Namaku adalah Mesias. Aku adalah anak ketiga dari kepala keluaga bangsawan 'Soic' di kerajaan Ort. Aku lahir pada tanggal 15 Mars 501. Menjadi anak ketiga dari sebuah keluarga bangsawan, otomatis aku tidak akan menyukseskan keluarga ini. Namun itu tak apa, menjadi seorang anak yang disayang orang tuanya sudah lebih dari cukup dari apa yang kubutuhkan. Itulah yang akan terjadi seharusnya...
Namun..
Pada saat aku menginjak umur 1 tahun. Ayahku yang sekaligus menjadi kepala keluarga bangsawan Count Soic dipanggil menghadap ke ibukota untuk menjawab panggilan raja. Tentu saja ayahku berangkat. Ayahku berangkat bersama ibuku dan beberapa anggota pasukannya yang ada diwilayahnya. Mereka katanya akan pulang 3 minggu lagi. Tentu saja aku yang saat itu baru berumur 1 tahun hanya bisa menunggu ayah dan ibu untuk pulang 3 minggu lagi. Namun...
Mereka tidak pulang.
Diketahui bahwa ternyata bahwa kerajaan ini sudah mendeklarasikan perang pada kerajaan tetangga 'Siverra'. Ayah dan ibu adalah salah satu dari bagian pasukan penginvasi itu. Tentu saja alasannya sudah jelas kenapa mereka tidak pulang...
Mereka mati.
Kedua orang tuaku.
Kedua orang kesayanganku.
Pada saat aku baru berumur satu tahun, mereka telah meninggalkanku. Aku yang mengetahui itu hanya bisa bertanya tanya pada kakak laki lakiku yang menjadi putra kedua ayah dan ibu .
"Kak, kapan ayah dan ibu pulang?". Tentu saja saat itu aku masih tidak bisa berbicara lancar, tapi entah mengapa kakak laki lakiku itu seakan akan tau maksud ucapanku dan dia menjawab.
"tenang dik, ayah dan ibu pasti kembali, namun mereka kembali bukan kesini.." ucapnya sambil menahan air mata yang akan mengalir di ujung matanya.
Namun.. aku yang tidak tau apa apa bertanya lagi.
"kenapa mereka tidak kembali kesini?"
"ini sudah bukan lagi waktu mereka untuk kembali kesini.." balasnya sambil menangis.
Aku yang tidak tau apa apa tentang kejadian apa yang terjadi disekellingku hanya bisa menerimanya dan melanjutkan hidup anak laki laki kecil umur satu tahun. Hidupku dilalui hanya dengan makan, tidur dan bermain. Selalu itu yang kulakukan setiap hari hingga aku beranjak ke umur 2 tahun. kejadian itu terulang lagi di skala yang lebih besar.
Kerajaan tempat keluarga bangsawanku tinggal...
Runtuh.
Akibat dari keserakahan seorang Raja kerajaan Ort yang terus menyerang kerajaan tetangga. Kerajaan Siverra pun sudah tidak lagi bisa mentolerir kejadian itu dan langsung menyerang kerajaan Ort dengan kekuatan penuh. Menyebabkan kerajaan itu runtuh hanya dalam satu sapuan.
Rumah.
Keluarga.
Saudara.
Semuanya hilang di tahun aku berumur 2 tahun. Aku menjadi anak yatim piatu yang hidup di panti asuhan yang ada di mantan ibukota kerajaan Ort 'Evir'.
Hidupku penuh dengan kesengsaraan dan kesedihan akibat ditinggal seluruh keluargaku. Meski aku hanya berumur 2 tahun, aku seakan paham kondisi aku yang sekarang dan situasi apa yang terjadi padaku. Kehilangan kedua orang tuaku berserta 2 saudara laki laki ku menjadi luka berat yang sulit diobati bahkan oleh psikiater sekalipun.
Aku hidup di panti asuhan dipenuhi dengan berbagai cobaan. Kelaparan, wabah sakit, tidak adanya tempat berlindung yang cukup, dan yang terakhir luka hitam kelam yang ada di hatiku.
YOU ARE READING
The Tale of Forgotten God
FantasySeorang anak laki laki yang kehilangan segalanya berakhir mencari satu hal 'kekuatan' itulah yang dicarinya. namun ketika dia sudah mendapat kekuatan ia bertanya "mengapa aku terasa kosong?" tak memiliki siapapun di hidupnya sampai sekarang, itulah...