part 5

48 3 0
                                    

Author pov

Naufal mengerutkan kening nya saat melihat luna memberhentikan langkah nya

"Loh kok berhenti?"tanya naufal karena dia sangat bingung dengan luna,bisa saja luna kecapean soalnya saat naufal memperhatikan luna mata luna berkaca kaca.

Tapi saat naufal membalikan tubuh luna menjadi menghadap naufal,disana naufal melihat luna menitikan air matanya sambil menunduk

"Lah..knpa nangis??"tanya naufal,naufal takut kalo luna merasakan sakit di bagian tubuh nya karena berlari terlalu jauh

Berkali kali luna menepuk nepuk dadanya yang terasa sesak,berharap supaya rasa sesak yang sedang di rasakan nya menghilang

"Duduk dulu disana ya"ucap naufal kemudian memapah tubuh luna menuju kursi kayu yang tersedia disana.

Naufal dan luna duduk di kursi kayu yang berada di bawah pohon besar yang terasa sejuk

Tangisan luna tidak kunjung berhenti,naufal merasa sangat khawatir saat melihat luna menangis seperti ini,kemudian naufal pun memeluk luna dan mengelus puncak kepala luna dengan sangat lembut

"Udah ya jangan nagis lagi,kalo ada apa apa cerita aja"kalimat itu yang sudah berkali kali keluar dari mulut naufal untuk memberhentikan tangisan luna,tapi luna tak kunjung memberhentikan tangisan nya.

Kini mata luna terlihat sangat merah dan sembab

"Lu kenapa?"tanya naufal lembut

"Ibu..ayah..,gua inget mereka fal"jawab luna dengan suara yang sangat parau

"Dulu,mereka selalu ngajakin gua sama bang ardi jogging ke taman ini,setiap hari minggu kita pasti kesini,disini banyak kenangan keluarga gua,tapi sekarang..."luna kembali menangis setelah mengingat kedua orang tuanya lagi

Bagai mana luna tidak sedih,taman ini adalah taman yang termasuk taman favorit keluarga luna

"Udah,udah jangan nangis lagi,kalo lu nangis terus,nanti nyokap bokap lu ikutan sedih juga"ucap naufal mencoba menenang kan luna

Lima detik kemudian luna pun memberhentikan tangis nya

"Tuh kan matanya makin bengkak"ucap naufal"tuggu sini bentar ya gua beli air minum dulu"lanjut naufal

"Iya"jawab luna

Saat luna sedang melihat sekeliling taman luna melihat gadis kecil sedang menangis sambil memegangi lututnya.

Kemudian luna pun menghampiri gadis kecil tersebut

"Adek kenapa?"tanya luna saat sudah berada di HAdapan gadis itu

"Lutut aku sakit kak,tadi aku jatoh pas lari nyariin kak luthfi"ucap gadis kecil itu kemudian memberhentikan tangisan nya

"Nama adek siapa?"tanya luna

"Aku karina kak"jawab gadis yang bernama karina itu

"Nama yang indah,karin gk boleh nangis ya,nanti kak luna bantuin karin cari kak luthfi ya,sekarang kita obatin lulut nya karin di kursi itu ya"ucap luna mencoba menenangkan karina

"Karin gk mau,karin takut diculik"ucap karina ketakutan

"Gk,kak luna bukan penculik,kakak mau bantuin karin,karin gk usah takut ya"ucap luna meyakin kan karina

"Kakak beneran gk bakalan nyulik karin kan?"tanya karin masih tidak yakin

"Iya kakak gk bakalan culik karin"ucap luna"sekarang kita kesana ya"lanjut luna kemudian membawa karin ke tempat tadi luna menunggu naufal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang