Chapter 2

346 29 4
                                    

1 Receive Message...

From : Naruto-kun

Sayang, nanti temani aku ngegame ya di warnet? Aku menunggumu di parkiran.'

Setelah membaca pesan itu, Hinata lantas dengan cepat mengemasi buku-bukunya ke dalam tas. Ia lantas berlari kecil sebelum panggilan dari Ino menghentikan langkahnya.

"Hinata?" Panggil Ino ketika sahabat indigonya itu akan melangkahkan kakinya menuju pintu kelas.

"Ada apa Ino?" Gumam Hinata menoleh.

"Apa kau tak mau menemaniku ke bioskop?" Tanya Ino.

"Tidak Ino, aku punya pekerjaan yang harus aku selesaikan. Aku akan menemani Naruto-kun ke warnet Ino, game online." Ucap Hinata.

''Game online? Hey, kau akan bosan disana Hinata. Kau tau, jika pria sedang ngegame dia akan melupakan segalanya termasuk kekasihnya. Kau tak bisa ngegame dan tak terbiasa Hinata. Lebih baik kau ikut denganku nonton. Itu lebih seru.'' Jawab Ino.

"Hahhhh... Kau selalu saja seperti itu Ino. Aku tak akan bosan. Aku akan have fun, Ino sayang." Ucap Hinata dengan menghela nafas mendengar ocehan Ino.

''Yakin tak menyesal karena tak ikut denganku?''

''Aku yakin. Aku pergi ya? Jaaaa...'' Ujar Hinata lantas pergi. Ino hanya melihat punggung Hinata dengan menghela nafas.

"Kau keras kepala sekali, Hinata. Terserah lah..." Batin Ino. Ino lantas berjalan keluar kelasnya.



Sesaat berada di parkiran Hinata langsung menuju kekasihnya yang sudah menunggunya di motor sport hijaunya.

''Sudah?" Hinata hanya mengangguk.Ia lantas naik ke atas motor sport milik kekasihnya. Tak lama, Naruto segera melajukan motornya keluar dari Universitas Konoha.



Naruto dan Hinata akhirnya sampai di sebuah warnet. Saat sampai di sebuah warnet dan memarkirkan motor sportnya. Naruto melangkah masuk dengan menggandeng tangan Hinata menuju ke dalan warnet itu, lalu melangkah menuju sebuah bilik yang didepannya bertuliskan angka 2 di luarnya. Naruto lantas menaruh tas ranselnya dibelakangnya disandarkan pada dinding.

''Apa kau sering kemari, Naruto-kun?" Tanya Hinata membuka pembicaraan.

''Iya, ini adalah bilik favoritku. Aku sudah lama berlangganan di warnet ini dan menempati bilik no 2 ini. Apa kau mau ngegame juga atau mau menungguku saja? Atau kau bisa mencari bilik lain untuk kau sendiri?" Jawab Naruto yang sedang berusaha menyalakan komputer dihadapannya itu.

''Aku akan menunggumu saja. Aku tak bisa ngegame dan tak suka juga sih. Hehe...'' Hinata cengir cengir. Naruto mengangguk. Ia mulai membuka game kesukaannya yaitu 'Lost Saga'



Naruto dan Hinata duduk berdempetan. Hinata terlihat asyik mengganggu Naruto yang tengah berkutat dengan keyboadnya.

"Hinata, jangan menggangguku terus. Kau akan membuatku kalah kau tau.'' Ujar Kesal Naruto berusaha menjauhkan tangan Hinata yang melingkar di tubuhnya.

"Tidak mau. Kau sangat fokus dengan gamemu itu. Kau tak melirikku sama sekali yang mulai bosan hanya menunggumu saja.'' Hinata semakin mempererat rangkulannya. Tak mengindahkan kekasih bersurai kuning jabriknya tadi yang sedari tadi meliriknya sebal.

"Apa kau berminat untuk pulang, eh?" Hinata malah merangkul tangan Naruto yang sedari tadi menari di keyboardnya itu.

''Jika kau bosan, kau bisa pulang duluan Hinata. Ini nanggung, aku akan menang sebentar lagi.'' Dengus Naruto semakin sebal. Hinata mengerucutkan bibirnya.

''Kau tak mau mengantarku pulang?'' Hinata menatap Naruto intens yang masih saja bermain dengan gamenya itu.

''Kurasa kau sudah mendengarnya tadi. Sudah sana pulang. Kau sangat rewel ternyata.'' Jawab Naruto tanpa menatap Hinata sama sekali. Fokusnya masih tertarik pada game Lost Saganya itu.

''Oh begitu... Baiklah, aku akan pulang sendiri.'' Hinata lantas menggendong tas ranselnya dan berjalan keluar.

Naruto sama sekali tak menggubrisnya. Membuat Hinata semakin kesal. Tak disangka jika ia akan dicueki dan dimarahi seperti tadi oleh kekasihnya.



Tak henti-hentinya Hinata berjalan menuju halte bis dengan menggerutu kesal dalam hati karena kejadian tadi.
"Kau menyebalkan, Naruto-kun." Ucap Hinata dalam batin sambil mengeratkan pegangannya pada tali di sisi kanan dan kiri tas ranselnya.

''Hahhhhh... Seharusnya tadi aku ikut dengan Ino saja. Pasti Ino have fun hari ini.'' Desah Hinata dengan wajah yang semakin tak karuan. Ada rasa penyesalan, kecewa, kesal dan amarah jadi satu.

Bus yang ditunggupun datang, ia lantas naik dan mencari tempat duduk yang kosong. Ia menyandarkan dirinya dijendela saat ia menemukan tempat duduk yang kosong dipojok belakang.

''Kenapa aku jadi galau begini. Hahhhh...'' Batin Hinata lirih. Pandangannya masih menatap kearah luar jendela bis berusaha menenangkan amarahnya.



Ino mengunjungi akun facebooknya melalui ponsel. Ia melihat-lihat status dan foto-foto diberandanya. Ia mengernyitkan dahinya ketika menggeser layar ponselnya semakin kebawah.

Hyuuga Hinata

Aku kira akan have fun, ternyata tidak. -Sebal Sekali😣

2 menit yang lalu.

10 suka. Komentar. Bagikan.

''Ada apa dengan Hinata membuat status itu?" Pikir Ino heran. Ia lantas menutup akun facebooknya dan memencet nomor sahabat indigonya itu.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi.''

''Tak aktif. Apa Hinata masih berduaan dengan kekasihnya itu? Hahhhh yang pacaran sampai segitunya tak mengaktifkan ponselnya. Takut diganggu eh?'' Ucap Ino dengan mendengus kasar.

''Akan kutanyakan besok kalau begitu.'' Sambung Ino lagi dalam hati.















Bersambung...

Jomblo Atau Pacaran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang