatku jengah dan merasa risih.

Aku berusaha mengabaikan suara teriakan yang sangat mengganggu itu. Lebih baik aku bergegas untuk ke kelas, daripada mendengar suara teriakan yang malah membuatku naik darah.

Aku berjalan memasuki kelas dan duduk di kursiku sambil menunggu bel masuk berbunyi.

"Ar, ngapa lo?." tanya Febra.

"Biasa ngerenungi nasib jomblo nya." balas Gareld.

"Alah gaya lo kayak lo gak pernah jomblo aja iya gak Ar." cibir Febra. Gareld hanya mendengus mendengar ucapan temanku yang satu itu, tapi ada benarnya juga kata Febra itu.

"Biarin gue kan gak jomblo mulu gak kayak lo si yati yang jualan di kantin pun gak demen ama lo." Gareld terus saja memanas-manasi Febra.

"Apa kata lo!!" teriak Febra berang, sekarang temanku itu sudah benar-benar marah.

Ya itulah mereka teman-teman biadabku Gareld Vortan Varmando dan Febra Geirald Reksandra.

Mereka sama-sama berfikir bahwa mereka adalah yang paling benar.

Dan itulah yang terjadi sekarang, saling menyalahkan dan tidak mau mengalah, keras kepala sekali.
*****
"Eh, mau kemana lo Ar?." tanya Febra saat melihatku akan pergi keluar kelas.

"Kuburan." Ucapku singkat. Jelas. padat.

"Gue ikut ya sekalian ziarah kucing gue." ucap Gerald dengan polosnya. Aku yang mendengarnya hanya menghela nafas kasar.

"Eh lo mau ajak gue ribut lagi, ngapain lo pakek acara ziarah ke kuburan kucing lo, lo kira itu kuburan kucing apa?." kesal Febra sambil memijat kepalanya.
Entah mengapa dia itu tapi menurutku dia orangnya sedikit serius.

Aku meninggalkan kelas dengan tenang selagi mendengarkan pertengkaran teman-temanku itu yang menurutku tidak penting untuk diributkan.
*****
Aku berjalan berkeliling melihat sekitaran sekolahku. Tidak terasa bel pun sebentar lagi berbunyi. Aku mempercepat langkahku dan bergegas pergi ke kelas, lalu..

"Bruk!!"

"Aduh!!, kalau jalan tu liat-liat dong sakit nih." sungut cewek itu kesal.

"Lo yang liat-liat, kalau jalan tu mata di pakek." balasku datar.

Aku bergegas ke kelasku tanpa menghiraukan teriakan cewek itu.
*****
Biodata Arnart:
Nama: Arnart Glano Clovest.
Umur: 16 tahun.
Pekerjaan: pelajar.
Hobi: main ps, main basket, dan ngumpul bareng teman-teman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang