Suara dentingan bel mengema ketika membuka pintu bagunan bercorak serba cokelat itu, ia melirik ke kertas yang ia genggam memastikan alamat yang ia tuju sesuai dengan yang di tulis oleh kakaknya.
"Selamat datang di kedai Charybdis" sapa seseorang dari balik kasir, "ada yang bisa saya bantu?"
"I-itu saya di suruh ke sini" ucap Jeongin sambil menunjukkan kertas yang di pegangnya, Seungmin tersenyum, "ah pasti kamu orang yang tuan Lee tunggu"
"Tuan Lee?" Seungmin mengangguk, "tunggu sebentar ya, akan ku panggilkan" ucapnya sebelum menghilng di balik pintu.
Jeongin menatap sekelilingnya, kedai yang tidak terlalu besar di penuhi dengan barang barang antik membuat kedai ini terlihat sangat mewah. "Jeongin?"
"Iya?" Lelaki yang memanggilnya tersenyum sambil menyodorkan tangannya berniat berjabat tangan, "saya Lee Felix, walaupun kita hanya beda satu tahun, tapi kak Hwang memberiku tugas untuk menjagamu selama disini"
Jeongin mejabat tangan Felix, "kamu kenal sama kak Hwang?" Felix mengangguk, "berarti kamu tau kalau kak Hwang ituㅡ"
"Iya, aku tau semua tentang kakak kamu" potong Felix, "aku anaknya Athena, salam kenal" bisik Felix.
Setelah acara berkenalan, Felix mengajak Jeongin ke rumahnya, yang berada di belakang kedai, "kamu akan tinggal disini sama aku, jadi anggap rumah sendiri saja ya"
"But always remember the rule." Jeongin mengangguk, sebelum ia ke bumi, kak Hwang telah memberi tahunya peraturan yang tak boleh ia langgar.
"Beristirahatlah, atau jika mau kamu boleh menemani Seungmin di kedai" ucap Felix sebelum pergi dari kamar Jeongin, "aku mandi dulu, nanti pelanggan malah pergi liat aku yang kucel" batinnya.
Setelah beberapa menit berada di bawah guyuran shower, Jeongin mengganti pakaiannya, sweater merah muda dengan skinny jeans serta beberapa polesan make up tipis. Ia beranjak dari meja rias menemui Seungmin yang sedang sibuk melayani pesanan para pelanggan.
"Kak, ada yang bisa Jeongin bantu?" Seungmin tersenyum sambil mengangguk, "tolong layani meja nomor 7 di sana" dengan sigap Jeongin menerima buku kecil beserta pena untuk mencatat pesanan, "halo, selamat siang, anda mau pesan apa" tanya Jeongin dengan ramah pada segerombolan anak remaja yang sedang melemparkan lelucon satu sama lain, salah satu dari mereka mendongak menatap Jeongin, ia bangkit dari duduknya.
"Can I have you?" Bisiknya, mata Jeongin membulat tetapi ia masih tidak berani melihat lelaki yang berada di sampingnya, "maaf, tapi saya tidak ada dalam menu"
"Kalau begitu, kamu jadi menu spesial buat saya" lelaki itu menyeringai, "tsk, Hyunjin berhenti menggoda semua orang" ucap lelaki yang berada di samping Hyunjin, Jeongin memberanikan diri untuk menatap lelaki yang di panggil Hyunjin oleh temannya.
"K-kak Hwang?" Gumannya, "hm? Kamu berubah pikiran setelah melihat saya?" Tanya Hyunjin dengan penuh percaya diri, Jeongin menggeleng, "play hard to get, eh?"
"Hyunjin, jangan berani menggoda sepupuku" teriak seseorang dari belakang mereka, Lee Felix. Hyunjin memutar bola matanya, ia mengelus pelan pipi Jeongin sebelum mengecupnya pelan, "boleh minta nomor kamu?"
ㅡ🕊🕊🕊ㅡ
Maaf ini pendek :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Make up | hyunjeong
Historia Corta[sedang di tulis ulang] ❝Instead of red lipstick, I like clear lip balm, more natural than the clouds in the sky.❞ © 2018, defsword