Chapter 12

164 21 0
                                    

"Naruto-kun benar-benar menyebalkan.'' Umpat Hinata dengan kesal membanting tasnya sesaat sampai dikamarnya. Ia juga langsung menjatuhkan diri ke atas ranjangnya.

Ya, dirinya sangat kesal karena dirinya selalu berada dalam bayang-bayang kekasihnya itu. Kemanapun pergi selalu ada dia dan dia seperti ke konser musik ini contohnya.

"Sebenarnya kau itu manusia atau hantu? Selalu ada dimana-mana. Huhhhh...'' Gerutu Hinata mulai memejamkan kedua matanya untuk merilekskan pikiran kalutnya.

'Sesusah inikah memiliki pacar?' Batin Hinata.



Di lain tempat, seorang pria bersurai kuning tengah makan malam di meja makan di sebuah rumah megahnya.

Pria itu  mengambil segelas di depannya untuk meminumnya. Saat gelas hampir sampai pada bibirnya...

Krekkkkkk...

Suara gelas yang retak mengejutkan pria itu dan refleks melepas gelas itu lalu terjatuh dan pecah.

Pyaaaaar...

"Ada apa ya?'' Batinnya. Entah mengapa perasaan Naruto menjadi tidak enak sekarang.

Drrrrr... Drrtttttttttt... Drrrttttttttttt...

Suara getaran ponsel diatas mejanya membuyarkan lamunan Naruto untuk sesaat. Ia lantas menggeser tanda hijau dan meraihnya ditelinganya.

''Iya Tousan?'' Jawab Naruto.

''Kaasanmu kecelakaan, Naruto. Kau harus ke London secepatnya.'' Suara disebrang yang ternyata Tousannya Naruto mengejutkan Naruto. Jadi inilah perasaan tak enaknya sekarang.

''Baik Tousan. Aku akan memesan tiket sekarang dan berangkat besok pagi.''

Klikkk...

Sambunganpun terputus. Naruto menghela nafasnya kasar. Lalu ia meraih ponselnya untuk mencari tiket pesawat ke London untuk penerbangan besok pagi.



Setelah mendapatkan tiket itu, ia lantas mengirimi Kiba pesan.

To : Kiba

'Gomen Kiba, besok pagi aku harus berangkat ke London. Kaasanku kecelakaan. gomen aku tak bisa pergi ke konser itu.'

Send...

Naruto lantas menenteng ponselnya masuk kamar untuk berkemas.



Hari keberangkatan Naruto pun tiba. Kini Naruto bersama dengan sahabatnya Kiba berada di Konoha Airport. Kiba ternyata menyusul Naruto ketika membaca pesan yang dikirimkan olehnya tadi pagi.

"Sepertinya aku akan merindukanmu tanding game lagi, sobat." Ucap Kiba menepuk bahu Naruto.

"Kau bisa saja Kiba." Ucap Naruto.

"Selamat jalan, Naruto. Aku ingin kau cepat pulang ttebayo." Ucap Kiba sambil tersenyum.

"Tentu." Ucap Naruto lalu mereka berpelukan.

Setelah berpelukan dengan Kiba, Naruto berjalan meninggalkan sahabatnya itu. Ia berhenti sejenak lalu berbalik untuk sekedar melambaikan tangannya tanda perpisahan.

Kiba pun melambaikan tangannya dan tersenyum kearah Naruto yang terus berjalan sambil menarik kopernya.



Waktu sudah menunjukkan pukul 10 AM. Namun, Hinata masih enggan bangun dari gravitasi ranjangnya yang semakin berat saja untuk ditinggalkan.

Hinata mengerjapkan matanya, ia mencoba mengumpulkan nyawanya untuk bangkit dari tidurnya. Ia melirik ponsel yang berada di nakasnya. Ia mengernyitkan dahinya.

Jomblo Atau Pacaran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang