Chapter 9

47 13 1
                                    

"Pita ini bukankah ini..........." ucap taeyong terpotong. "Ya ini seharusnya menjadi milik naeun, tapi apa salahnya wojika aku yang memilikinya," perkataan tzuyu menyadarkan taeyong bahwa gadis yang tengah berada di hadapannya ini masih menyukai im jaebum.

"Kau masih mencintainya?" taeyong melontarkan pertanyaan yang jelas-jelas dia sendiri tau jawabannya. "Ya aku masih mencintainya. Dan aku yakin akan mendapatkannya," jawab tzuyu dengan santainya.

"Aku harap kau tidak akan melakukan hal yang memalukan yang akan menghantui kehidupanmu," ucap taeyong sembari berjalan menjauh dari tzuyu.

¶¶¶¶¶
"Aku harap aku tidak bertemu dengan pria itu lagi, tapi aku merindukannya," gumam naeun. Naeun merasakan tepukan di bahunya, ia pun segera menoleh ke belakang. Jaebum kini telah berada di hadapannya.

"Kenapa kau menjauhiku, bukannya kita sudah resmi pacaran," kata jaebum sambil menggenggam tangan son naeun. "Apa pacar?" teriak naeun

"Shuuuuut," jaebum mencoba membuat naeun diam. "Kau menolak?" tanya jaebum, naeun menggeleng sambil tersenyum. Jaebum tidak melepaskan genggamannya kini malah mengeratkannya.

"Izinkan aku jalan-jalan denganmu gadis mawarku," ucap jaebum dengan senyum yang mengembang. Naeun hanya bisa mengangguk kini hatinya dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan.

¶¶¶¶¶
"Kau mau es krim?" tawar jaebum. "Mau," jawab naeun nersemangat. "Kau tak ingin menanyaiku rasa apa yang aku sukai,"

"Untuk apa?aku tau es krim kesukaanmu tenang saja," ucap jaebum. Jaebum berjala untuk membeli es krim. Beberapa menit kemudian es krim yang manis semanis senyummu datang.

"Ini es krim matcha kesukaanmu," ucap jaebum sambil menyodorkan es krim. Naeun yang tengah lelah menunggu langsung menyerbu es krimnya.

"Mau makan yang lain?" tawar jaebum. "Tidak, aku sudah kenyang," jawab naeun berbohong, sebenarnya ia sangat lapar. "Jaebum ayo kita kesana, kelihatanya asik." kata naeun sambil menarik tangan jaebum.

"Baiklah," ucap jaebum.

¶¶¶¶¶

"Terimaksih untuk hari ini im jaebum," ucap naeun. "Sebelum berpisah apakah kau tidak ingin memberikan sesuatu untuk pacarmu ini?" goda jaebum.

"Apa? Sesuatu apa?" tanya naeun penasaran. "Seperti ini," jaebum kini menempelkan bibirnya pada bibir naeun sekilas. "Lain kali kau harus melakukannya, oke." ucap jaebum semabari berjalan menuju mobilnya.

"Cih apaan itu, mereke bemesra-mesraan dihalaman rumahku," gumam tzuyu kesal. "Tzuyu aku pulang!!!" teriak naeun dengan senangnya. "Kau terlihat bahagia ada apa coba ceritakan padaku." kata tzuyu.

'Cihh kenapa aku harus bertanya padanya jelas-jelas aku mengetahui semuanya' batinnya.

Naeun bercerita pada Tzuyu dari awal sampai akhir. Tzuyu hanya mendengarkan sebenarnya telinganya terasa panas. "Oow jadi kalian sudah jadian. Selamat naeun," seru tzuyu menutupi amarahnya.

"Aku ke kamar dulu ya," kini tzuyu sedang berada di kamarnya. Ia lempar semua barang yang ada di meja. Ada foto naeun di dinding kamarnya, dengan amarah tzuyu menjatuhkannya ke lantai. Keadaan kamarnya kini tidak karuan.

"Aku mendengar sesuatu dari kamarmu, apa kau baik-baik saja?" teriak naeun dari luar.

"...."

Tzuyu diam tak menjawab pertanyaan naeun, gadis yang membuat hatinya terluka. Air mata menetes dari mata tzuyu bersama kepingan luka.

¶¶¶¶¶

"Di tanganmu ada luka tzuyu," ujar naeun memberi tahu. "Biar aku obati ya," ujarnya kembali. "Tidak usah," jawabnya.

"Naeun ada darah yang mengalir di hidung mu." naeun segera menatap kelangit-langit agar darahnya tidak mengalir lebih deras. "Bagaimana ini kau selalu begini, sebentar aku mau ambil tisu." ucap tzuyu sembari mengambil tisu.

Tzuyu mulai membersihkan darah naeun. "Mereka saling menyayangi namun mencintai pria yang sama," gumam taeyong yang berdiri tidak jauh dari mereka.

¶¶¶¶¶

Naeun pov
Tzuyu sedang keluar rumah. Aku bingung harus melakukan apa karena hal itu kini aku tetap berada di kamarku.

"Kau kenapa? Sakit?" ucap pria yang kini tengah berdiri di pintu kamar.

"Jaebum," serunya dengan mata berbinar.

"Kenapa kau datang kesini?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu kita kan pacaran kita juga saling mencintai. Atau jangan-jangan kau mencintai pria lain," ucap im jaebum

"Tidak aku kan hanya bertanya,"

"Sebenarnya aku kesini karena ingin menyapa pacarku. Dan apa yang aku lakukan ini harus ada balasannya, oke."

"Balasan apa?" tanya naeun.

"Seperti yang aku lakukan kemarin."

Naeun mulai mengatur nafasnya. Naeun mencium jaebum sekilas. Jaebum mendekatkan tubuhnya. Pria itu mendaratkan bibirnya diatas bibir naeun. Naeun tersentak ketika lidah jaebum memasuki mulutnya.

"Aku akan mengambilnya darimu,"

Jangan lupa vomment !!!!!!!!!
Bye bye bye.

Flower Girl :(jaebum)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang