Setelah mendengar pengakuan Keiza, mereka hanya diam dan saling bertatap.
" Mika, kita tunangan juga yuk." Ujar Raihan memecahkan keheningan di antara mereka.
" lho kira tunangan itu gampang apa." Kata Mika sambil menatap Raihan.
" tapi.." perkataan Raihan terpotong oleh Mika.
" gak usah tapi-tapi, mending lho habisin tuh makanan." Ujar Mika. Dan Raihan pun kembali memakan makanannya.
" oiya Kei, gue nanti anter lho pulang yah." Ujar Alfi kepada Keiza.
" hmm." Dehem Keiza pertanda ia mau untuk di anter pulang sama Alfi.
Selesai makan mereka pun menuju kelas masing-masing.
" oiya Al, lho bisa main basket nggak." Tanya Raihan setelah ia sampai di depan kelasnya.
" bisa sih, tapi cuman dasarnya doang, selama bokap gue kerja di luar negeri, gue jarang main basket lagi." Jawab Alfi. Papahnya memang sekarang berada di luar negeri, sudah setahun ia meninggalkan indonesia, dan bekerja di London.
" pulang sekolah, lho jangan langsung pulang dulu, lho tunggu gue di kelas lho, oke." Ujar Raihan.
" oke." Jawab Alfi dengan senyum yang mengambang di bibirnya.
" jangan senyum berlebihan, ntar gue jatuh cinta sama lho, kan berabe urusannya." Canda Raihan yang membuat Mika melototkan mata kepadanya.
Alfi hanya bisa tertawa melihat teman barunya itu, sekarang Mika, Alfi, dan Keiza berjalan menuju kelasnya.
Sesuai janji Alfi akan mengantarkan Kezia pulang. Tetapi sebelum mereka pulang, Raihan sempat menyuruh Alfi untuk tidak pulang dulu. Setelah Raihan datang menghampiri Alfi dan yang lainnya ia membawa mereka bertiga ke lapangan basket.
Kini Alfi, Keiza, Mika dan Raihan berada di lapangan basket. Entah apa yang sedang di rencanakan oleh Raihan.
" sebenarnya kita mau ngapain sih disini." Tanya Mika yang masih bingung.
" iya nih. Kan disini panas banget." Ujar Keiza yang mulai kepanasan dan tangannya melindungi dahinya agar matahari tidak menyilau matanya.
" kalau nggak mau panas mending kalian berdua berteduh di bawah pohon itu." Kata Raihan lalu menunjuk sebuah pohon besar.
" yaudah, kita kesana." Ujar Keiza lalu menarik tangan Mika.
Mika dan Kezia pun berlindung di bawah pohon.
" sebenarnya kita mau ngapain sih disini." Tanya Alfi.
" kenapa? Panas?." Tanya kembali Raihan.
" bukan itu maksud gue, gue bilang kita mau ngapain disini." Ujar kembali Alfi.
" menurut lho, kita ngapain di lapangan basket?." Tanya Raihan dengan kening yang sedikit mengkerut.
" main basketkan." Jawab Alfi.
" nggak, kita mau main congklak." Ujar Raihan dengan candaan gocengannya. " ya, main basket lah." Ujarnya kembali.
" maksud lho gue mau di seleksi." Tanya Alfi yang masih bingung.
" kalo lho jago ngapain di seleksi." Jawab Raihan.
Alfi hanya mengikuti arahan dari Raihan. Ketika Alfi bergabung dengan tim basket, matanya bertemu dengan tatapan elang dari Daniel.
" lho ngapain bawa dia kesini?." Tanya Daniel dengan tatapan elangnya.
" tim kita kurang satu orang kan?." Tanya Raihan. " jadi gue ajak dia untuk masuk ke tim kita." Ujarnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen Fictionpertunangan di masa kecil membuat seorang Keiza tidak bisa mengelak, begitu juga dengan Alfi. mungkin mereka pada saat itu masih kecil dan tidak mengerti apa-apa. apakah setelah berpisah beberapa tahun, hubungan keduanya baik-baik saja atau pertunga...