Start

36 6 2
                                    

Sekarang genk swag partner yang di anggotai oleh Ziya, Nindy, Kei, Nadine, dan Atha itu sedang berkumpul di basecamp mereka. Basecamp yang di maksud adalah apartemennya Nindy, Nindy emang masih tinggal sama kedua orang tuanya tapi dia minta dibeliin apartemen buat jadi basecamp dari Swag partner.

"Guys" panggil Ziya

"What?" tanya Nindy

"Yaelah biasa aja kali kalo cuma sama kita. Gak usah pake bahasa inggris" cibir Kei

"Yaudah iya. Ada apa Luvena?" tanya Nindy

"Heh! Itu nama nenek moyang gue, di hantuin baru tau rasa lo" tegur Ziya

"Lagian, nama lu susah banget sih Vizzya" balas Nindy sambil merotasikan matanya

"Lu sama gue udah sahabatan berapa tahun sih? Panggil Ziya aja napa" balas Ziya juga

"Tapi gue lebih suka manggil lu Luvena. Bweeee" kata Nindy sambil menjulurkan lidahnya

"Tapi aneh juga ya, nama Papa lu kan Ahmad Rasydan itu Indonesia banget. Sedangkan marga lu itu Luvena" kata Atha

"Kedua orang tua gue kan emang orang Indonesia. Luvena itu nama nenek moyang Papa gue, dia orang belanda" jelas Ziya dibalas anggukan oleh keempat sahabatnya

"Eh bye the way lu manggil kita buat ngumpul disini ada masalah apa?" tanya Kei

"Tau gak kenapa kita bersahabat?" tanya Ziya balik

"Karena kita sama-sama keturunan Indonesia" jawab Atha yang dengan santainya duduk di sofa sambil baca majalah fashion

"Tapi apa hubungannya Vizzya Andryen Luvena anaknya Pak Ahmad?" tanya Nadine

"Sabar-sabar gak usah bawa-bawa babeh gue" ujar Ziya

"Awas aja kalo gak penting gue lempar lu sampai ke lantai dasar" ancam Kei

"Masyallah Mama, Ziya teraniaya" rengek Ziya

"Vi, lu makan apa sih tadi?" tanya Nadine yang udah gak tahan sama sikapnya Ziya

"Belum makan" jawab Ziya dengan polos

"Pantesan, kasian nih anak. Keluarganya kaya tapi jarang dikasi makan" cibir Nindy

"Iya iya, ini gue ngomong serius" kata Ziya sambil manyun

"Gak usah manyun. Gak cocok, yang ada gue mau muntah" celetuk Kei

"Masyallah. Ini gue gak ngomong-ngomong" kata Ziya

"Yaudah anaknya Pak Ahmad ngomong aja. Kita nyimak" balas Atha

"Gak usah bawa-bawa nama babeh gue. Gue cuma pengen ngasih tau, di sekolah ada rencana pertukaran pelajar sama pelajar Indonesia. Mau ikut gak?"

Kelimanya cuma saling mandang, Indonesia? Iya sih mereka emang keturunan Indonesia tapi cuma Ziya dan Kei yang bolak balik Indonesia yang lain cuma beberapa kali kesana.

"Ziya ikut gue ikut" kata mereka bersamaan minus Ziya yang pasti

"Kenapa jadi ikut gue semua?" tanya Ziya

"Karena lu leader kita, gak ada lu kita bakalan susah disana" jawab Kei

"Kan masih ada lu yang tau seluk beluknya Indonesia. Masih ada Nindy yang jamin hidup kalian disana. Masih ada Nadine yang nasehatin kalo kalian salah. Masih ada Atha yang bisa masakin kalian. Gue rasa tanpa gue pun kalian masih bisa hidup disana" kata Ziya sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya dan menatap serius sahabat-sahabatnya

Ziya kalo udah mode serius itu nyeremin, lebih nyeremin daripada Kei. Ziya kalo udah mode gak percaya diri itu ngaco, lebih ngaco daripada Atha. Makanya keempat sahabatnya yang lain cuma nunduk.

SolivagantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang