Sebenernya review ini ingin aku tulis langsung setelah selesai nonton, tapi karena banyak hal akhirnya aku baru sempet nulis malam ini. Tapi aku udah sampaikan review aku tentang Film Dilan 1990 ke surayah , Dilan aka Iqbaal dan Milea aka Vanessa langsung setelah selesai nonton filmnya lewat dm di instagram, walaupun mereka ngga bales, semoga mereka baca :)
Sebenernya review ini ngga akan berpengaruh apa-apa terhadap film Dilan 1990 karena tanpa review ini film Dilan 1990 sudah tembus lebih dari 4 juta penonton yang bahkan sekarang sudah hampir 5 juta penonton. Aku harap film Dilan ini akan jadi film terlaris sepanjang masa. mari Aamiin kan, agar semestapun turut mengamini.
Entah ini review atau bukan, aku disini hanya ingin berbagi cerita sebelum, ketika dan setelah nonton Dilan 1990.
Awalnya aku kepingin banget dateng ke acara Gala Premiere Dilan 1990 di Bandung, tapi karena suatu hal yang tidak memungkinkan akhirnya niat itu tidak terlaksana, sampe akhirnya tibalah hari dimana film Dilan 1990 tayang, 25 Januari 2018. Aku ajak teman-temanku untuk nonton Dilan 1990, tapi sayangnya semesta tidak mengamini karena tiket untuk Dilan 1990 dari jam awal hingga jam paling akhir di semua bioskop Bandung di CGV, Cineplex sampe Cinemax sudah sold. Sampe aku telfonin semua bioskop di Bandung buat tanya masih ada seat untuk film Dilan? dan jawabannya sudah penuh sampe jam terakhir. Sampe aku tanya juga ada ngga kalo yang premiere di cineplex dan velvet di cgv, sayangnya waktu itu masih hari pertama dan Dilan 1990 belum masuk premiere dan velvet. Sedih sih ngga bisa nonton di hari pertama tayang, tapi ya mau gimana lagikan. Sampe akhirnya baru bisa nonton di hari ke-8 tayang. itupun dengan penuh perjuangan, yang niatnya mau nonton di bioskop A tapi udah sold sampe jam terakhir, langsung deh pindah bioskop dan pilih jam eh ternyata sold juga, sampe akhirnya pilih jam yang agak malem tapi Alhamdulillah dapet seat yang enak banget.
Kebaperanku akan Dilan sudah dimulai sejak aku baca novelnya. Novel mahakarya dari Surayah memang luar biasa. Ada sihirnya kayanya. Karena saat membaca novel tersebut aku bisa merasakan betapa bahagianya Milea memiliki seorang Dilan yang selalu berusaha membuat Milea bahagia walaupun dengan cara yang sederhana dan shubuh-shubuh aku nangis gara-gara baca Dia adalah Dilanku tahun 1991 dan Milea; Suara dari Dilan ( cerita setelah membaca Dilan 1990 sudah aku tulis juga) dan kebaperanku bertambah karena postingan-postingan dari instagram kak Soraya Hylmi dan DilanMileaFC.
Karena sebelum nonton aku sudah baca novelnya dan nonton berkali-kali trailernya, BTSnya dan semua video all about Dilan dan Milea jadi aku sudah hafal betul adegan peradegan, adegan apa yang akan terjadi selanjutnya. But aku tetap sangat teramat excited untuk nonton film Dilan 1990. Baru megang tiketnya aja aku udah excited banget, sampe sebel banget harus nunggu 3 jam buat masuk studio. Sampe akhirnya jadwal nontonku tiba, aku masuk studio sambil senyum-senyum sendiri, duduk di kursi makin jadi gilanya gak sabar pengen cepet nonton. Sebelum nonton ada trailer film sebelah, yang dalam hatiku "kenapa harus ada trailer film ini sih?", aku tak suka melihat trailer film tersebut bukan karena aku benci pemerannya buka, aku suka sekali dan kalian tau itu. Aku hanya tidak suka karena seperti merusak moment kegilaanku akan Dilan dan Milea Hahaha tapi moodku langsung baik ketika sebelum film dimulai, ada video yang Iqbaal buat untuk para penonton Dilan 1990.
YOU ARE READING
Aku dan Dilan
RomanceSaat aku mengagumi Dilan, saat hanya menulis yang bisa aku lakukan untuk meluapkan