PART 1

53 2 0
                                    


Tringgggg

Bel istirahat telah berbunyi membuat semua siswa bersorak riang.

Venus kini berada di kelasnya, menjadikan tangan dan tasnya sebagai bantalan untuk memejamkan mata tak lupa earphone yang menyumpal telinganya , lelah dengan pelajaran matematika yang baru saja dilaluinya dan entah berapa menit ke depan dia harus merelakan nyawanya berhadapan dengan pelajaran kehidupan yang selalu membahas tentang kejadian yang telah lalu. Siapa yang tak akan lelah dengan situasi yang mengharuskan dirinya mengotak atik rumus trigonometri coslah, sinlah, tanlah, lalu kemudian beranjak belajar tentang kejadian yang telah lalu. Banyak quotes yang menyebutkan tentang "Belajarlah dari masa lalu" tapi prinsip hidup yang saat ini di pegang Venus adalah mantan adalah orang dari masa lalu yang harus dimusnahkan di muka bumi. seperti kata ayahnya dulu "Buanglah mantan pada tempatnya" . Mungkin dengan belajar sejarah setelah matematika adalah metode untuk mengkalkulasikan jumlah mantan yang pernah ada di bagi dengan jumlah mantan yang tak dianggap. Perpaduan yang luar biasa sempurna

"Venus Ibu Berta manggil kamu" ujar Seseorang di depan meja Venus sambil mengajaknya untuk berbicara

"Venus Ibu Berta manggil kamu" teriak seorang perempuan bernama karin sambil menaikkan suaranya 1 oktaf

"Venus Ibu Berta manggil kamu" ujar Karin berusaha membangunkan venus yang sedang tertidur. Bukannya bangun venus malah mengubah posisi sambil membelakangi karin yang mulai berang

"Venus bangun dong ihhh" Ujar karin berusaha membangunkannya sambil mengguncang-guncangkan bahu wanita itu.

Venus menggeliat pertanda tidurnya kini benar – benar terganggu. Mata yang awalnya terpejam rapat kini telah terbuka menampakkan sesosok wanita yang sedang berkacak pinggang di hadapannya. Venus mengernyitkan kening merasa familiar dengan sosok dihadapan nya kini.

Melihat tatapan bingung seorang Venus seperti itu karin berucap kembali " Gue karin teman kelas loh dari semester pertama sampai semester 3 , loh gak inget? gue duduk di belakang bangku lo" Gemas karin karena gadis dihadapannya masih diam sambil menautkan alis.

" Loh dipanggil sama bu Berta ke TU dan salam kenal yah". Ucap Karin sambil mengulurkan tangan

Bukannya hendak membalas jabat tangannya Venus justru beranjak pergi meninggalkan karin yang tak bergeming di tempat sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal

Karin hanya bisa melongo, mulutnya terbuka sempurna. Matanya menatap nanar tangannya yang kini berjabat tangan dengan udara. " Wahhhh, Bagaimana bisa ada perempuan macam dia, gue ragu dia terbuat dari tanah kayak manusia yang lain. Apa jangan – jangan dia terbuat dari api akibat korsleting listrik. Atau mungkin dari bongkahan batu krikil yang berengkarnasi jadi batubatangkup? " Decak karin geleng – geleng kepala

                                                                                               ***

Venus tengah merebahkan badannya di sebuah kursi lipat di rumahnya. Ia menghela napas berat mengingat kejadian yang baru saja di alaminya. Ucapan ibu Berta tadi siang masih terngiang-ngiang dalam kepalanya. "Belajar yang rajin yah sayang. Bulan depan kamu akan ikut olimpiade Matematika tingkat nasional di SMA Rajawali"

"SMA Rajawali"

"SMA Rajawali"

"SMA Rajawali" kata – kata itu terus berputar – putar di otaknya

"Arghhhhh" Ucapnya geram sambil melepas ikatan rambut dan membuangnya di sembarang arah. Membiarkan rambutnya tergerai indah di bahunya.

DRTTRRTT

ReplikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang