broken heart

38 6 0
                                    

Aku Tiara Andini, seorang kutu buku di sekolah. Hidupku hanya seputar rumah dan sekolah. Begitulah aku. Hingga suatu hari aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan. Cinta.

Ketika kau fikir cinta buat kau bahagia itu salah besar. Cinta itu menyusahkan. Terutama untukku yang sebelumnya tidak pernah merasakan. Sebelum ia datang dengan senyum menawan mengajakku untuk bahagia atas nama cinta.

"Aku suka kamu." ucap lelaki di hadapanku seraya menggenggam erat tanganku.

Aku hanya diam. Aku pun tersipu malu. Karena sebelumnya aku hanya mengenal buku dan buku. Lalu ia datang membawa banyak perubahan.

Aku yang dulu rajin membaca, kini malas hanya karena ingin lama-lama chatting dengannya. Aku yang dulu rajin ibadah kini malas hanya karena ingin berlama-lama berbicara via telpon dengannya.

Suatu waktu, ia tak ada kabar. Hilang seperti di telan bumi. Aku merasakan betapa berat ku menanggung sebuah rindu. Ia yang dulu memberikan spam chat setiap pagi kini hilang tak berjejak. Ia yang dulu memberikan harap-harap masa depan kini hilang meninggalkan luka sayat.

Saat ku tenggelam dalam kehampaan rindu. Ku mencari jejak demi jejak yang berhubungan dengan Agra, kekasih ku. Meski kecil ku mencari sebuah kemungkinan demi kemungkinan.

Hingga ku menemukan sebuah keganjilan. Temannya, Rizal berkata padaku. Bahwa Agra memiliki kekasih. Bahkan sudah lama menjalin hubungan Nada. Sahabatku.

Sejak itu, dunia ku hancur. Ia yang ku kasihi kini mulai ku benci. Ku benci pada diriku sendiri karena dengan mudahnya ku berikan hatiku untuk di hancurkannya. Aku menyesal.

Kemudian ia datang.
"Aku minta maaf, Ra. Ku harap kau mengetahui kebenarannya." ucap Agra lirih.

"Apa itu?" tanpa menjawab ia hilang kembali. Dan hingga kini ia tak kembali. Menoreh luka yang pasti tak terobati.

Tapi, ku pastikan. Bahwa cerita kami selesai. Seperti kisah pendek ini. Tapi menyimpan sejuta kenangan yang mungkin akan kulupakan.

Semakin hari, menjejak bekas-bekas rinduku. Ku mulai berdrama. Saat siang menyapa ku tebarkan senyum penuh bahagia. Dan saat malam tiba, ku mencari tempat untuk menangis sejadi-jadinya. Ku harap ia baca.

Bahwa semakin ku melupakan semakin pula ku merasakan kekecewaan atas apa yang telah terjadi. Sehingga yang ku lupa terus menghampiri untuk menghantui.

Short Story About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang