1

650 19 0
                                    

Byul keluar dari rumahnya dengan seragam sekolah. Ia memakai sepatu dengan menginjak bagian belakangnya. Suara wanita dari dalam rumah menegurnya untuk tidak memakai sepatu dengan cara itu tapi Byul tidak mematuhinya. Setelah memakai sepatu ia memakai earphone.

"Aku pergi." Ujarnya semnagat.

Saking asyiknya mendengarkan lagu, Byul tidak memperhatikan jalan. Saat di perempatan, tiba-tiba sebuah mobil menabraknya.

Byul terkapar di jalan, kacamatany pecah, tapi ia masih sadar. Seorang wajah muncul di depannya. Seorang penyanyi favorite-nya, Woo Joo. Sampai akhirnya ia menutup mata untuk selamanya.

Tiket Taman Hiburan

"Satu-satunya ingatanku dari hidupku yang singkat. Bahkan bukan namaku sendiri, tapi bahwa aku mencintai penyanyi itu, Woo Joo. Tentu saja, itu berlanjut bahkan setelah kematian."

-- 7 Tahun Kemudian --

Byul menjadi Malaikat maut, ia tinggal di sebuah rumah kosong. Pagi itu, suara TV membangunkannya. Sebuah film fantasi yang membahas soal roh. Dimana roh itu bisa menyentuh sesuatu jika fokus, manggunakan semua emosi, kemarahan, cinta, kebencian dan dorong sampai ke tengah perut. Ahhirnya roh itu mampu menyentuh sesuatu.

Byul mempraktekannya, ia memfokuskan diri untuk menyentuh tuts piano dan setelah beberapa kali coba ia berhasil. Ia pun tersenyum senang.
Byul kemudian memakai baju kebesaran, make up, dan jam tangan Malaikat maut. Setelah siap, ia memilih album Woo Joo yang akan didengarnya. Pilihannya jatuh pada album berjudul "promise".

Byul berangkat dengan sepedanya. Anjing peliharaannya mengikutinya. Byul menyuruh anjing itu menunggu, ia akan segera kembali dan anjing itu pun duduk menunggu.

Byul berhenti di tengah jalan, ia memandangi Banner pemberitahuan cameback Woo Joo dengan album ketujuh-nya. Byul tersenyum senang tapi tidak lama karena ia mendengar suara sirine ambulance, ia pun mengikuti ambulance itu.

Petugas ambulance, Koo Se Joo memberi keterngan pada dokter mengenai keadaan pasien saat ditemukan. Pasien mengalami gagal jangtung tapi ia sudah memberinya dua suntikan adrenalin. namun tekanan darah dan saturasinya turun dalam perjalanan.

Di dalam rumah sakit juga banyak Malaikat maut yang menjemput para arwah. Byul kemudian melepas earphonnya sambil menuju si pasien yang tadi. Ia berpapasan dengan Se Joo tapi Se Joo tidak melihatnya.

Byul awalnya antusias melihat akan dapat mengantar arwah tapi setelah melihat pasien itu ia jadi kasihan karena pasiennya masih sangat kecil. Sang Ibu menangis sesenggukan menunggui anaknya. Byul melihat jam tangannya, menunjukkan kalau waktu anak itu tinggal 4 menit lagi. Dokter melakukan CPR pada anak itu. Perawat menanyakan pada seseorang dimana Dokter Yun.

Jo Young Gi yang juga seorang Malaikat maut mengabari Malaikat maut yang lain kalau Soo Ri datang, semua langsung kabur. So Ri (Dr. Yun So Ri) muncul dari luar setengah berlari menuju pasien anak itu. Ia menggantikan si dokter melakukan CPR. Saat waktu si anak kurang 3 detik lagi, ia membuka matanya dan menatap Byul.

Saat jantung anak itu berhenti berdetak, Byul melihat semuanya, So Ri, perawat dan ibu sia anak. Anak itu kemudian menggenggam jari kelingkingnya, Byul menariknya dan seketika itu detak jantung si anak kembali.

Byul pergi dari sana setelahnya. Ia sempat bertabrakan dengan Young Gi yang syok karena anak itu bisa selamat. Byul mencuci mukanya di toilet. Disaat bersamaan, Woo Joo juga ada di toilet. Managernya memanggil dari luar, apa Woo Joo baik-baik saja?

Staff masuk ke ruang ganti Woo Joo mengabarkan kalau acara akan dimulai 10 menit lagi. Disana ada manager dan satu orang lagi. Staff sempat mengeluh, ini kan comeback stage tapi yang hadir tidak sampai 100 orang.

The Universe's StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang