Sekolah Dihari Libur

7 2 6
                                    

Hari Jum'at. Hari terakhir untuk sekolah di minggu ini. Biasanya. Karna sekarang sekolah sedang libur. Namun....

  "Hoahmm..." gadis itu bangun dengan muka masam dan langsung pergi ke kamar mandi. Tiga puluh menit ia di sana dan keluar dengan baju yang bersih. Lalu ia bergegas ke kamarnya dan memakai seragam.

Kemeja batik berwarna biru muda. Rok abu-abu yang mungkin akan menyapu bersih seluruh lantai dan sepatu hitam. Tak lupa kaus kaki. Setelah siap ia sarapan dan bergegas pergi. Tak lupa memakai jaket dan tasnya.

  "Loh? Sekolah? Kaka kamu aja masih ujian masa kamu udah sekolah?" kata seorang pemuda. Itu kakaknya. Dan ujian yang dimaksud adalah ujian sekolah yang dilalui kakak perempuannya.
  "Seingetku hari ini masuk. Ntar aku nanya temen," katanya sambil mengirim pesan. Bertanya apakah hari ini sekolah atau libur.
  "Libur kali. Kaka aja masih ujian masa kamu sekolah," kata kakak laki-laki lagi. Tanpa peduli kata kakaknya itu, ia pergi ke kamar untuk mencari selebaran pengumuman tentang liburnya. Nihil. Selebaran itu hilang dan teman-teman yang ia kirimi pesan tak membalas.

Ia mulai kesal sendiri. Kadang temen kalo dibutuhin emang selalu ngilang ya, pikirnya dalam hati. Lalu ia menenangkan diri sejenak dan mengirim pesan pada temannya yang mungkin selalu memegang ponsel. Dibalas.

Me : Eh hari ini tuh masuk sekolah kanya?(read)
Mymy : Loh..? Kan masuknya tanggal dua ayy. Puyeng mba? ;))))
Me : Gak. Aku hampir aja ke sekolah.
Mymy : ;))) set. Kita libur sepuluh hari kalee
Me : gua lupa. Pas gua liat dikertas angkanya dua tiga.
Me : anjrit malu gua!
Me : gua mo nangis di pojokan dulu
Mymy: biar??
Me : biar malunya luntur
Mymy : cuci aja biar luntur
Me : gamau. Ntar klo di cuci ga cuma malunya yang luntur tapi gua juga ngikut luntur. Ntar kalo dicuci tiba tiba gua jadi cantik kan bahaya..
Me : eh.. Emang gua cantik?
Mymy : semerdeka lu ae ah

Setelah itu ia lansung kekamarnya lagi. Kakaknya telah pergi sejak ia berkiriman pesan. Ia malu dan menertawai dirinya sendiri. Ia ingin menangis. Sesaat neneknya menghampiri dan bertanya padanya. Ia menjawab seadanya dengan suara hampir menangis dan meneteskan air mata.

Pesan lain pun datang. Teman yang lainnya membalas dan bertanya padanya. Ia lalu menjawab "aku hanya hampir menggali kuburku sendiri". Ia menceritakan semuanya. Bahkan ketua klubnya tertawa tak henti-henti membaca ceritanya.

Ia pun mulai tenang dan berganti baju. Mengenakan baju yang ada di balik seragamnya. Kaus putih dan celana pendek abu-abu. Lalu ia pergi memakan makanan yang ada di meja dan mulai bekerja seperti saat ia berada pada hari libur. Membersihkan rumah dan kamarnya yang sangat berantakkan.

....****....








Hei.. Selamat datang lagi.

Ini cerita pertama aku. Ga juga sih. Ini sebernya based on true story jadi aku ga tau kalian  rasa ini lucu ato  nggak. Tapi kalo aku aku ketawa. Emang gua ini ryeceh. Aku ga pinter main kata. Aku masih noob. Jadi ya gitu. Klo ngerti berarti dirimu keren. Aku aja ga pernah ngerti sama apa yg aku tulis ato omongin.
Udah ah. Bye.

*Semogakalianmengalamihalyangsamadenganku.:33

Random Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang