4

92 6 0
                                    

Byul mengeluarkan lightstick bintangnya dan memperlihatkannya pada Woo Joo. Woo Joo bilang kalau dia bukannya takut dengan gelap tetapi tidak suka gelap. Byul menjawab kalau perlu kegelapan untuk melihat bintang. Byul kemudian menyalakan lampu bentuk globenya dan seluruh ruangan jadi penuh bintang.

"Ada begitu banyak hal yang tidak kamu suka,"ujar Byul dan memperlihatkan foto masa kecil Woo Joo yang ada disana, "Kamu tidak terlihat seperti itu disini. Apa kamu tidak bias melakukan hal-hal yang kamu inginkan, makan makanan yang kamu suka dan tersenyum sesekali? Aku yakin ibumu mengawasi dari atas. Aku serius. Hubungan tidak berakhir hanya karena tidak bias melihatnya. Bintang tetap ada di siang hari meskipun kita tidak bisa melihatnya," ujar Byul sambal tersenyum.

"Sudah cukup. Kamu tahu segalanya,"ujar Woo Joo. Dia kemudian mulai memainkan piano dan menyanyi khusus untuk Byul yang ada di sampingnya. Dia bahkan membuat lagu tersebut menggunakan kalimat Byul bahwa bintang ada di siang hari dan akan selalu melindunginya.

Pagi hari. Woo Joo sedang melihat dari dalam rumah ke arah Byul yang sedang bermain dengan anjing. Woo Joo menelpon manager dan memberitahu bahwa dia sudah hampir selesai. Selesai telpon, Woo Joo tetap berdiri melihat Byul yang sedang berlarian.

Byul kemudian mengajak anjing untuk bermain permainan yang biasanya dia mainkan dengan Gak Shi. Hingga, ketika dia berbalik ternyata Woo Joo sudah berada di belakangnya. Byul terkejut dan terdiam menatap Woo Joo.

Woo Joo menarik tangan Byul dan meraih Byul ke pelukannya. Dia minta waktu sebentar untuk memeluk Byul. Awalnya, Byul ragu tetapi kemudian, dia balas memeluk Woo Joo. Hujan turun.

Woo Joo sedang rekaman dengan lagu yang dia buat untuk Byul waktu itu. Dia berduet dengan Yi Na. Byul melihat dari studio rekaman. Dia tersenyum melihat Woo Joo. Woo Joo dan Yi Na selesai rekaman. Manager dan Presdir Uhm memuji lagu yang berkualitas yang di janjikannya. Manager berkata bahwa Woo Joo tidak bisa membuat lagu berkualitas dengan emosi palsu. Presdir Uhm bingung dengan kata palsu yang di ucapkan manager. Manager menjelaskan kalau Woo Joo bisa membuat lagu semuanya berkat wanita penggemarnya. Woo Joo langsung memandang tajam pada manager. Presdir langsung bertanya apa Woo Joo mengecani gadis itu? Yi Na jugua menatap penasaran menanti jawaban Woo Joo.

Woo Joo diam dan tidak menjawab. Presdir langsung menjawab sendiri bahwa tidak mungkin Woo Joo mengecani gadis itu. Pas saat itu, Byul baru saja kembali sehabis membeli minuman dan mendengar perkataan manager. Yi Na bahkan berkomentar kalau standar Woo Joo rendahan. Byul semakin sedih mendengarnya sampai menjatuhkan minuman yang di bawanya.

Byul berlari pergi. Semua orang menatap kepadanya. Woo Joo hendak mengejar tetapi Presdir menahan tangannya. Woo Joo menyuruhnya untuk melepaskan tangannya dan pergi ke computer hasil rekaman tadi dan menghapus semuanya. Presdir berteriak kesal. Woo Joo berkata untuk menganggap bahwa hari ini tidak ada rekaman dan pergi menyusul Byul.

Byul duduk di terminal bus dan menghela nafas. Woo Joo mengejarnya dan duduk di samping Byul.

"Aku tidak akan membuat alasan. Aku memang menggunakanmu. Tapi, coba pikirkan. Kamu mungkin tidak benar-benar menyukaiku. Kamu menyukai gagasan menyukaiku. Aku brengsek dan pengecut. Aku mungkin tidak sehebat dugaanmu."

"Tetap saja, aku lebih mengenalmu dari apapun yang lain di dunia ini," jawab Byul.

Woo Joo kemudian mengambil tangan Byul dan meletakkannya di dadanya. Dia mendekat hendak mencium Byul. Byul menutup matanya, siap menerima. Woo Joo melihatnya dan semakin mendekat. Byul tiba-tiba membuka matanya dan teringat salah satu permintaannya adalah 'Ciuman Pertama'. Saat itu, bus datang dan Byul langsung berlari masuk ke dalamnya tanpa sempat berciuman dengan Woo Joo.

Woo Joo kaget. Dia tidak percaya kalau ciumannya di tolak.

Byul berlari ke sekitar rumahnya dulu dan melihat tanda di tangannya. Masih ada 5.

The Universe's StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang