Prakata

5.2K 123 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim


Assalamualaikum,

Sebelum mulai baca cerpen 'Eksperimen', ada beberapa catatan penting :

- Ide cerpen ini muncul sebelum kehebohan seorang artis Indonesia terkenal yang membuka hijabnya. Di tengah penulisan, publik dibuat heboh dengan berita artis tersebut (yang tak perlu disebutkan namanya demi menjaga kode etik jurnalistik). Tadinya saya berniat menyelesaikan yang ini duluan, sebelum Novel ANXI, tapi begitu gosip si artis itu merebak, saya putuskan tunda dulu publish Eksperimen.

- Saya membuat cerpen ini BUKAN dengan maksud menyudutkan saudari-saudari muslim saya yang belum menutup auratnya. Sama sekali bukan.

Mengutip pendapat seorang Syeikh dari Arab Saudi (hmm...sebaiknya saya tidak sebut nama beliau) : 'Jangan meremehkan seorang wanita yang belum menutup auratnya. Bisa jadi dia punya banyak kelebihan yang tak kasat mata (sifat dan akhlaknya), dan hanya punya satu kekurangan, yaitu belum menutup aurat. Sementara kamu yang meremehkan hanya punya satu kelebihan, yaitu sudah menutup aurat, sementara punya banyak kekurangan tak kasat mata'.

Mengutip juga pendapat Buya Yahya dari Cirebon : 'Jangan memandang rendah siapapun yang belum menutup auratnya sesuai syariat. Justru sebagai saudara muslimnya, kamu seharusnya mendo'akan mereka agar kelak menutup auratnya dengan ijin dan Kuasa Allah Subhana wa ta'ala. Dan sebaliknya, hendaknya muslim yang belum menutup aurat tidak meremehkan syariat agamanya sendiri, dengan mengatakan 'yang penting hatinya'. Karena dalam kalimat itu dikuatirkan mengandung makna kesombongan. Sebab wanita-wanita sholehah (istri Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beserta muslimah lainnya di masa itu yang beriman) menutup auratnya semenjak syariat hijab diturunkan. Tentunya kita tidak berani mengkategorikan mereka berakhlak buruk'.

Saya cenderung setuju pada kedua pendapat tersebut. Saya rasa ada perbedaan antara merendahkan orang lain dengan memberi saran.

PERINGATAN : Jika kamu adalah muslim yang sudah menutup aurat secara syar'i, dan berharap membaca karya yang syar'i, maka saran saya jangan baca EKSPERIMEN. Karya ini bukan untukmu, saudariku. Penulis menujukan cerpen ini untuk saudari-saudari muslim kita yang belum berhijab, atau yang sudah berhijab tapi masih belum sesuai syari'at. Peringatan ini saya tulis untuk kebaikan kita semua.

Semoga kita semua bisa saling menjaga hati. Amin...


Wassalam,

Wina

EKSPERIMEN (SUDAH TERBIT DLM BENTUK E-BOOK & TERBIT DI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang