chapter 2

3 2 1
                                    

Di pandang nya foto seorang wanita parubaya berparas cantik,berbadan tinggi,lengkap dengan seragam polwannya,beberapa lencana melekat di seragamnya,matanya tulus di pandang dari arah depan posisi lintang saat ini.

"Ibu mu memang wanita hebat sayang,suatu hari kau akan menjadi sepertinya,mengabdi untuk negara"

Sesorang muncul di belakang lintang,di elus nya rambut lintang dengan lembut,turut menatap foto yang di gantung di tengah dinding kamar lintang,menciptakan hal yang kontras dari wajahnya yang tegas dan badan yang tegap nan kaku.

"Aku merindukan nya yah,aku ingin jadi sepertinya berguna untuk semua orang,dan terutama berguna untuk ayah"

"Kejarlah cita-cita mu,apa pun yang ingin kamu lakukan,lakukanlah"

Atmosfer terasa hangat di kamar itu,dinding bercat serba putih dan ornamen identik hitam menjadi saksi kehangatan kasih sayang anak dan bapak.semilir angin di sembahkan dari balik jendela berlist hitam,menambah kesan sejuk di kamar itu.

"Ayah sudah rapih,sudah siap bertugas?"

"Oh yah,ayah sampe lupa tadi kesini mau mengajak mu sarapan bersama.sebelum ayah berangkat,ayah ada tugas di semarang 2 minggu,kamu di sini sama bibi yah,kamu boleh ajak temen kamu nginep di rumah,tapi inget~..."

"Ngga boleh ajak temen cowo"

Lintang memotong paham karena itu yang selalu di katakan ayah nya kala hendak bertugas keluar kota.jangankan untuk menginap,lintang bahkan tidak akan pernah mengajak cowo main ke rumahnya.

"Lintang selalu inget yah"

*****

"Jadi gof(x)=g(f(x))....~"

Guru yang sedari tadi menjelaskan pelajaran horor yaitu matematika,tak sedikit pun di hiraukan lintang.gadis itu melamun entahh apa yang ia fikirkan.
Hingga tingkah nya di pergoki oleh sudut mata bu guru yang sedang menulis di papan.wanita berkacamata yang akrab di panggil bu ani itu kini memperhatikan lintang,yang menurutnya tidak serius memperhatikan penjelasannya.

Aulia teman sebangku lintang yang menyadari hal itu membangunkan lintang dari lamunanya.menyikut-nyikut lintang berusaha memberitahu.

"Lintang!!"

"Siap dlapan enam!"

Sontak mendengar jawaban lintang yang konyol seisi kelas menertawaknnya.Membuat gadis itu malu bukan kepalang.

"Diam!!"

Buguru menghentikan murid-murid yang gaduh.

"Mau jadi apa kalian ni,cukup dengarkan dan menyimak saja macam tak bisa,membuat pekerjaanku semakin buruk kalian ni,dan kau lintang konsentrasi lah kau saat pelajaran matematika!!sekarang kerjakan itu soal di papan!!"

Saat marah guru berkacamata ini mengeluarkan bahasa asalnya,sedikit kental dengan logat papua,dia berasal dari minang.

Lintang maju menuju papan tulis,dengan sedikit gemetar.setelah dia analisis apa yang tertulis di papan ternyata gadis itu mampu mengerjakan soal yang di berikan.

'Jadi,gof(x)=2x-5'

"Kali ini kau selamat nak,besok besok macam ini lagi,ku suruh kau berdiri di lapangan..~"

*tingtongggg 'waktu istirahat di mulai'

Setelah mendengar bel guru itu tak melanjutkan rajukannya itu.berlalu dengan sorot mata tajam mengambil buku-buku nya di meja dan mengucap salam lalu meninggalkan kelas.

🍂🍃🍂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sahabat merah putihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang