Bag. 1 🐀

57 4 2
                                    

"SEHUNNN!!" teriak seorang gadis yang berada di ujung lorong sekolah. Yang dipanggil hanya menghela nafas panjang. Tanpa menoleh pun ia sudah tau siapa yang meneriaki namanya. Siapa lagi jika bukan Shin Hyerin. Dengan segera ia melanjutkan langkahnya tanpa mepedulikan teriakan gadis itu.

Jangan panggil dia Shin Hyerin jika tidak melakukan tindakan nekat. Lihat saja Hyerin tetap mengejar Sehun sampai didepan kelas pria itu. Dicekalnya tangan Sehun agar pria itu berhenti.
"Seh.."
"APA LAGI ?!" bentak sehun pada Hyerin. Bukannya takut atau sedih Hyerin malah tersenyum bahagia. Gila bukan ?
"Aish sayang... kau jangan marah-marah terus kepadaku, kau mau cepat tua ya ??" Canda Hyerin. "Cepat katakan apa mau mu!" Sewot Sehun.
"Hehe aku hanya ingin memberikanmu sarapan" ucap Hyerin sambil berkedip genit.
"Aku tidak lapar. Makan saja sendiri"
"Aish mana bisa begitu. Aku tau kau belum makan. Aku tak mau kau sakit ayolah Sehun terima ini... "pinta Hyerin dengan wajah memelas.
Dengan setengah hati Sehun menerima bungkusan dari Hyerin. Hal itu membuat Senyum Hyerin mengembang.

DUK!!

Oops..!

Hilang lah sudah senyum menawan Hyerin. Sehun membuang bungkusan tersebut ke tong sampah dan berjalan memasuki kelas tanpa peduli tatapan sendu Hyerin padanya.
Hyerin tanpa rasa jijik mengambil kembali bungkusan tersebut. Tidak... ia tidak akan memberikannya lagi pada Sehun, tetapi ia memberikan bungkusan itu kepada kucing didekat situ.

"Sehun! Kau sungguh kejam" semprot teman botak Sehun.
"Diam kau botak! Tidak usah ikut campur" sarkas Sehun.
Yang lain hanya menatap Sehun dengan pandangan tidak percaya mereka. Tanpa mereka sadari salah satu dari mereka mengepalkan tangan dibawah meja, rahangnya mengeras tanpa dikomando merasa tidak terima atas perlakuan Sehun terhadap Hyerin.

🐀🐀🐀

"Aish.. ayolahhhh Palliiiii aku sudah tidak tahan..." gumam Hyerin
"Yakk Shin Hyerin bisakah kau diam aku jadi tidak konsen" tegur Bona yang merupakan sahabat Hyerin.
"Bagaimana aku bisa diam Bona-ya jika cacing diperutku sudah berdemo untuk diberi makan" ucap Hyerin dengan bibir yang mengerucut.
"Haishh jinjja.. sabarlah Hye 15 menit lagi akan bel jadi kau jangan bersik lagi telinga ku sakit mendengar suaramu.."
"Dan satu lagi.. jangan lagi kau memonyongkan bibirmu seperti tadi. Itu sangat menjijikan dan membuatku ingin muntah" lanjut Bona.
"Mwo.. ap.." protes yang akan Hyerin layangkan pun ia telan kembali saat melihat mata Bona yang melotot ke arahnya.

Yang dinanti pun telah tiba. Para siswa-siswi SMA Matria Bhakti berhamburan keluar kelas setelah bel istirahat berbunyi, tak terkecuali dua gadis ini. Mereka berlari cepat keatah kantin agar mendapatkan tempat duduk.
"Kau mau makan apa ?" Tanya Hyerin pada Bona.
"Sama kan saja denganmu" balas Bona cepat. Dengan segera Hyetin pun berjalan ke arah penjual kantin.

BRUKK!!

Oops...!
Tak sengaja Hyerin menabrak pria yang membawa nampan makanannya. Sungguh Hyerin tidak sengaja. Ia bahkan tidak tau jika pria itu didepannya.
"Argh dasar kau gadis sialan" geram pria tersebut sambil menatap Hyerin dengan tatapan penuh kebencian. Namun yang ditatap malah menyengir dan tak sedikitpun menunjukan sarat kesedihan.
"Maaf Sehun aku tak sengaja. Sini biar aku bersihkan" dengan kasar Sehun menepis tangan Hyerin yang akan membersihkan noda dibajunya.
"Jangan sentuh bajuku dengan tangan kotormu" sarkas Sehun yang kini telah pergi menjauh dari kantin.

🐀🐀🐀

Sebuah payungpun tak mampu menutupi Hyerin dari panas teriknya sang mentari. Keringat sebesar jagung jatuh bercucuran membasahi seragamnya. Namun tak sedikitpun melunturkan semangat Hyerin untuk pergi ke Supermarket. Untuk apa ? Untuk membelikan Sehun minuman dingin. Yah karena kantin tutup dan Hyrrin tidak tega melihat Sehun-nya kepanasan dan berkeringat setelah latihan basket tadi.

Lagi-lagi senyuman Hyerin harus luntur karena pemandangan yang menyakitkan. Melihat Sehun dilapangan sana tengah dihapus keringatnya oleh seorang gadis. Memang Sehun tidak merespon gadis itu. Tetapi sama saja. Rasanya sakit. Tadi siang saja Sehun melarangnya menyentuh baju Sehun. Dan kini Sehun membiarkan wajahnya disentuh oleh gadis itu. Ini tidak bisa dibiarkan!

"Aww!" Jerit gadis yang dengan sengaja ditubruk oleh Hyerin
Sebut saja dia Somi salah satu saingannya dalam mendapatkan Sehun
"Ouhh maaf Somi aku tak melihatmu tadi" Ucap Hyerin dengan nada sok kuwathir padahal ia sedang tertawa senang dalam hati.
"Yakkk! Apa kau tak punya mata Hyerin-ssi sehingga kau tak tau aku yang sebesar ini ?" Sinis Somi dengan tatapan bencinya.
"Kau menyadari eh, jika badanmu itu besar ?" Ledek Hyerin dengan membentangkan tangannya menerangkan seberapa besarnya Somi.
"M-mwoyaaa... apa yang kau katakannn" geram Somi, bahkan kini tangan nya sudah mengepal seakan ingin meninju wajah Hyerin.
"Jika ingin bertengkar jangan disini, kalian sangat mengganggu. Dasar tak punya malu" bukan, ini bukan suara Hyerin maupun Somi. Ini adalah suara dari Oh Sehun.
Sehun menatap mereka dengan datar tak ada ekspresi yang terlihat.
Somi ingin berkata untuk membela diri namun yang terjadi hanya dapat membuat Somi mendengus dan Hyerin tertawa kemenangan.

🐀🐀🐀

Haiiii saya ada cerita baru
Saya hanya penulis amatiran
😉😉jika berbaik hati saya minta bantuan dong. Tolong promotin cerita saya ato bisa kalian share ke teman kaliann
Jangan lupaa votement juga hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me Please - OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang