"Dia itu beda, ketika semua orang menjauhiku tapi dia malah perhatian denganku"- Alifikri oktaliansyah
Author pov
Kini seorang gadis yang duduk di barisan 3 dekat dinding sedang memperhatikan guru menjelaskan tentang materi sejarah . Ya sekarang adalah pelajaran sejarah dan kurang dari 20 menit lagi adalah jam istirahat.
Setelah guru menjelaskan nayya sibuk mencatat yang ada di papan tulis, kini nayya duduk sendiri, ia tak tau kemana teman sebangkunya.
"kalian sudah mengerti tentang materi ini " ucap pak abdul guru sejarah yang terkenal sabar.
" mengerti pak" ucap seluruh siswa kelas sebelas ips 2
Tok... Tok... Tok...
Semua mata tertuju pada pintu kelas.
"maaf pak saya telat" ucap fikri tanpa rasa bersalah
"kenapa kamu telat terus fikri? " ucap pak abdul
" saya tadi sarapan dulu dikantin dan tidur bentar di uks" ucap fikri tanpa menatap pak abdul tapi ia melirik seorang siswi yang duduk barisan 3 disebelah dinding
"sampai kapan kamu telat terus fikri" ucap pak abdul. Namun fikri tak mengubris ucapan pak abdul.
"boleh saya duduk?"tanya fikri tanpa rasa bersalah. Pak abdul hanya menghela nafas atas ucapan fikri dan mengangguk pelan
fikri berjalan menuju bangkunya. Banyak yang menatapnya kagum, sinis, dan banyak lagi. Tapi fikri tidak memperdulikan orang disekitarnya. Matanya tertuju pada seseorang perempuan yang sibuk mencoret bukunya.
Kriet!
Suara decitan kursi. Membuat seseorang yang tadi mencoret menjadi melirik kesampingnya dan menghela nafas karna ia baru tau teman sebangkunya adalah orang yang ingin ia hindari.
"kenapa lo natap gue sinis gitu" ucap fikri
"huft! Kalo gue tau bakal sebangku sama lo, gue nggak bakal masuk kelas ini" gerutu nayya,bukannya marah tapi fikri malah tersenyum manis pada nayya.
Kring... Kring... Kring...
Bunyi bel istirahat, membuat seluruh siswa bersorak senang karna cacing di perut mereka sudah pada demo. Guru yang mengajar mereka pun keluar dari kelas. Dan tersisa nayya dan fikri saja di dalam kelas.
Setelah memasukkan buku ke dalam kelas. Kini nayya melangkah keluar kelas tapi baru beberapa langkah, langkahnya pun terhenti karna tangannya ditarik seseorang. Ternyata yang menarik tangan nayya adalah fikri.
"mau lo apa sih? " bentak nayya pada fikri. Fikri diam, dia hanya mengamati setiap pergerakan nayya.
" sekali lagi gue tanya, mau lo apasih?"
"mau gue, lo jadi harus jadi pacar gue" ucap fikri membuat nayya terdiam.
"maaf gue nggak bisa jadi pacar lo tapi kalo jadi sahabat lo gue mau" ucap nayya
"ok, kita sahabatan" ucap fikri pasrah. Ia hanya ingin nayya tetap berada disampingnya ketika semua orang menjauhinya. Fikri melepas gengaman tangannya pada tangan nayya.
"gue harap lo tetap berada disamping gue ketika semua orang menjauhi gue" ucap fikri yang membuat nayya binggung. Setelah mengatakan itu fikri pergi entah kemana.
****
Kini seorang gadis sedang menunggu taksi yang datang tapi sejak 45 menit yang lalu ia menunggu tak satu pun ada taksi yang melintas
Brumm... Brumm...Brumm...
Suara bising motor ninja membuat nayya melirik pemilik motor tersebut. Dan Ternyata itu fikri.
"Naik!!" ucap fikri singkat, yang membuat nayya bingung
"maksud lo? " ucap nayya bingung
" Naik, biar gue yang nganter lo" ucap fikri datar. Tanpa pikir panjang nayya langsung naik ke jok belakang motor fikri.
Namun ia risih karna rok nya menjadi pendek. Tanpa nayya sadari fikri melepas jaketnya.
"Pake!!" ucap fikri seraya menyodorkan jaketnya pada nayya. Nayya pun langsung memakai jaket itu untuk menutupi pahanya.
"pegangan nanti lo jatoh!!!"
"ga usah modus"ucap nayya
"yaudah"
"rumah lo di mana? " tanya fikri
" di komplek green garden di blok A2" ucap nayya
Setelah mendapat jawaban itu fikri pun menancap gas menuju rumah nayya
Bersambung.....